Red Couple (End)

878 40 8
                                    

Kau tahu apa yang paling menyedihkan didunia ini ketika merasa patah hati?

Perasaan bahwa kau ditinggalkan karena merasa tidak layak dicintai, perasaan bahwa kau tak cukup baik untuk seseorang kemudian menyalahkan dirimu yang terlahir seperti ini, kemudian mulai menuntut semua penyesalan yang memang belum selesai lalu berakhir menangisi apapun yang terjadi dalam hidupmu dengan penuh kebencian.

Andai saja, selalu menjadi kata pengalihan dari banyak nya rasa sakit yang kita dapatkan dari sebuah kejadian tragis. Mungkin bila disuruh memilih antara tidak pernah atau membiarkan, semua orang akan memilih tidak pernah memulai, tidak pernah bertemu dan tidak pernah ada.
Begitulah cara berjalan nya kehidupan manusia, mereka akan menyesali semua hal lalu menangis, di kemudian hari akan menyadari betapa tidak penting nya sebuah penyesalan karena semua orang pernah berada diposisi itu. Kau hanya perlu terus berjalan kedepan, meneruskan langkah tanpa harus mengingat rasa sesal yang tertinggal.

Bianca menyandarkan tubuhnya pada dinding kamar mandi yang berlapir marmer berwarna putih, air keran terus menyala sejak satu jam lamanya. Gadis itu duduk dengan pakaian basah dan wajah yang mulai memucat, airmatanya telah berhenti mengalir namun rasa sakit dalam dirinya tak kunjung berhenti. Bianca sudah berada dipuncak kelelahan itu sehingga mengakhiri semua perjalanan adalah langkah yang dia ambil, dunia memang tidak adil, begitu lah yang dipikirkan nya.

Wanita dengan riasan berantakan itu mulai menutup mata, nafasnya yang tadi tidak beraturan kini mulai memelan seiring mata yang merapat. Setelah ini dia akan tertidur dalam waktu yang cukup panjang, entah kapan Bianca akan terbangun yang jelas kepergian nya bukan sebuah akhir dari cerita ini. Bianca tak membutuhkan apapun selain kehadiran Andrew dalam hidupnya, bukan karena ia tidak mempercayai orang lain, namun pernahkah kau merasa bahwa ketergantungan selalu merugikan diri kita sendiri karena ketika ia menghilang, dirimu benar-benar kehilangan arah.

Bukan karena Bianca tidak percaya kebetulan, dia hanya terlalu lelah menghadapi rasa sakit didalam hatinya, dia tak bisa menghentikan apalagi mengendalikan pikiran nya. Semua hal menjadi buram dan ia benci meraba-raba apa yang sebenarnya dia inginkan, tidak ada yang bisa menyelamatkan nya.

Bianca ingat saat ia mencoba mengakhiri hidup beberapa tahun lalu, ia masih sadar dan melihat wajah ketakutan Andrew ketika membopong tubuhnya. Bianca memeluknya dan merasakan kehangatan dari tubuh lelaki itu, Bianca merasa tenang dan nyaman sehingga ia berharap bisa selamanya merasakan kepedulian Andrew.

Dia tidak bodoh karena mengira hanya Andrew yang peduli, Bianca juga sadar kalau banyak sekali orang peduli kepadanya, Pita dan keluarga nya sangat baik. Teman-teman wanita itu juga menerima nya dengan ramah, tapi yang diinginkan Bianca hanya Andrew. Sekuat apapun dia mencoba menghilangkan pria itu dalam pikiran nya, maka Bianca merasa semakin sesak nafas. Maka sebelum jauh ia melangkah melupakan Andrew, akan lebih baik jika ia menyimpan perasaan cinta dan kenangan mereka dalam ingatan nya.

Bianca hanya ingin hidup di dunia yang ada Andrew didalam nya, dia tidak bisa tanpa lelaki itu.

Kebodohan yang mungkin tidak akan pernah Bianca sesali.

Gadis itu terlelap dengan nyenyak tanpa mematikan keran air, baju nya yang basah serta gelimangan air berwarna terang itu membalut tubuhnya dalam kedinginan. Bianca mungkin tidak akan melihat matahari lagi besok, jadi sebelum semua terlambat dan ia akan semakin melupakan Andrew, maka ini adalah jalan yang dipilihnya.

Bima berhadapan dengan sosok pria tinggi dengan postur tubuh yang lebih besar darinya, lelaki itu tampak sopan dengan caranya tersenyum dan menyambut hangat kedatangan nya. Rambut gondrong nya diikat rapi, jas mahalnya tak mampu menutupi tato yang sampai ke leher. Wajahnya benar-benar tampan dan sempurna, Bima bahkan merasa kalah jauh darinya.

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang