Guru pelajaran lintas minat ekonomi, memberikan rincian tugas secara umum terlebih dahulu karena baru Minggu pertama pengerjaan setelah pembagian kelompok. Di akhir pelajaran, Bu Linda-Guru Ekonomi, memberikan waktu untuk berdiskusi menentukan tema yang dipilih.
Seluruh siswa langsung bergerak untuk berdiskusi. Tapi tidak untuk Nara dan Bintang. Keduanya masih sama-sama diam. Entah apa yang mereka tunggu. Tapi tidak ada yang berniat untuk membuka diskusi.
Berjalan hingga 10 menit lamanya, barulah Nara menyadari kalau memang harus ada yang didiskusikan dengan Bintang. Awalnya ia enggan, karena melihat Bintang yang sepertinya tidak peduli dengan tugas kelompok. Tapi akhirnya, mau tidak mau Nara menurunkan egonya untuk membuka diskusi demi keberlangsungan nilainya.
"L-lo mau tema yang mana?" Tanya Nara agak gugup awalnya.
"Terserah lo aja." Jawab Bintang seadanya.
Nara sedikit memonyongkan bibirnya. Kurang suka dengan jawaban yang dilontarkan oleh Bintang. "Gak bisa terserah. Ini kan judulnya tugas kelompok. Harus persetujuan bersama. Sebelum itu, lo harus utarain yang lo mau juga. Biar lo bisa ikhlas ngerjain tugasnya." Jelas Nara.
Adam yang duduk tepat dibelakang Nara dan Bintang, mendengar percakapan keduanya. Adam kaget mendengar penjelasan Nara. Baru kali ini, ada yang menentang perkataan Bintang. Padahal sebelumnya tidak pernah ada yang berani menentang perkataan Bintang.
"Buset nih cewek. Jujur banget. Fix ini bakal jadi pawangnya Bintang." Batin Adam.
Tidak jauh berbeda dengan Adam, Bintang juga sama kaget. Biasanya orang lain akan mengikuti apa saja perkataannya. Kalau ia sudah jawab terserah, maka orang tersebut tidak akan bertanya lagi. Namun, kenyataan berbeda jika dengan Nara.
"Gue maunya lo?" Ucap Bintang tiba-tiba, dengan ciri khas wajah datarnya.
Nara yang mendengar kalimat itu langsung terbatuk-batuk karena kaget. Adam yang mendengar juga mengeluarkan ekspresi kaget.
"Shitt! Gue ngomong apa sih! Sialan!" Cicit Bintang dalam batinnya. Sejujurnya kalimat yang baru saja dibilang, keluar begitu saja dari mulut. Padahal ia sama sekali tidak ada niatan untuk mengucapkan hal itu.
"Maksudnya gue, gue maunya lo yang pilih. Temanya semuanya bagus. Jadi bebas mau yang mana." Jelas Bintang meluruskan kesalahpahaman. Sedangkan Adam hanya senyum-senyum tidak jelas.
Nara mengangguk-ngangguk. Berusaha menetralkan jantungnya yang seperti mau keluar barusan. Akhirnya Nara menyarankan untuk memilih tema yang pertama saja. Hal itu pun langsung disetujui oleh Bintang. Nara pun maju ke depan. Menghampiri Bu Linda, untuk melaporkan tema yang dipilih.
Saat kembali ke tempat duduknya, Nara kembali bertanya pada Bintang. Bertanya perihal pengerjaan tugas diluar jam pelajaran, karena minggu depan harus ada progres yang dilaporkan. Awalnya Bintang ingin menjawab terserah, tapi karena berkaca dari kejadian tadi, Bintang mengurungkan niatnya untuk menjawab terserah.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHATEVER, I'M STILL WITH U
Fanfiction[Visual : Jihoon Treasure & Haewon Nmixx] Bintang Anendra, adalah murid tampan, tidak pernah tersenyum yang dikenal sebagai raja es karena sifat cueknya. Sebagai Ketua Black Lion, salah satu dari dua geng penguasa sekolah, hampir semua orang takut d...