the bad 'girl' finale.

214 15 12
                                    

Gita menatap sedih wajah mantan bos nya yang kini hanya tersenyum melihat kepergian nya, Anna menahan tangisnya sejak tadi dan kini ia benar-benar mengeluarkan semua yang ia pendam selama berhari-hari.

Ini hari terakhir Gita bekerja sebagai asisten pribadinya, semua denda atas pemutusan kontrak sepihak, skandal dan masalah yang muncul karena pengumuman tak terduga yang Galih lakukan telah diselesaikan menggunakan kekuasaan serta uang pria itu. Anna tidak akan tampil dilayar televisi lagi, wajahnya tidak akan terpajang dipapan elektronik pinggir jalan sebagai brand ambassador skincare, tidak akan ada lagi syuting keluar kota yang melelahkan dan tentu saja Anna tidak akan lagi mengobrol bersama Gita sebagai teman cerita selain keluarganya.

Anna memang berbagi apapun kepada keluarganya, tapi ada kalanya dia ingin bercerita kepada orang lain yang sudah dianggap sahabat sekaligus saudara seperti Gita. Kini gadis itu tak akan lagi menemaninya kemana saja, Galih benar-benar memutuskan semuanya sendiri tanpa bertanya lagi pada Anna.

Anna ingin sekali memeluk Gita sebelum gadis itu pergi dari rumahnya tapi tatapan bengis yang diberikan suaminya membuat Anna tidak sanggup melangkah, apalagi dengan Khail yang sedari tadi menggenggam tangan nya. Anna menahan isakan yang menyesakkan, rasanya sakit sekali tapi semua sudah terlanjur terjadi.

Galih telah memberitahu semua keluarga mereka tentang Anne, segala kegilaan Anne yang menyebabkan masalah selama ini hingga menyeret nama Anna.

Anna pikir suaminya akan membuka rahasia tentang saudarinya kepada publik tapi tidak ada yang menyebutkan tentang Anne hingga detik ini. Semua gambar dan video yang sempat beredar telah lenyap, para penggemar hanya beranggapan bahwa itu kebetulan semata, orang yang mirip dengan Anna.

Meski semua orang sudah mengetahui sosok Anne, tetap saja tidak ada satu pun dari mereka yang berani bertanya bahkan kedua orangtua angkat Anna.

Galih membungkam mereka semua demi menjaga perasaan Anna, dan terakhir kali Anna menerima telepon dari rumah sakit, kembaran nya telah dipindahkan ke rumah sakit luar negeri atas perintah Galih Mahendra, sekaligus sebagai penanggung jawab nya.

Anna tidak tahu harus merasa senang atau sedih, meski telah terbebas dari Anne tetap saja ia tak merasa bahagia. Anna merasa ada menghilang dari hidupnya.

"Mami, ayo masuk, abang pengen ditemenin tidur", ajak Khail yang menarik-narik tangan ibunya. Anna menghapus airmata kemudian menatap wajah putranya sekilas lalu tersenyum lembut.

"Ayo, mami temenin tidur, tapi cuci kaki dulu ya", sahut Anna penuh kasih sayang.

Galih yang melihat sikap istrinya cuma bisa berdiam diri, ia tahu Anna pasti akan seperti ini, mendiamkan nya tapi Galih melakukan semua ini demi Anna juga. Walau harus menerima sikap dingin sang istri, Galih tak merasa keberatan.

"Papi ngga ikut tidur? Udah malem loh ini, ayo pi sama-sama kita tidur", kata Khail yang melihat ayahnya tak beranjak dari tempat duduknya.

Khail tahu perang dingin yang terjadi diantara kedua orangtua nya maka dari itu ia sengaja mengajak ayahnya agar ikut tidur bersama, ia memang risih melihat kemesraan yang sering dilakukan oleh dua orang dewasa itu tapi mereka adalah orangtua Khail, dia tidak bisa mendamaikan mami dan papi nya dengan cara lain selain mengajak mereka tidur bersama.

Mungkin dengan tidur bersama, saling berpelukan bisa meredamkan amarah yang tersimpan dalam hati.

"Abang sama mami dulu, papi masih ada kerjaan".

Anna yang mendengar jawaban suaminya hanya menghela nafas, ia tahu betul Galih tidak pernah membawa pekerjaan pulang kerumah. Lelaki itu pantang menghabiskan waktu dengan bekerja bila sudah tiba dirumah, makanya dia akan lembur sampai pagi, terkadang tidak pulang demi menyelesaikan tugasnya sebagai seorang bos di perusahaan.

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang