Tidak banyak orang yang hadir diruangan itu, dan mereka adalah keluarga inti dari kedua mempelai yang akan menikah.
Kalau kalian berpikir pernikahan kedua insan itu akan digelar semewah mungkin, maka jawaban nya adalah tidak, kenapa? Karena Bima dan Pita sudah sepakat, jika mereka memang akan menikah maka acara hanya akan dilakukan di kantor urusan Agama, tak perlu ada acara menyanyi atau apalah, asalkan mereka berkumpul dan makan bersama. Selain karena memang keduanya tidak mau kehebohan, suasana juga jauh lebih intim ketika hanya keluarga dekat saja yang menjadi saksi pernikahan mereka.
Bima terlihat gagah mengenakan tuxedo berwarna hitam, rambutnya sudah dirapikan dan wajahnya kelihatan lebih segar dari biasanya. Sedangkan Arpita sangat sangat cantik, ia memakai gamis berbahan lembut menyesuaikan pakaian Bima, wajah nya berkilau karena pantulan cahaya lampu yang menyoroti mereka. Senyum nya tak pernah pudar menyadari kalau sebentar lagi status mereka akan berubah, ditengah keheningan yang melingkupi mereka penghulu yang telah siap mendampingi kakak nya duduk sembari menatap wajah kedua orang itu.
Dia menjelaskan semua tugas dan kewajiban sepasang suami istri, tanggung jawab yang akan dijalankan bersama, arti hidup bersama setelah ikrar janji dihadapan Tuhan diucapkan secara lantang. Jantung Bima berdebum-debum karena gugup, ia ingin sekali menoleh kesamping nya untuk melihat wajah Pita namun lehernya terasa kaku. Meski sudah sering membayangkan hal ini, tetap saja tak bisa bohong kalau sekarang adalah akhir dari perjalanan nya melajang.
Ketika nanti mereka telah bersatu dalam ikatan pernikahan, maka semua yang ada dalam hidup Arpita akan menjadi tanggung jawab nya, perempuan itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Tangan Bima berkeringat, dan udara disekitarnya terasa sangat menyesakkan.
Dadanya terasa sempit, penghulu meminta nya menjabat tangan kakak kandung Arpita. Bima semakin merasakan kalau dirinya gemetar, bukan karena lapar tapi inilah saat nya, tidak menyangka kalau hari ini akan tiba. Hari dimana dia duduk berdua bersama wanita pujaan hatinya, Bima merasakan kedua matanya memanas saat penghulu membimbing kakak Pita untuk mengucapkan ijab kabul.
Dia telah merapalkan urutan kalimatnya sejak semalam, dan entah mengapa sekarang bukan cuma tubuhnya yang kaku tapi lidahnya juga ikut kelu. Bima menelan ludah susah payah, ia memaksa bibirnya agar berbicara.
Semua orang telah menunggu, bahkan Arpita pun harap-harap cemas melihat wajah tegang Bima, lelaki itu berkeringat dan ia tersentuh kala airmata pria berbadan besar itu mengalir. Bersamaan dengan Bima yang menjawab ijab kabul, dan semua orang menyambut penuh sukacita.
"Sah?" Tanya penghulu kepada semua orang, dan mereka kompak menjawab "SAH!".
Bima membiarkan airmata nya mengalir deras, bukan cuma bahagia tapi juga senang, dia tidak menyangka kalau akhirnya Tuhan memberikan Arpita sebagai pendamping hidup, cintanya untuk gadis itu bukan cuma sekedar cinta monyet tapi lebih dari itu.
Arpita menarik perhatian nya sejak hari pertama mereka bertemu, gadis itu terus menarik dirinya untuk mendekat, dengan semua yang telah mereka lalui selama bersekolah dalam waktu tiga tahun tak membuat Bima menjauh. Dan justru karena kesungguhan Pita dalam memegang teguh keyakinan nya untuk tak menjalin hubungan bersama Bima dulu, memantapkan hati lelaki itu agar mengejarnya.
Pita memang terlihat lemah dari luaran, tapi gadis itu sangat tangguh, dia tidak mudah goyah akan prinsip hidup yang telah diterapkan nya. Selain karena dia yakin dengan keberadaan Tuhan yang mengatur jalan nya hidup manusia, Pita juga telah banyak mengalami kesulitan, anehnya tidak membuat dia menyalahkan keadaan dan justru semakin kuat dari hari ke hari.
Bima mengagumi ketangguhan nya, dia menghargai keteguhan Pita, dan apa yang dimiliki Pita sekarang itu adalah bonus juga untuk nya.
Bima tahu kalau dia memaksakan kehendak kepada Pita, hubungan mereka mungkin tak akan semulus ini namun ia mengikutkan Tuhan dalam setiap perjalanan nya termasuk menjaga hati dan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY
Short StoryShort story ! Kumpulan Cerpen yang mungkin bisa menghibur anda sekalian :) Namanya juga cerita pendek, ya jangan ngarep panjang :) Karena aku nulis nya pun asalan aja :-D