Chapter 25 : Cinta Higurasi

84 7 0
                                    

"Mamih.. Kondisi Kak Chika bagaimana?" Ucap Christy sendu. Sedari tadi Gadis itu tidak henti-hentinya menangis ketika melihat kakak Tercintanya tidak sadarkan diri. Yessica secara tiba-tiba jatuh pingsan ketika selesai menyanyikan sebuah Lagu yang menyembuhkan Mira.

Saat ini Aya sedang memeriksa kondisinya dengan seksama.

"Maaf, Ini semua salahku." Ucap Mira.

"Saya tidak menyalahkan anda, Putri. Putri Yessica melakukan ini karena keinginannya sendiri. Jangan merasa bersalah soal hal ini. Kabar baiknya, sekarang kita memiliki dua Cara Untuk mengatasi bencana ini. Tapi semua itu Akan sangat membebankan Putri Yessica." Ucap Aya menoleh pada Gadis Yang sudah dia anggap putrinya sendiri itu.

"Apa lagu yang putri Yessica nyanyikan itu, Memiliki kekutan magis, Nona Aya?" Tanya Oniel.

"Sepertinya begitu, Tubuh Bulan suci Putri Yessica terbangun tepat ketika dia bernyanyi. Besar kemungkinan Lagu Yang di nyanyikan putri Yessica bukan lagu sembarangan. Tapi di setiap kekuatan Yang hebat, akan selalu ada pengorbanan Yang besar. Ketika putri Yessica menyanyikan lagu itu, sebagian besar energinya Juga terkuras. Dan itu yang membuatnya kelelahan dan tidak sadarkan diri." Jelas Aya.

"Mengenai Hal ini, Saya sendiri yang akan meminta maaf kepada Raja Jinan." Ucap Gracio.

"Tidak perlu. Saya sudah menyampaikan pesan kepada Yang mulia. Beliau sedang dalam perjalanan kesini. Biar saya yang menjelaskannya nanti." Aya menaikan selimut Setengah badan Yessica. "Saat ini Hanya Putri Yessica yang bisa mengatasi Bencana ini. Sebisa mungkin Kita harus melindunginya dengan Baik." Ucap Aya.

Salju Mulai berguguran di luar jendela. Aya menyadari sekarang sudah masuk musim dingin di tahun ini. Dia teringat pesan ayah angkatnya ketika dia kecil dahulu. 'Aya ingatlah...Akan Banyak keajaiban yang terjadi ketika salju turun. Di setiap butirnya, Salju memiliki kisah Yang Pilu. Ketika musim salju tiba, Ingatlah untuk mencari si pembawa keajaiban' Aya kembali menoleh pada yessica. "Apa Anak ini yang di maksud oleh ayah?" Batin Aya.

***

"Ara..." Pria itu menoleh ketika Mira menghampirinya di balkon. Ara Yang sudah memutuskan untuk mencoba membuka hatinya Untuk Mira, sedikit tersenyum melihat istrinya. Mira Yang tidak percaya Melihat Ara tersenyum padanya Terdiam kaku. "Kamu tersenyum?" Tanyanya.

"Apa ada yang aneh?" Tanya Ara.

"Tidak, Hanya saja.....Tidak biasanya kamu seperti itu." Ucap Mira sendu sambil menunduk. Ara menghampiri istrinya dan memeluknya lembut. "Maaf Jika selama ini aku bersikap dingin padamu. Aku hanya terlalu egois untuk menerima kenyataan. Kecerobohan ku Yang membuatmu dan bayi Kita dalam Bahaya." Ucap Ara.

"Kamu tau?" Ucap Mira. Pasalnya dia belum memberitahu Ara soal kehamilannya.

"Ayah Yang memberitahuku. Maaf, Aku pasti akan menjadi ayah Yang baik Untuknya. Maaf jika perkataan ku sebelumnya sangat menyakitimu. Kau boleh marah padaku sepuas-mu." Ucap Ara.

Dalam pelukan Ara, Mira menggeleng. "Aku tidak masalah Jika kamu Tidak Cinta dengan aku. Aku juga minta maaf, Karena keegoisanku Yang Ingin memiliki kamu, Kamu harus berpisah dengan Orang yang kamu Cintai. Aku tidak masalah jika kamu masih mencintai Yessica. Aku hanya ingin kamu menjadi Ayah yang baik Untuk anak kita. Itu sudah Cukup untuku." Isak Mira dalam dekapan Ara.

"Ijinkan aku untuk mencoba membuka hati untuk kamu. Kalau kamu Cinta sama aku, Tolong buat aku Juga Cinta sama kamu." Harap Ara. Mira mengangguk. Dengan latar belakang Salju Yang gugur, Keduanya saling berpelukan dan kemudian berciuman di balkon kamar.

Dan tanpa sepengetahuan siapapun, Yessica tersenyum pahit menyaksikan semuanya di balik pintu. Sangat menyakitkan, Tapi inilah yang terbaik untuknya. Dia tidak Bisa berharap lebih Untuk orang yang sudah menjadi milik orang lain. Yessica kembali ke kamarnya Sebelum ada Yang melihat. Kebetulan Christy dan Aya sedang tidak ada. Akan merepotkan jika melihatnya menangis di balik selimut. Tubuh Yessica bergetar tidak karuan. Dia sudah mengikhlaskan Ara untuk Mira. Tapi kenapa Rasanya masih sakit.

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang