Langit terlalu cerah hari ini, sehingga tak ada awan sedikit pun. Meski sudah hampir pukul delapan pagi, kenyataan nya masih belum banyak anak-anak sekolah yang berkumpul di lapangan. Hari ini adalah hari pertama mereka melakukan Masa Orientasi Siswa, padahal sudah diberitahukan kepada seluruh siswa siswi kalau kehadiran mereka tidak boleh lebih dari jam delapan pagi karena akan di anggap terlambat.
Tapi sepertinya mereka tidak takut akan di cap kurang teladan karena terlambat di hari pertama sekolah setelah sekian lama berlibur. Di tengah kebisingan yang memenuhi lapangan, ada seorang gadis dengan wajah cemberutnya tengah meneliti satu-satu wajah di sekitarnya, berharap ada yang ia kenal tapi tak ada satu pun dari mereka yang terlihat familiar. Wajahnya mulai memerah karena sinar matahari, walau sudah memakai topi tetap saja ia masih bisa merasakan panas.
Kaki nya mulai terasa pegal, kalau dihitung sudah berapa lama ia berdiri sepertinya hampir satu jam lebih. Saat ia memasuki gerbang sekolah tadi, kakak kelas nya langsung mengarahkan untuk berdiri sesuai kelompok masing-masing dan disini lah Arsina Fitria berdiri. Tidak hanya pegal tapi ia juga haus, Sina kembali mengedarkan pandangan. Entah apa lagi yang ditunggu oleh kakak kelas nya, Sina melihat kalau anggota setiap kelompok sudah lengkap kecuali kelompok nya sendiri.
"Pantes nggak mulai-mulai dari tadi, kelompok sendiri belum lengkap ternyata." Ia mendengus sebal, tak habis pikir siapa gerangan yang masih belum hadir di kelompok nya.
Merasa tidak ada yang bisa dimainkan, Sina hanya menunduk menatap sepatu baru yang dibelikan oleh ibu. Hadiah atas jerih payah Sina karena sudah berhasil melewati sekolah menengah pertama, banyak drama yang pernah terjadi dalam beberapa bulan terakhir namun akhirnya disinilah Sina berdiri memakai seragam sekolah baru.
Sekolah disini adalah pilihan Sina sendiri, ibu nya pun setuju asalkan Sina benar-benar serius untuk belajar lebih giat. Sejak kecil dia hanya tinggal bersama ibu dan ke empat saudara nya, satu kakak perempuan dan tiga laki-laki. Sina anak bungsu, bukan berarti dia yang paling disayang. Sina justru harus menerima segala wejangan yang memusingkan kepala jika mereka sudah berkumpul dirumah.
Kakak perempuan Sina sudah lama menikah, dia punya tiga anak laki-laki dan ikut suami tinggal di kota lain. Jarang pulang kerumah, bahkan hari raya pun kadang tak pulang untuk sekedar berkumpul. Sepupu nya yang pertama bahkan lebih tua dari Sina, ibu nya melahirkan Arsina di usia yang cukup dewasa sehingga perbedaan umur memang sangat jauh.
Akibat terlalu memandangi sepatu baru nya sampai tenggelam dalam lamunan, Sina tidak menyadari kedatangan seseorang di belakang. Panas yang tadi begitu terasa kini perlahan menghilang karena tubuh tinggi yang sekarang sudah berdiri disebelah. Sina masih tak sadar akan hal itu, ia menggerakkan kaki melukis tanah berbentuk abstrak. Orang yang baru datang disamping nya pun ikut menunduk, melihat apa yang sedang dilakukan anak perempuan itu. Ia menautkan alis sambil mencoba meneliti apa yang sebenarnya gadis itu lakukan, hingga suara kakak kelas mereka terdengar nyaring meminta diperhatikan. Ia tidak lagi menunduk dan mulai fokus ke depan, Sina masih sibuk dengan kebosanan nya menunggu. Entah apa yang dia pikirkan sampai tak lagi memperhatikan sekitar.
"Kamu yang di belakang! Tadi terlambat datang kan? Sini maju ke depan, minta maaf sama seluruh teman-teman nya karena udah nungguin kamu hampir satu jam."
Tanpa ragu, orang yang ditunjuk pun maju. Langkah nya begitu ringan dan tenang, wajah nya tak menunjukkan penyesalan namun senyum manis nya berhasil menarik perhatian kakak kelas yang memandangi.
"Ayo berdiri disini, minta maaf dulu abis itu perkenalkan diri biar semua nya tahu nama kamu."
"Saya minta maaf ya, teman-teman sekalian. Terlambat di hari pertama itu nggak menyenangkan sama sekali, tapi semoga kalian bisa maafin saya. Dan juga, perkenalkan nama saya Ardika Sandjaya. Terserah teman-teman mau memanggil saya apa, asal jangan Jaya soalnya itu nama depan bapak saya. Terima kasih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY
ContoShort story ! Kumpulan Cerpen yang mungkin bisa menghibur anda sekalian :) Namanya juga cerita pendek, ya jangan ngarep panjang :) Karena aku nulis nya pun asalan aja :-D