Part 13

1.7K 234 77
                                    

Kyle sedang mengobrol bersama Joe, ketika tiba-tiba Damon datang.

"Mau apa dia?" tanya Joe.

Kyle hanya mengangkat bahu.

Ia memang sudah memperingati Damon untuk tidak datang mencarinya lagi. Tapi, seperti cowok lainnya, Damon mana mungkin tidak datang mencarinya lagi. Apalagi Kyle baru saja mengajak teman Damon kencan.

"Bukankah aku sudah bilang jangan mencariku lagi?"

Damon mengabaikannya. Ia menarik bagian kaus depan Kyle, kemudian menonjok Kyle. Cukup keras untuk membuat Kyle sedikit terhuyung ke belakang. Cukup keras juga untuk membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Untuk apa yang barusan?"

"Untuk mengajak Alaska kencan."

Kyle tertawa getir. "Oke, sekarang giliranku." Ia balas menonjok Damon di tempat yang sama seperti Damon menonjoknya. "Kalau kau bertanya, itu untuk menonjokku karena aku merasa tidak ada salahnya mengajak Alaska kencan."

Kyle bisa melihat darah di sudut bibir Damon, tapi entah Damon tidak merasakan atau tidak peduli, ia membiarkannya.

"Sudah selesai?"

"Sebenarnya, bukan itu tujuanku kesini," gumam Damon dingin. "Bisa kita keluar?"

Walaupun tampaknya bodoh untuk menyetujui permintaan Damon, tapi Kyle menyanggupinya. Damon berjalan keluar dari ruangan sumpek itu, Kyle mengekor di belakangnya. Merka berhenti di belakang, dekat sebuah gudang terbengkalai.

"Aku ingin tahu apa hubunganmu dengan si Alpha."

Kyle mengerutkan dahinya bingung. "Alpha siapa?"

"Pemimpin sebuah organisasi. Dia membawa SUV putih, dan mengikutimu sampai Shakespare's Globe kemarin sore. Orang yang mengobrol denganmu di dekat pilar. Pria asia, tingginya 180 lebih, dan—"

"Oke, oke, tahan. Kau mengikutiku?"

"SUV itu menungguku di depan rumahku. Ketika ia melihat trukmu dan Alaska pergi, ia mengikutimu. Aku hanya mengikuti SUV itu."

Kyle benci sekali karena Damon mengikutinya, tetapi tampaknya Damon tidak bohong. Tampaknya Damon memang benar-benar mengikuti SUV itu, bukan mengikutinya. Seandainya Damon mengikutinya, ia tidak mungkin tahu tentang SUV itu sama sekali.

"Apa masalahmu?" akhirnya Kyle bertanya.

"Aku hanya ingin tahu siapa orang asia itu," Damon menjawab. Sempat ada keheningan di antara mereka karena tampaknya Damon enggan bercerita. Tapi akhirnya, Damon bercerita.

"Beberapa malam lalu, aku mengalahkannya di Fightzone. Dia—"

"Ah, aku tahu." Kyle tertawa getir. "Dia mengancammu? Mengikutimu?"

Damon mengangguk. "Pertama, waktu di St. Paul. Kedua, waktu aku hendak pulang sekolah bersama Alaska. Dan ketiga, yang kemarin itu. Dia parkir di trotoar depan rumahku selama dua jam."

"Dia tahu Alaska?"

"Sepertinya."

Kyle memejamkan matanya. Ia kemudian menarik napas dalam-dalam, mencoba menjernihkan pikirannya.

Kyle punya masalah dengan Hito—si Alpha, kalau kata Damon—sekitar 6 bulan lalu. Hito tidak berhasil menemukan kelemahan Kyle, makanya Hito berhenti. Dan sekarang, Hito tahu Alaska. Alaska adalah kelemahan Kyle.

Dan tampaknya, Alaska adalah kelemahan Damon juga.

"Siapa dia?" desak Damon.

"Namanya Hito. Kepanjangan dari Hitogoroshi, tapi itu bukan nama asli." Kyle terdiam sebentar. "Pemimpin sebuah organisasi di Wapping High St. Aku tidak tahu detailnya, tapi dia memang sering datang ke fightclub-fightclub di sepenjuru London. Kata orang-orang, dia payah."

For Them, We Were.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang