Pagi Hari Yang Cukup Ramai di meja makan istana Kerajaan Kagami. Para pemimpin tanah Utama serta Raja Iblis, Turut serta Hadir di meja makan tersebut. Tidak lama Pintu berderit menampilkan Kyra Yang datang menghadap sambil memberikan Hormat.
"Salam Yang Mulia." Ucap Kyra menunduk.
"Tidak perlu sungkan, Mari bergabung bersama kami di sini." Ujar Jinan.
"Saya merasa terhormat Yang Mulia." Ucap Kyra. Pria itu duduk Di tempat Yang sudah di sediakan Untuknya.
"Sebelum Itu, Aku mengucapkan selamat atas kemenangan-mu Pada Turnamen tempo Hari. Rakyat dan seluruh Orang di Benua Atlantis Sangat Antusias Melihat kekuatan mu." Ucap Jinan.
"Anda terlalu memuji." Ucap Kyra.
"Sejujurnya Harus ku katakan, Turnamen ini di adakan dengan Tujuan Untuk mencari Tubuh suci terakhir, Setelah Tiga Tubuh suci Sudah di temukan. Dan bisa di Bilang, Tujuan Turnamen ini di buat, Sudah sukses." Ucap Jinan.
"Saya Ikut Turnamen Ini hanya Untuk mencari seseorang Yang Mulia. Saya Tidak berharap bisa bertemu dengan Tiga Tubuh suci Lainnya." Ucap Kyra.
"Mencari seseorang, Siapa?" Kali Ini Cindy Yang berbicara.
"Soal itu..." Kyra terlihat Bingung Untuk menjelaskannya. Sejujurnya dia Tidak terlalu percaya dengan Orang-orang Yang Baru di temuinya Ini. Dia sudah di ajarkan sejak kecil, Untuk Tidak mempercayai Seseorang dengan Mudah.
"Tidak papah, Mereka Bukan Orang Jahat. Kamu Bisa menceritakan semuanya." Ucap Feni.
Karena Feni sudah berkata seperti itu, Kyra rasa tidak ada salahnya. Lagipula, Kyra lebih mempercayai Feni daripada siapapun.
"Sejak kapan kalian menjadi dekat?" Tanya Boby.
Feni dan Kyra Tidak menjawab, mereka Tidak tau bagaimana Cara menjelaskan Hubungan mereka. Meski Feni sudah tau, Kalau Ayahnya pasti akan merestui hubungan mereka. Tapi tetap saja, dia Tidak tau Cara Yang tepat Untuk menjelaskan semuanya. Malahan dia Juga Tidak terlalu mengerti dengan Perjodohan yang sangat Tiba-tiba ini.
"Aduh...aduh....Shanju sakit.." Boby meringis ketika shanju Yang duduk di sampingnya tiba-tiba menjewer Telinganya.
"Apa kau Bisa melihat situasi ketika Ingin bertanya seperti itu?" Ucap Shanju Dengan ekspresi Marah.
"I-iya...Aku hanya penasaran." Ucapnya sambil Cemberut.
Vino hanya Bisa geleng-geleng kepala, melihat Tingkah ayahnya, yang terbilang memalukan.
"Kau Bukan berasal Dari dimensi ini kan?" Tanya Aya.
Kyra sedikit tercekat dengan Penuturan Aya. Dia rasa Tidak pernah menceritakan pada siapapun tentang asal Usulnya.
"Tidak perlu heran, Saya Bisa melihatnya." Ucap Aya.
"Darimana kau berasal?" Tanya Jinan.
Setelah menghela nafas barang sejenak, Akhirnya Kyra siap Untuk menceritakannya.
"Saya berasal Dari Dimensi Bintang Biru. Keluarga saya meminta saya Untuk mencari seseorang Yang sudah di Jodohkan dengan Saya sejak kami dalam Kandungan." Ucap Kyra."Maksudnya Putriku?" Tanya Boby.
"Putri?" Kyra mengernyit.
"Feni pernah bilang, Kalau Ibu kandungnya Bilang dia sudah di jodohkan sejak dalam kandungan, Menurut dari Ceritamu barusan, Orang Yang kau Cari Itu seharusnya adalah Putriku kan?" Ucap Boby.
"Kau pernah bertemu dengan ibumu?" Tanya Kyra menoleh pada Feni.
"Ya, Tapi Hanya asal muasalnya saja." Ucap Feni.
"Boleh aku bertemu dengannya?" Tanya Kyra.
"Aku Tidak yakin Bisa membawamu ketempat dia berada." Ucap Feni.
"Begitu." Balas Kyra.
"Ngomong-ngomong, Benua Bintang Biru itu tempat Yang seperti apa?" Sekarang Giliran Vino Yang bersuara.
