Bintang menatap segala pergerakan Regan dengan tatapan menyidik. Ia sudah tau, kalau fokus mata Regan sekarang adalah Nara. Sesuai dugaan Bintang, Regan mendorong kuat Adam, supaya ia bisa duduk disamping Nara. Namun, yang membuat Bintang semakin murka adalah tingkah Regan yang merangkul Nara secara semena-mena. Langkahnya dengan cepat menuju ke arah Nara duduk.
"ANJING LO! LEPASIN TANGAN LO DARI DIA!" Teriak Bintang melontarkan tinjuannya. Tepat mengenai pelipis Regan hingga berdarah.
Regan sontak bangun dari duduknya, tidak terima. Ia langsung mencekram kuat kerah Bintang. "CK, SIALAN! APA-APAAN LO IKUT CAMPUR SEGALA?! EMANG DIA PACAR LO?! HAH?"
"IYA DIA PACAR GUE! LO JANGAN KURANG AJAR SAMA PACAR GUE! ATAU GUE HABISIN LO, BANGSAT!" Jawab Bintang dengan urat leher sangat terlihat dengan jelas. Tanda ia sudah benar-benar lelah meladeni tingkah berengsek Regan.
Diluar dugaan, Regan malah melepas cengkramannya. Regan tersenyum remeh. "Cuihh. Bahkan cewek secantik ini pun lo rebut?" Tanya Regan, membuang air liurnya secara kasar.
Bughhhhhh
Regan kemudian meninju kuat ulu hati Bintang, sampai Bintang tergeletak di lantai. Keluar darah segar dari mulut Bintang. Meskipun Bintang cukup dibilang yang terkuat di Black Lion, bahkan di Angkasa sekarang, tapi tidak dapat dipungkiri ia masih kalah level dengan Regan. Kekuatan Regan masih diatas Bintang.
Regan kemudian menaiki tubuh Bintang yang tergeletak. Ia menghujani wajah Bintang dengan kepalan tangannya. Seluruh anggota Black Lion berusaha menahan Regan. Namun, karena emosinya yang tinggi, kekuatan Regan lebih kuat sehingga sulit di tahan. Nara yang melihat nyawa Bintang terancam, ketakutan sampai ia mengeluarkan air matanya.
"LO UDAH BERANI NGELAWAN GUE?! DULU LO CUMA ANAK BAWANG YANG GAK TAU APA-APA ANJING! BERANI-BERANINYA LO MUKUL GUE!" Ucap Regan dengan mata yang memerah. Ia melihat wajah Bintang bagaikan samsak tinjunya.
Bintang tersenyum menyeringai. "GUE GAK BAKAL LAWAN LO, KALAU KELAKUAN LO GAK KAYAK TAI, ANJING!" Bintang sengaja menyulut emosi Regan habis-habisan.
"BERHENTI, BANGSAT! ATAU GUE TELPON POLISI SEKARANG JUGA!" Teriak Adam sudah kehabisan akal. Kedua teman Regan yang khawatir tertangkap polisi, akhirnya berusaha sekuat tenaga membawa Regan pergi. Regan yang tak mau berakhir di penjara pun, menuruti ajakan kedua temannya.
"GUE BAKAL BALES PERBUATAN LO, BANGSAT!" Teriak Regan saat sudah keluar dari markas.
Para anggota Black Lion pun langsung membantu Bintang untuk berdiri dan duduk di meja. Nathan memberikan segelas air minum untuk membantu menenangkan Bintang yang terengah-tengah. Bintang sedikit meringis kesakitan karena ujung bibirnya yang sobek dan pelipisnya yang berdarah. Ia juga terus memegangi ulu hatinya yang terasa ngilu itu.
Nara menghampiri Bintang yang sudah terduduk lemas. Ia menyentuh wajah Bintang khawatir. terdapat banyak luka yang memenuhi wajah Bintang. Nara sangat merasa bersalah atas kejadian yang menimpa Bintang ini. Semua berawal karena dirinya. "Ayo kita ke rumah sakit!" Panik Nara. Ia lantas beranjak dari duduknya, namun tangannya, ditahan oleh Bintang untuk kembali duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHATEVER, I'M STILL WITH U
Fanfiction[Visual : Jihoon Treasure & Haewon Nmixx] Bintang Anendra, adalah murid tampan, tidak pernah tersenyum yang dikenal sebagai raja es karena sifat cueknya. Sebagai Ketua Black Lion, salah satu dari dua geng penguasa sekolah, hampir semua orang takut d...