Cold Husband vs Naughty Wife 13

113 11 6
                                    

Rencana Berubah :

Memang benar kata orangtua zaman dulu, kalau berencana dari awal tak semua yang direncanakan bakal terjadi sesuai keinginan.

Yuvaan sedang duduk menghadap kepada orangtua nya, mereka berada diruang kerja ayah Yuvaan.

"Maksud mas, gimana? Mama ngga ngerti".

"Papa juga, jadi mas sebenarnya nolak apa nerima perjodohan sama Lily? Kalo mas keberatan, papa bisa minta Rajash yang gantikan".

Yuvaan yang semula hanya duduk santai, menegang karena perkataan ayah nya. Mata lelaki itu bergerak gelisah, ada secuil perasaan khawatir dan cemas. Namun Yuvaan bingung harus mengutarakan isi hatinya, padahal orangtua Yuvaan bukan lah orangtua yang kejam terhadap anak.

Memang sudah karakter lelaki itu kesulitan menghadapi rasa tidak percaya diri yang tertanam sejak lama.

"Mas ngga nolak, tapi Lily kaya nya keberatan menikah sama mas Yuvaan. Tadi saat mas lamar dikantor, dia hampir pingsan. Mas rasa, badan mas ngga bau, mas juga udah gosok gigi, mas udah mikirin ini sepanjang hari tapi ngga nemuin titik masalahnya dimana. Kenapa Lily bersikap begitu, ma? Mas jadi ngga percaya diri ngadepin dia".

Oalah.. iki piyee nang nang

Kalau saja sekarang wajah Yuvaan tidak menampilkan ekspresi serius, tidak tertekan dan menderita, mungkin Renjana akan mengeluarkan tawa sangat keras karena gemas sekaligus lucu melihat anak laki-laki nya ketakutan sendiri.

Yuvaan tidak sadarkah umur nya sekarang sudah tiga empat tahun, namun kecemasan nya berhasil menggelitik perut kedua orangtua nya.

Renjana tahu benar bagaimana bersihnya seorang Yuvaan Ahmeed Khan, kamarnya paling rapi diantara tiga bersaudara, dia paling rajin berolahraga. Yuvaan sangat menjaga kesehatan tubuhnya, apa yang dikatakan oleh pemuda itu barusan benar-benar membuat Prakash dan istrinya menahan tawa.

Prakash berdeham demi menahan tawa yang akan meledak saat itu juga, begitu pun Renjana, memalingkan wajah kearah lain sebentar lalu kembali menatap anaknya.

"Kenapa mas mikir begitu? Ada-ada aja, mas tu wangi banget tau. Mama aja pusing kalo setiap kali mas lewat, sebotol ada kali nyemprot parfume ke pakaian. Gimana bisa punya pemikiran kaya gitu? Lagian, astaga! Mas mas, mama bingung gimana ngomong nya!"

"Mas juga ngapain lamar anak gadis orang dikantor, emang ngga ada tempat lain? Ngga romantis banget, papa aja lamar mama di Taj Mahal. Masa mas Yuvaan di kantor, apalah kaya gitu mas".

Yuvaan merasa dia disudutkan, ia  semakin cemas.

Ayolah, dia lelaki dewasa yang sudah bekerja memimpin sebuah perusahaan besar lalu mengapa menghadapi seorang perempuan saja membuatnya ketar-ketir, padahal sifat Lily hampir mirip dengan Tanisha.

Sayang nya, menghadapi Tanisha tidak sesulit ketika ia berhadapan dengan Lily.

"Jadi menurut mama, mas harus gimana?"

Renjana mengingat dengan baik raut diwajah Yuvaan malam ini, akan dia ingat selalu kalau putra sulung nya sangat lucu ketika cemas.

Menggemaskan, bagi Renjana sedewasa apapun anak-anak mereka tetap saja menurutnya Yuvaan masih perlu bimbingan.

"Papa jangan ketawa, kalo ngga bisa kasih mas solusi ya jangan diketawain".

Prakash tak bisa menahan lagi semburan tawanya, belum pernah ia menemukan seorang lelaki sebingung ini ketika menghadapi masalah tentang perempuan.

Biasanya insting pria itu sangat hidup tapi mengapa Yuvaan tidak, lebih tepatnya belum.

"Menurut mama, pertunangan kalian diganti jadi menikah aja. Pusing banget mikir ini-itu, toh kalo udah nikah nanti kelihatan Lily suka apa engga sama mas Yuvaan. Mau?"

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang