"Fabio udah sadar!" ungkap Fiola.
Tanpa aba-aba, semua anggota memakai jaketnya masing-masing, meraih helm dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Beberapa ada yang berboncengan dan ada pula yang naik motor sendiri. Adam yang membonceng Fiola, menghampiri Bintang dan Nara. Di sana terlihat Bintang memakaikan helm untuk Nara. Membuat Adam melongo dibuatnya."Bisa gak? Gausah mesra-mesraan di tempat umum? Gue tau kalian baru confess, tapi tolong jangan bikin jiwa jomblo gue meronta-ronta!" kesal Adam. Walaupun sudah menerima pasangan baru ini, Adam tetap belum terbiasa dengan kemesraan mereka di depan matanya.
"Sorry, Dam." Nara menghela nafas, tidak enak hati.
"Nar, ngapain minta maaf? Gausah dengerin omongannya Adam!" gerutu Bintang."Kak La? Kak La kan cantik, mau gak selama perjalanan pura-pura jadi pacar aku?" usul Adam.
Bukannya menjawab usulan Adam, Fiola tanpa segan memukul kepala Adam yang terbalut helm itu. "Sinting ya lu? Gue juga mau lo embat pakai rayuan lo itu? Udah ayo cepetan berangkat!" sekali lagi Fiola memukul kepala Adam supaya cepat berangkat.
Hanya dalam waktu setengah jam saja, ruang rawat Fabio sudah dipenuhi oleh seluruh anggota Black Lion. Bintang dan Fiola, sama-sama langsung menghampiri Fabio yang matanya sudah cukup terbuka itu. Ini waktu yang tepat untuk menanyai Bintang, karena Vera, mamahnya Fabio sedang mengobrol dengan dokter yang menangani Fabio. Selama ini, mereka berbohong pada Vera dan berkata Fabio hanyalah korban salah sasaran.
"Dek? Gimana? Ada yang sakit enggak? Kak La bakal temuin siapa orang yang bikin adek kayak gini!" ungkap Fiola. Fiola menggenggap erat tangan adik semata wayangnya itu.
Bintang mengangguk cepat. Setuju dengan ucapan Fiola. "Lo inget gak wajahnya? Ciri-cirinya kayak gimana? Gue bakal temuin orang itu!"
Masih dalam bantuan tabung oksigen, Fabio berusaha menjawab pertanyaan Bintang dan Fiola. "G-gue gak inget jelas, karena orangnya pakai masker. Matanya... Gue inget jelas matanya... Mata kirinya punya dua kelopak mata, terus alisnya di sebit. Sedangkan mata kanannya tanpa kelopak mata dengan alis normal," jelas Fabio. Sontak semua berpikir siapakah yang cocok dengan ciri-ciri yang Fabio lontarkan.
"Maskernya warna item gambar tengkorak, terus ada bordiran di bawahnya inisial L.G." lanjut Fabio.
"Dia orang yang sama!" teriak Galang yang tiba-tiba datang di kerumunan Black Lion.
"Maksud lo apa, Gal?" tanya Adam menimbrung.
"Waktu perkelahian Black Lion dan Gold Tiger di markas Gold Tiger pecah, sebenernya ada orang yang bisikin gue buat nyerang perut Bintang. Gue gak inget wajahnya, tapi orang itu pakai jaket Gold Tiger, seakan dia anggota Gold Tiger. Tapi yang terpenting, maskernya! Maskernya persis sama apa yang Fabio jelasin," jelas Galang. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya pada Bintang.
"Ini video dari CCTV area dimana Alvero diserang. Orang itu pakai jaket Black Lion, utamanya pakai jaket Fabio, pakai motor trail, pakai beanie item dan masker yang sama juga," ucap Galang.
Bintang terdiam. Mencerna apa yang baru saja Galang jelaskan. "Itu artinya yang nyerang Fabio sama Alvero, terus yang adu domba Black Lion dan Gold Tiger itu orang yg sama?"
"Gue berasumsi gitu, Tang. Tapi untuk sekarang gue masih belum tau siapa orang yang cocok sm deskripsi itu."Saat mereka tengah menerka-nerka siapa pelakunya, Birru dan Jehan datang membawa video dari CCTV yang telah diperbaiki. Melengkapi bukti-bukti yang ada. Dalam video tersebut, sang pelaku tidak terlihat jelas memakai masker bergambar tengkorak sesuai pernyataan Fabio dan video CCTV milik Galang. Namun satu hal yang pasti, nomor polisi dari motor trail terlihat. Pelaku juga membawa kain hijau army yang ia ikatkan di celananya.
Melihat video CCTV yang ada pada ponsel Birru, Bintang seakan teringat seseorang. Bintang sontak mengeluarkan dompetnya. Dari dalam dompet, ia meraih sebuah foto yang sudah mulai usang dan lusuh. "Berengsek, Regan!" ketusnya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHATEVER, I'M STILL WITH U
Fanfic[Visual : Jihoon Treasure & Haewon Nmixx] Bintang Anendra, adalah murid tampan, tidak pernah tersenyum yang dikenal sebagai raja es karena sifat cueknya. Sebagai Ketua Black Lion, salah satu dari dua geng penguasa sekolah, hampir semua orang takut d...