Hari ini double update yaa ✍️ Ngapunten kemarin bolong 🙏
_____________________
"Yang, tahu nggak hari ini tanggal berapa? Kayaknya ada yang spesial deh."
"Yang, tahu nggak harga kue berapa? Atau kalau mau beli bahan-bahan untuk bikin nasi kuning, apa aja ya?"
"Yang, kalau mau beli kertas kado di mana ya?"
Hari ini tanggal 21 Oktober. Haikal ulang tahun.
Dan laki-laki itu sejak subuh terus mengkode Azkiya agar peka kalau hari ini dia ulang tahun.
Tentu saja Azkiya tahu. Namun ia memilih pura-pura lupa dan membuat Haikal jengkel.
Lalu di akhir nanti, ia akan memberikan kejutan untuk suami tercintanya.
"Yang, kamu beneran nggak ingat hari ini?" tanya Haikal dengan ekspresi memelas.
Keduanya sedang sarapan dengan menu ikan cucut. Menu yang tidak disukai Haikal sebenarnya.
Tapi Azkiya tetap memasakkan menu itu demi membuat kesal suaminya seharian ini.
"Hari senin kan? Kenapa? Mas puasa?" Mata Azkiya melirik pada piring Haikal yang belum disentuh sama sekali, sebab ikan cucut sudah Azkiya tuangkan di atas nasi.
"Aku nggak puasa kok."
"Tapi kok nasi dan ikan cucutnya nggak dimakan? Apa masakanku nggak enak, Mas?"
Haikal buru-buru menggeleng dan langsung menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Nggak sayang. Masakan kamu selalu enak. Aku suka."
Azkiya tersenyum lembut. Ia tambahkan ikan cucut ke atas nasi milik Haikal.
"Ya udah habisin, Mas. Kan kamu bilang masakanku selalu enak."
Laki-laki yang hari ini genap berumur dua puluh satu tahun itu menelan makanan di tenggorokannya dengan susah payah. Lalu menatap nanar ke arah piringnya yang baru saja ditambahkan menu ikan cucut.
Ingin sekali Haikal berkata langsung kalau ia hari ini ulang tahun. Tapi lebih ingin Azkiya yang ingat sendiri daripada diberitahu oleh Haikal.
Tidak apa-apa tidak diberi kado. Aku Azkiya ingat dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
Haikal menatap kembali sang istri yang sedang tersenyum manis padanya.
Tiba-tiba Haikal merasa kasihan pada diri sendiri. Hufftt!
***
[Pak gimana? Sudah dipasang belum?]
Azkiya mengirim pesan pada orang yang ia percayai untuk membuat kejutan sebagai kado untuk suaminya yang sedang ulang tahun.
Sudah jam lima sore, Azkiya baru pulang mengajar dari TPQ. Ia berniat untuk menunjukkan kado yang sudah disiapkan untuk Haikal sore ini.
[Sudah, Mbak. Bisa dilihat sekarang ya.]
Azkiya tersenyum membaca balasan tersebut. Kemudian perempuan berkerudung biru itu segera menaiki motor yang ia bawa ke TPQ dan melajukan motornya menuju pesantren untuk menjemput suaminya.
Ia akan mendrama untuk membuat Haikal panik.
Setibanya di pesantren, Azkiya segera menemui Haikal yang sedang bantu-bantu membuat panggung untuk acara hari santri besok.
"Mas..."
Perempuan itu langsung berakting dengan menangis di depan Haikal, ditonton juga oleh beberapa kang santri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Mbak Santri
Teen Fiction( BISMILLAH PROSES TERBIT ) "Jodoh santri ya santri lagi." Di dunia pesantren, adat perjodohan sudah menjadi hal biasa yang sering terjadi. Azka Azkiya merasakan hal itu di tahun kedelapan dirinya nyantri di pondok pesantren Al-Furqon. Abah Yai menj...