Chapter 13 : Higurasi No Koi

100 10 0
                                    

Perjalanan menuju tanah Kagami terbilang sangat lancar. Meski Cukup jauh, nyatanya tidak membuat Yessica mengeluh. Secara ajaib setiap Hutan yang di lewati oleh Rombongan Yessica memancarkan Aura magis Yang kuat. Setiap kelopak bunga selalu bermekaran ketika Yessica lewat. Kehidupan hutan menjadi ramai menyambut. Bahkan tak jarang Ada rombongan kera yang menawarkan buah-buahan pada Yessica. Pesona sang putri Bulan sangat di sukai oleh alam semesta.

Setelah melewati perjalanan yang panjang, Rombongan itu tiba di tepi bukit kecil. Dari sana Yessica Bisa melihat sebuah kota megah yang teramat besar. Ditengah Kota itu, terdapat sebuah bangunan mirip istana dengan Balutan Cermin Unik. Sama seperti namanya, Dalam bahasa jepang, 'Kagami' berarti 'Cermin' Jadi tidak Heran, Jika di setiap sudut kota, terpampang ribuan Cermin yang indah.

"Kita pulang!!" Teriak Christy.

"Jadi ini....tanah Kagami?" Ucap Yessica Kagum.

"Benar putri. Inilah tanah kelahiran anda. Bangunan yang paling besar di tengah kota, Adalah kerajaan Kagami. Dan ini Adalah Kota Jeanne D'Arc. Ibukota tanah Kagami. Rakyat sudah sangat tidak sabar menanti kepulangan anda." Ucap Aya.

"Kalau begitu, Kita jangan membuat mereka menunggu." Ucap Yessica di dalam tandu.

Sampai di pintu Gerbang besar, ribuan bahkan Jutaan warga sudah berbaris menonton dari tepi. Kepulangan dari sang putri mahkota yang sudah di nantikan. Yessica berdecak kagum, akan antusias Rakyat Kagami padanya. Puluhan prajurit di kerahkan Untuk mengawal perjalanan Yessica menuju Istana. Di setiap sudut jalan, Tak henti-hentinya banyak warga yang berseru memuji betapa Cantiknya Putri mahkota mereka. Yessica Juga tidak mau kalah, Dia menyingkap Gorden tandu lalu melambaikan tangan pada Rakyatnya.

"Mamah...Putri Yessica Cantik sekali." Ucap seorang anak yang masih Bisa di dengar oleh Yessica.

Kota Jeanne D'Arc, adalah kota yang amat besar. Bahkan Kerajaan Felip tidak Bisa di bandingkan dengan Kota ini. Yessica baru pertama kali menginjakan kaki ke sini, jadi tidak heran jika dia masih merasa sedikit Canggung. Gerbang istana terbuka yang berarti Yessica dan Yang lainnya sudah sampai. Tandu yessica di turunkan di Alun alun istana. Raja Jinan tersenyum senang dengan kepulangan kedua Putrinya. Eli dan Gito Sudah berada di samping Jinan sedari tadi.

***

"Yessica, Ini Adalah ibu kandungmu. Cindy Hapsari Ecclestone." Yessica mendekati seorang Wanita Cantik yang sedang tertidur di sebuah Ranjang Putih Yang indah. Yessica terisak ketika menyentuh pipi halus Ibunya. Sejak kecil Dia tidak pernah berfikir bahwa dirinya adalah seorang Putri Raja. Dan sekarang, ketika dia sudah pulang, dia melihat wanita yang sudah melahirkannya tengah terlelap dengan tenang.

"Ibu....." Gumam Yessica.

Jinan menghela nafas pelan sebelum akhirnya berucap...."Sudah lama Ayah menanti kepulangan mu. Jika ibumu melihatmu yang sudah tumbuh menjadi Gadis Yang Cantik, Dia pasti akan sangat senang."

"Apa yang harus kulakukan untuk membangunkan Ibu, Ayah?" Tanya Yessica.

"Melakukan Ritual Jiwa suci dengan darahmu." Ucap Jinan.

"Maksudnya?"

"Darah ibumu mengalir dalam Tubuhmu. Ditambah dengan kekuatan Tubuh Suci. Ritual ini dinamakan 'Physical Bonding'. Yaitu menghubungkan Dua Jiwa menjadi satu Untuk melahirkan Jiwa yang Baru. Tapi Jiwa perantara Harus di tidurkan dengan Teknik 'Dream Illusion'. Dan ketika Jiwa kamu berada di alam kosong. Kamu Harus mencari Jiwa Ibu kamu dan membawanya kembali." Ucap Jinan.

"Kalau begitu kita lakukan sekarang."

"Tidak secepat itu.....Ada waktu yang tepat Untuk melakukannya."

"Lalu kapan waktu itu tiba?"

"Ketika Gerhana Bulan Total. Dan waktunya Tiga hari lagi. Untuk itu, Ayah harap kamu persiapkan diri kamu." Ucap Jinan.

"Aku mengerti...."

***

"Kak Chika....." Yessica tidak terlalu terkejut dengan kedatangan Adik kecilnya. Sejak Pulang ke istana, Christy tidak henti hentinya mengintili Yessica.

"Kenapa?" Tanya Yessica.

Christy bergeleng geleng Lucu. "Mainin satu lagu dong." Ucap Christy.

Keduanya berada di kamar tidur Yessica. Ruangan itu sangat besar dengan pianis Hitam yang di minta Yessica untuk di letakan di dekat Balkon.

"Lagu apa?" Tanya Yessica.

"Apa Aja."

Yessica berfikir sebentar, memikirkan Lagu apa yang ingin dia bawakan.

Tempat di mana serangga berbunyi Apakah engkau mengetahuinya Di dahan pepohonan taman yang Mulai berubah menjadi gelap~

Diriku yang kau kira hanya teman Walau menangis di sini sendiri Tidak pernah dirimu sadari Oh pengalaman yang menyedihkan~

Yessica mulai bernyanyi dan sukses membuat Christy terpesona.

"Kamu suka lagunya?" Tanya Yessica.

"Suka.... lanjut lagi kak." Pinta Gadis itu. Yessica tersenyum dan kembali melanjutkan lagunya.

Sebelum musim ini usai dan berganti Ku kan terbang (ku kan terbang) ke suatu tempat Berada di sampingmu membuatku tersiksa Cinta yang (cinta yang) hanya sementara~

Diriku mungkin mungkin mungkin Tersesat di hutan dalam hati ini Diriku mungkin mungkin mungkin Setidaknya tengok dan lihat ke sini Tak terungkapkan dalam kata Summer ke enam belas~

Jikalau nanti diriku tak ada Tempat ini pun kan menjadi sepi Yang dulu selalu terdengar Higurashi langit yang jauh~

Hari esok berbeda dengan hari ini Akan selalu (akan selalu) terasa sepi Dulu aku berharap kau menemukannya Cinta kecil (cinta kecil) yang satu arah~

Sendiri mungkin mungkin mungkin Oh teramat singkat kehidupan ini Sendiri mungkin mungkin mungkin~

Ingatlah kembali pernah ada masa Aku suka pada dirimu Summer ke enam belas~

Diriku mungkin mungkin mungkin Tersesat di hutan dalam hati ini Diriku mungkin mungkin mungkin Setidaknya tengok dan lihat ke sini Tak terungkapkan dalam kata Higurashi no koi~

Dentingan terakhir Yessica selesaikan dan mendapat tepuk tangan dari adik tercintanya.

"Putri yessica, Putri Christy, Yang mulia memanggil Anda...." Ucap pelayan.

"Baik, kami segera kesana..." Ucap Yessica. Pelayan itu membungkuk hormat dan beranjak pergi.

"Kenapa Ayah manggil kita kak?"

"Tidak tau....Mungkin ada Hal yang penting." Dua Putri Cantik itu pergi keluar dari kamar Yessica. Tepat ketika keduanya sudah pergi, siluet perempuan muncul di samping Piano Yang baru saja di mainkan Yessica.

"Putriku sudah tumbuh besar ya."

YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang