Tes-tes

6K 427 35
                                    

Boleh follow akun sosmed author yaa guys.
IG : putriasmahas
Tiktok : Mwoya_mwoya
Terimakasih luv 💖

____________

Sungguh aneh dan tidak dimengerti oleh Haikal. Ia sowan pada Abah Yai dengan tujuan mendaftarkan Azkiya untuk diruqiyah.

Namun beliau malah menyarankan Haikal untuk beli testpack setelah mendengar keanehan Azkiya seharian kemarin.

"Emang hari ini diruqiyah bisa jalur testpack yaa?" tanya Haikal bingung.

Tapi sebagai murid yang sangat menghormati gurunya, tentu saja Haikal menurut untuk membeli testpack sebanyak lima buah, dari merek yang berbeda.

Ia pulang ke rumah dengan perasaan deg-degan luar biasa. Bagaimana kalau Azkiya tersinggung karena dibelikan testpack?

Haikal tidak pernah memburu Azkiya untuk segera hamil. Ia enjoy saja dengan waktu pacaran bersama Azkiya sebelum punya anak.

Tapi hari ini .... jika memang sudah waktunya ia dan Azkiya diberi amanah oleh Allah, tentu Haikal sangat bersyukur sampai ia bernadzar dalam hati.

"Kalau hasilnya positif, aku nadzar untuk membiayai para santri ziaroh Walisongo lagi."

Haikal tersenyum penuh percaya diri. Kini ia berjalan masuk ke dalam kamar. Tapi Azkiya tidak ada di sana.

"Yang? Kamu di mana?"

Laki-laki itu keluar dari kamar, menuju dapur dan kamar mandi. Mendengar suara air dari arah kamar mandi, Haikal menebak kalau istrinya ada di dalam.

"Kebetulan sekali!" Kini Haikal melihat ke dalam kantung kresek yang ia bawa, alat tes kehamilan itu ia sholawati sebelum diberikan pada Azkiya.

"Yang? Buka dulu dong."

Haikal mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi dengan tak sabaran. Lalu terdengar kran air di dalam sana ditutup oleh Azkiya.

"Apa Mas?" teriak Azkiya dari dalam.

"Buka dulu! Ini mataku kelilipan sambel, butuh air. Buka Yang!"

"Pake air galon aja, Mas. Aku lagi tanggung."

Haikal berdecak. Mana bisa pake air galon. Orang dia hanya akting.

"Ya Allah, ini mataku hampir buta kalau gak segera kena air. Tolong lah Yang."

Gagang pintu kamar mandi kini diputar-putar oleh Haikal. Ia sungguh memaksa sampai Azkiya mau membukakan pintunya.

Sedangkan di dalam kamar mandi, Azkiya menggerutu karena diganggu oleh Haikal ketika mandi.

Tubuhnya hanya dibalut handuk ketika pintu kamar mandi ia buka.

"Kamu habis ngapa----"

"Yang! Coba dipake. Aku tunggu hasilnya!"

Azkiya belum mengerti dengan situasi ini. Tiba-tiba Haikal memberikannya sebuah kantung kresek yang entah apa isinya.

Lalu pintu kamar mandi kembali ditutup oleh suaminya itu.

"Yang, please dicoba ya! Aku gak berharap banget sih. Tapi yaa ikhtiar dulu."

Suara Haikal di balik pintu masih terdengar jelas oleh Azkiya. Sedangkan perempuan itu kini terpaku saat mengeluarkan benda panjang dari kresek tersebut.

Jantungnya berdebar tak karuan. Dulu ia pernah mencoba alat ini dan hasilnya negatif.

Seolah jadi trauma, kini Azkiya berjongkok dengan tangan gemetar. Ia belum siap menerima hasil yang negatif lagi.

Jodoh Mbak SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang