Anne baru saja dikembalikan dalam ruang perawatan nya, setelah menghilang selama berhari-hari akhirnya petugas rumah sakit menemukan wanita itu tak sadarkan diri karena mengkonsumsi obatan terlarang dan alkohol.
Anna yang menerima telpon tersebut akhirnya bisa bernafas lega meski tangisan diwajahnya belum juga berhenti, perasaan nya tertekan dan hati Anna sangat tersiksa.
Sampai kapan dia akan menyembunyikan semua rahasia ini, menebak-nebak reaksi keluarga nya dan Galih ketika mengetahui tentang Anne membuat wanita hamil itu frustasi, menelan semua rasa pahit yang terasa diujung tenggorokan nya membuat Anna harus berkonsultasi berulang kali dengan Dokter pribadinya. Khawatir jika semua kegundahan nya mempengaruhi kandungan yang masih rentan akan keguguran, Anna diam saja ketika Gita membantunya menaiki ranjang rumah sakit.
"Kamu bilang sama mas Galih kita kemana, Ta?" Tanya Anna saat dirinya sudah berbaring diatas ranjang, mengenakan pakaian pasien lengkap dengan infus yang terpasang ditangan kirinya.
"Aku bilang kita ada syuting iklan untuk brand kosmetik di Bandung tiga hari, mbak masih belum nelpon mas Galih ya?" Gita membenarkan letak selimut, memakaikan nya pada Anna lalu duduk di kursi yang terletak disamping ranjang.
"Belum, mbak ngga kuat ngomong sama mas Galih. Bawaan pengen nangis terus kalo dengar suara dia, kamu tau kan kalo Galih tu peka banget".
Gita mengangguk menanggapi perkataan Anna, sebenarnya ia sangat ingin menanyakan banyak hal pada Anna tapi Gita tak cukup berani karena kondisi wanita itu sedang tidak baik-baik saja.
Anna mengalami flek selama dua hari tanpa henti, dan Dokter memintanya untuk istirahat dulu, sayang nya mereka datang jauh kesini bukan untuk istirahat melainkan bekerja.
"Aku udah batalin semua jadwal mbak selama dua minggu, aku bingung harus kasih alasan apa lagi karena kalo kita nunda terus kerja yang ada mas Galih bakal nanyain terus", ujar Gita dengan raut lelah.
Anna merasa kasihan dengan gadis itu, karena dirinya Gita harus berhadapan pada situasi yang menyulitkan. Menutupi semua kebohongan yang Anna lakukan tanpa mengatakan hal sebenarnya, Gita bahkan tak pernah bertanya, dia hanya mengikuti perkataan Anna.
Gita sangat baik, makanya Anna mempercayakan semua pada gadis itu. Sayang nya beban tanggung jawab Gita menjadi dua kali lipat lebih besar, apalagi sekarang Galih mulai menaruh curiga, pria itu bahkan tak berhenti meminta daftar jadwal pekerjaan Anna. Setiap satu jam sekali dia akan mengirimkan pesan, meminta Gita mengirimkan lokasi mereka saat ini.
Oh tidak!
Gita lupa mereka berada dirumah sakit!
Perempuan itu menatap Anna yang sudah tertidur, Gita pun langsung buru-buru bangun untuk menarik kembali pesan yang mengirimkan lokasi saat ini tapi sayang Galih sudah membacanya dua jam yang lalu.
Sial
Sial
Bagaimana bisa Gita melupakan yang satu ini, dia yakin Galih pasti sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat mereka berada. Entah apa yang akan terjadi bila pria itu tahu jika istrinya sedang sakit, ya Tuhan!!
Gita ketakutan setengah mati, dia sudah lama bekerja dengan Anna dan tahu betul seperti apa watak suami majikan nya itu, Galih bisa menjelma menjadi sosok paling menyeramkan bagi siapapun kalau sedang marah. Dan sekarang dia tidak bisa mendiamkan nya saja, Gita harus memberitahu Anna.
Sebelum terlambat.
"Mbak, mbak Anna.." panggilnya dengan menyentuh lengan Anna yang terlelap, sungguh dia merasa bersalah telah mengganggu tidur perempuan itu tapi ada keadaan yang jauh lebih genting lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY
Storie breviShort story ! Kumpulan Cerpen yang mungkin bisa menghibur anda sekalian :) Namanya juga cerita pendek, ya jangan ngarep panjang :) Karena aku nulis nya pun asalan aja :-D