"Ini punya lo."
"Ini buat lo."
Bintang dan Galang sama-sama memberikan sebuah tumblr pada Nara. Sebelumnya mereka melirik tajam satu sama lain. Namun, tidak disangka mereka mengucapkannya secara bersamaan. Bintang menyerahkan tumblr berwarna abu-abu milik Nara yang tertinggal di markas Black Lion. Sedangkan Galang menyerahkan tumblr berwarna hitam dengan motif huruf 'G' kapital yang entah milik siapa.
Nara meraih tumblr miliknya yang dipegang Bintang lebih dulu. Hal itu menimbulkan helaan nafas Galang. Setelah meraih tumblr, sekarang tatapan Nara beralih pada Galang. "Itu tumblr siapa, Gal? Kok dikasih ke gue?" Tanya Nara.
"Ini gue beli buat lo. Kembaran sama gue. Liat! Punya gue motifnya inisial 'N' sedangkan punya lo motifnya inisial 'G'. Keren kan?" Jelas Galang. Penjelasan Galang ini malah menimbulkan ekspresi kebingungan bagi Nara.
"Kembaran?"
"Eungg... Sebagai tanda persahabatan kita. Udah terima aja! Udah gue custom soalnya!" Dalih Galang supaya Nara mau menerimanya.
Bintang menyeringai ucapan Galang yang tidak masuk akal itu. "Ck. Persahabatan apanya?! Bilang aja lo modus! Sialan pake alibi persahabatan segala!" Sarkas Bintang.
"Apaan sih lo! Ikut campur aja urusan gue bangsat!" Kesal Galang tidak terima. Ia mencekram kuat kerah seragam Bintang.
Rasanya kepala Nara berputar-putar pusing. Ia teringat lagi tentang pertengkaran antara Bintang dan Galang dimimpinya. Detik ini, ingin sekali Nara menghilang dari bumi supaya tidak perlu melihat perkelahian antara Bintang dan Galang lagi.
"STOPPPPP! STOPPPP! Gak di mimpi gak disini, kenapa gue harus liat lo berdua berantem mulu sih?!" Kesal Nara. Ia kemudian menarik lengan Bintang dan Galang. Nara mengembalikan Galang terlebih dahulu di tempat duduk Gold Tiger. Kemudian ia membawa Bintang kembali ke tempat duduk Black Lion. Di perjalanan, Bintang dan Galang sama-sama tertegun karena Nara menyentuh lengan mereka.
Usaha Nara ini menimbulkan tawa bagi Adam di tempat duduk Black Lion. Bisa-bisanya Nara bertingkah seperti orang dewasa yang memisahkan perkelahian anak SD. Bintang dan Galang sama-sama nurut saat digiring Nara kembali ke tempat asal mereka.
Seisi kantin juga memberikan tepukan tangan bagi Nara, karena sekali lagi ia berhasil mencegah duo maut SMA Angkasa berkelahi. Nara yang salah tingkah, buru-buru menggiring teman-temannya untuk kembali ke kelas.
"Tang... Tang... Lo kayak bocah SD yang dilerai sama gurunya tau? Nurut-nurut aja sama pawang! Biasanya sih udah gak ketolong berantem sama Galang!" Ucap Adam cekikikan.
"Bacot lo, Dam!" Gerutu Bintang.
Tidak mau ambil pusing dengan ejekan Adam, pikiran Bintang kembali pada ucapan yang dilontarkan Nara tadi. Dimimpi katanya? Apa maksudnya Nara memimpikan Bintang? Kenapa Nara bisa memimpikan Bintang? Konon katanya, orang yang dimimpikan itu ingin bertemu dengan orang memimpikan. Berarti, Bintang ingin bertemu lagi dengan Nara semalam?
"Hachihhh.." Bersin Bintang.
"Ehh lo kenapa, Tang? Lo flu? Abis kehujanan? Perasaan semalem atau tadi pagi gak hujan deh." Tanya Gavin khawatir.
"Iya deh. Itu pipi lo juga merah, Tang! Gak biasanya lo kayak gini." Lanjut Nathan.
***
Bel tanda pulang baru saja berbunyi. Kebanyakan anggota Black Lion sudah berkumpul diparkiran sekolah, bersiap untuk pulang kecuali Gavin. Mulai dari seminggu ke belakang, Gavin sudah ada pelatihan siswa olimpiade sepulang sekolah. Ia akan menyusul ke markas jika pelatihannya sudah selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHATEVER, I'M STILL WITH U
Fanfiction[Visual : Jihoon Treasure & Haewon Nmixx] Bintang Anendra, adalah murid tampan, tidak pernah tersenyum yang dikenal sebagai raja es karena sifat cueknya. Sebagai Ketua Black Lion, salah satu dari dua geng penguasa sekolah, hampir semua orang takut d...