Chapter 69 : Seorang Penjaga

97 16 1
                                    

"lefyn? Kamu Bukan manusia Ya?" Tanya Christy.

Lefyn mengangguk.

"Anak ini tidak biasa." Ucap Himea.

"Apa menurutmu dia Orang jahat?" Tanya Christy.

"Belum tentu, Aku Tidak bisa merasakan Niat jahat darinya. Tapi meski begitu, Kau harus tetap Hati-hati."

"Baiklah."

"Kamu darimana, Kenapa Bisa Tersesat ke sini?" Tanya Christy.

"Aku Tidak tersesat, Aku sedang jalan-jalan." Ucap Lefyn.

"Kamu tinggal di mana?" Tanya Christy.

Lefyn tidak menjawab, Dia bangun dari duduknya, Dan hendak pergi.

"Hei Tunggu!" Christy mengejar anak itu, masuk kedalam Hutan.

Selama Di dalam Hutan, Mereka sangat jarang berbicara satu sama lain. Christy menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sementara lefyn berjalan di depannya.

"Rumah kamu masih jauh?" Tanya Christy.

"Tidak, di depan sana." Tunjuk Lefyn.

Tidak butuh waktu Yang lama, Christy bisa melihat sebuah hamparan Yang cukup luas dan rimbun di dalam Hutan. Terdapat sebuah Gubuk sederhana, Namun dekorasinya sangat indah, dengan Bunga Violet yang menjadi pembatas, Dan beberapa Bunga Yang menguasai Halaman Rumah tersebut.

 Terdapat sebuah Gubuk sederhana, Namun dekorasinya sangat indah, dengan Bunga Violet yang menjadi pembatas, Dan beberapa Bunga Yang menguasai Halaman Rumah tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantiknya." Ucap Christy Takjub.

Dia tidak pernah melihat pemandangan seindah ini. Bahkan Jika Dibandingkan dengan taman Istana, Tempat Ini masih jauh lebih indah.

***

Yessica Mencari di setiap sudut istana, Tapi Tidak menemukan Seseorang Yang di Carinya.

"Bunda.." Seru Yessica, Ketika melihat sang Ibunda sedang bersantai sambil meminum teh, Di taman Istana.

"Kenapa Chika?" Tanya Cindy.

"Apa Bunda melihat Christy, Aku tidak bisa menemukannya sejak tadi." Ucap Yessica.

"Christy mungkin sedang bersama Nona Aya, Kamu kan tau mereka sangat dekat." Ucap Cindy.

Yessica berfikir sejenak, Mungkin saja apa Yang di bilang oleh ibunya ada benarnya.

Tidak lama, Aya terlihat berjalan di lorong dekat taman, Tempat Yessica berada.

"Nona Aya!" Seru Yessica.

Aya yang mendengar seruan Yessica, Menoleh dan menghampiri Mereka. "Salam yang mulia." Ucap Aya memberi Hormat.

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang