Dinner Romantis

7.6K 381 5
                                    

"Gamis ini bagus banget, Mas. Aku suka!"

Azkiya memutar tubuhnya di hadapan Haikal yang duduk memperhatikan istrinya dengan terpesona.

Gamis warna biru dongker pemberian Haikal sangat cocok dipakai di tubuhnya yang memiliki tinggi 158cm.

Juga serasi dengan sarung biru dongker yang saat ini dipakai oleh Haikal.

"Tapi ini kita mau ke mana, Mas?"

Haikal bangkit dari duduknya. Lalu mendekat dan menggenggam tangan Azkiya.

"Kita mau dinner romantis."

Mereka pergi menggunakan sedan merah yang ada di garasi rumah Opa.

Menyesuaikan outfit yang dipakai, Haikal membawa Azkiya dinner di restoran bintang lima yang ada di pusat kota.

Lagi-lagi karena Azkiya anak kampung dan tak terbiasa makan di tempat mewah, ia kelihatan gugup saat berjalan masuk di samping Haikal.

"Mas? Restoran yang kaya gini tuh biasanya makan pakai sumpit atau pisau gitu kan? Aku seriusan gak bisa, Mas. Nanti malah malu-maluin kamu," bisik Azkiya.

Dan outfit sarungan Haikal sempat membuat beberapa pengunjung memperhatikan mereka.

Padahal tidak tahu saja harga sarung yang dikenakan Haikal setara dengan satu menu paling mahal di restoran ini.

"Don't worry, Zaujati. Ada aku yang dengan senang hati mau nyuapin kamu."

Haikal memilih meja di lantai dua yang lebih sedikit pengunjungnya. Salah satu pelayan mendekat dan memberikan buku menu pada Haikal.

"Kamu aja yang pilih menunya. Aku gak tau mana yg enak."

Haikal tersenyum melihat istrinya yang masih saja gugup.

"Saat jadi supir Abah Yai, aku pernah loh menemani beliau makan di restoran seperti ini. Dan Abah sama sekali tidak terlihat gugup, malah kelihatan sudah biasa makan di restoran bintang lima seperti ini," jelas Haikal.

Azkiya cemberut menatap Haikal.

"Yaa kan beliau sering bertemu orang-orang penting. Jadi wajar."

"Setelah jadi istriku, kamu juga akan banyak mengalami hal baru yang belum pernah kamu rasakan. Jadi bersiaplah!" kata Haikal sembari menggenggam satu tangan Azkiya di atas meja.

Tak lama, pesanan mereka datang.

Azkiya melihat semua menu di meja dan tidak ada yang ia tahu nama menu-menu tersebut. Kecuali kentang goreng yang ada di piring yang berbeda.

"Kamu jangan ngeledek ya, kalau aku kurang mahir motong steak ini pakai pisau!" ujar Azkiya menunjuk piring berisi steak di depannya.

Haikal mengulum senyum saat melihat tangan Azkiya memegang pisau makan dengan kaku.

"Oke. Bilang kalau butuh bantuan."

Karena terbiasa mayoran bersama para santri di pesantren, jiwa Azkiya meronta-ronta ingin makan langsung dengan tangan.

Tapi sadar kalau di tempat ini bukan hanya mereka berdua, jadi Azkiya masih bisa menahan diri.

Diam-diam Haikal mengambil foto Azkiya saat sedang fokus mengiris-iris steak di depannya.

Foto candid istrinya yang cantik itu akan Haikal upload di sosmed dengan caption.

[Bisa makan dengan baik karena terbiasa megang pisau di dapur pondok. Wkwkwk cintaku.]

Haikal memang tak meledek langsung di depan Azkiya. Tapi laki-laki itu justru menyebarkannya di sosial media.

Memang, bukan Haikal namanya kalau tidak ngeselin!

Jodoh Mbak SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang