*Bab ini yang aku upload di t!kt0k 🤓
Tinggalin votee and komen yaaa cintaku💖💫____________
"Aku mau nginep di asrama, Lin."
Azkiya tidak langsung pulang setelah jadwal membagi makan malam selesai.
Ia punya niatan menginap di asrama bukan karena Haikal belum pulang. Tapi karena tahu Haikal akan pulang malam ini.
Jadi ia memilih untuk menghindar dengan menginap di asrama putri.
Kekanak-kanakan sekali memang anak bungsu ini.
"Oke mbak. Tidur di kamarku aja!"
Tidak ada kecanggungan saat Azkiya kembali berbaur dengan anak-anak kamar bagian abdi ndalem.
Ia membeli banyak cemilan untuk mereka makan sama-sama sambil ngobrol.
"Pohon pisangnya sudah kami tahan-tahan agar tidak langsung jatuh. Ehh dari ujung kanan, Karomah malah duluan jatuhin pohon pisang itu. Yaaa kami yang ada di sisi kiri langsung kecipratan air comberan. Pelakunya malah kabur sambil tertawa."
Satu kamar ikut tertawa mendengar cerita yang disampaikan oleh Nana.
Selalu ada cerita tiap kali roan bersih-bersih di hari Jum'at.
"Tapi pisang matang yang aku ambilkan, kalian menikmatinya juga kan? Apalagi mbak Marlina, ngambil tiga!" seru Karomah.
Marlina hanya nyengir lebar mendengar Karomah membeberkan kelakuannya.
Obrolan terus berlanjut sampai pukul setengah dua belas malam.
Para penghuni kamar mulai bersiap-siap untuk tidur. Namun tiba-tiba terdengar suara speaker pengumuman menyala.
Semua anggota kamar menoleh penasaran.
"Pengumuman .... pengumuman! Untuk mbak Azka Azkiya, ditunggu suaminya di depan gerbang asrama putri."
What the-----HAH?!!!
Speaker pengumuman dinyalakan tengah malam hanya untuk memberitahukan hal itu?
Kini Azkiya menjadi pusat tatapan orang-orang di kamar.
"Ehh ... ehmm. Kayanya pengumuman itu salah deh. Mas Haikal baru pulang besok kok. Itu .... Mbak tetep boleh nginep di sini ya? Soalnya di rumah sendirian."
Azkiya berkata dengan senyum canggung. Lalu ia merebahkan tubuhnya di kasur lantai, menghadap tembok.
"Mbak, gimana kalau beneran kang Haikal nunggu di depan gerbang asrama?" tanya Asri.
"Ah, gak mungkin. Mas Haikal itu-----"
"AZKIYA SAYANGKU!"
Anggota kamar yang semula sudah mengantuk, tiba-tiba mata mereka berubah segar saat mendengar suara keras dari arah halaman asrama putri.
"Mbak?! Kang Haikal beneran ada di depan loh!"
Marlina berteriak histeris setelah ia cek sendiri keluar kamar. Sontak saja semua penghuni kamar yang berkerudung, beranjak keluar ingin melihat kebenarannya.
Kini Azkiya mematung di tempat.
"Istriku, ayo pulang!"
Kelakuan Haikal ini sungguh di luar nalar. Ia berani masuk ke tengah halaman asrama putri, membawa sound system mini untuk digunakannya memanggil Azkiya.
Lorong dua tingkat asrama putri kini dipenuhi santriwati yang ingin melihat starboy pesantren menjemput istrinya yang bersembunyi di kamar asrama.
"Mbak?! Ya Allah, kok masih tenang-tenang aja di sini. Ayo keluar! Kang Haikal jangan sampai kehabisan sabar lalu sampai menjemput ke kamar. Bahaya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Mbak Santri
Teen Fiction( BISMILLAH PROSES TERBIT ) "Jodoh santri ya santri lagi." Di dunia pesantren, adat perjodohan sudah menjadi hal biasa yang sering terjadi. Azka Azkiya merasakan hal itu di tahun kedelapan dirinya nyantri di pondok pesantren Al-Furqon. Abah Yai menj...