"Tidak ada Yang spesial di sana. Energi murni di benua Bintang Biru sangat Tipis. Dan kebanyakan Orang Yang Tinggal di sana Hanya Orang biasa tanpa kekuatan." Ucap Kyra.
"Lalu kenapa kamu Bisa berbeda dengan mereka?" Tanya Yessica.
"Ada beberapa keluarga Yang Memang terlahir dengan kekuatan bawaan. Termasuk keluargaku. Meski memiliki energi murni Yang tipis, Tapi peradaban di benua Bintang Biru sangat maju." Ucap Kyra.
"Begitukah, Bagaimana sistem kepemimpinan di sana?" Tanya Jinan.
"Benua Bintang Biru, Tidak menganut sistem kerajaan seperti di benua Atlantis Ini. Disana Menganut sistem Kepemimpinan presidensial. Namun, Yang berbahaya Dari dimensi bintang Biru, Adalah adanya Musuh dalam selimut Yang Bisa menyerang tanpa Di sadari." Ucap Kyra.
"Aku penasaran seberapa maju Sistem di sana." Ucap Yessica.
"Sebagai pemilik tubuh suci, Kita berempat Cepat atau Lambat akan pergi ke sana." Ucap Kyra.
"Aku Tidak tau, apa aku harus pulang ke sana atau Tidak." Ucap Feni menunduk.
"Itu sudah takdirmu, Lagian Ibu kandungmu pasti Ingin kau Pulang ke sana." Ucap Boby.
"Ya, Kau Harus mengambil alih Kepemimpinan keluargamu." Ucap Kyra.
"Mengambil Alih?" Tanya Feni Tidak mengerti.
"Selain keluargaku, Keluargamu termasuk kedalam keluarga terbesar Yang berkuasa di benua Bintang Biru. Aku hanya tau, Kalau Telah terjadi Konflik Internal di dalamnya. Tapi aku tidak tau apa Yang terjadi sekarang." Ucap Kyra.
"Lalu apa kau tau tentang Ayah kandungku?" Tanya Feni.
"Tidak, Orang tuaku tidak menceritakan apapun tentangnya. Mereka hanya Bilang, Aku harus membawamu kembali." Ucap Kyra.
"Lalu Apa Kau pernah bertemu dengan seseorang Yang menurutmu Memiliki energi Yang besar?" Tanya Aya.
"Ada beberapa Orang yang memiliki energi besar, Tapi aku tidak tau Siapa yang anda maksud." Ucap Kyra.
"Begitukah, Sudah kuduga Ayah memang tidak suka dengan keramaian." Ucap Aya.
"Ayah?" Ucap Kyra.
"Nona Aya, adalah anak angkat dari Raja tanpa mahkota. Dan asal Dari raja tanpa mahkota adalah benua tempatmu tinggal." Ucap Yessica.
"Eh!? Benarkah?" Kyra Nampak terkejut.
"Tugasku adalah membawa kalian padanya, Tapi Untuk itu kalian membutuhkan waktu Untuk mencapai Tingkat Santura." Ucap Aya.
"Santura?" Keempat pemilik Tubuh suci mengernyit.
"Akan saya jelaskan nanti. Sekarang ada Hal Yang lebih harus di Utamakan." Ucap Aya.
"Apa itu?" Tanya Jinan.
"Jiwa Divine dari Putri Christy sudah setengah terbangun." Ucap Aya, Yang mengejutkan semua Orang.
"Eh? Benarkah?" Tanya yessica. "Tapi Christy sedang demam sekarang." Lanjutnya.
Memang sejak pagi menjelang, Christy tidak keluar dari kamarnya, dikarenakan kondisi Tubuhnya Yang sangat panas secara Tiba-tiba.
"Seperti yang pernah saya bilang, kemungkinan Putri Christy membangunkan Jiwa Divine Tingkat Imperial Yang langka." Ucap Aya.
"Lalu apa Yang harus kita lakukan, Apa Putriku akan baik-baik saja?" Tanya Cindy.
"Tenang saja, Dia akan baik-baik saja. Tapi mungkin, Akan ada Tamu Tidak di undang nanti malam." Ucap Aya.
"Siapa?" Tanya Jinan.
"Bulan Malam Tunggal."
KAMU SEDANG MEMBACA
YESSICA : Pianis Di Tengah Hujan
FantasyKasta yang berbeda mengharuskan mereka berdua berpisah. Meski kenyataan sangat sulit di tentang. Keduanya Hidup dalam senyuman palsu. Yessica hanya anak dari seorang penjahit, sedangkan Ara adalah seorang pangeran kerajaan. Takdir memang sangat keja...