PCS

The XII : Attack

GO!

Semua osis masuk ke kelas kami. Kelas 7 Excellent 1.

" Hari ini kita akan memperkenalkan, tentang dunia osis di Libii Academy alias sekolah kecantikan ". Senyum kak Tania.

Aku baru tahu. Ini sekolah kecantikan, aku kira ini sekolah kekerasan karena kemaren aku melihat ada banyak kegaduhan.

" Osis singkatan dari Organisasi Siswa. Kami terbentuk dari pemilihan osis-osis sebelumnya yang memilih kami, sebagai siswa yang paling unggul disini. Perlu digaris bawahi siswa yang paling unggul, kalian yang jauh dari kata unggul kalian disebut siswa yang cacat! ". Kak Bob menjelaskan semua awal terbentuknya osis di sekolah ini.

Entah, kenapa aku menjadi penasaran rasanya menjadi osis.

" Kalian menjadi osis, kalau kalian bisa melewati dan menuruti perintah yang kami buat. Jika berhasil, kami akan menrekrut beberapa kalian menjadi anggota kami bahkan salah satu dari kalian bisa menjadi ketua osis di tahun depan ". Senyum kak Ando ke aku.

Formulir pendaftaran osis dibagikan dari barisan depan hingga ke belakang. Aku sangat super excited untuk medaftarkan diri menjadi osis. Pengumpulan formulir jam delapan pagi di ruang osis lantai empat, aku beserta dua orang temanku, Dey dan Kezia lebih dulu untuk mengumpulkan formulir ini ke ruangan osis.

" Tadi Tania sama yang lain udah ada disana (ruang osis), naik aja ke atas ". Kata seorang kakak kelas di tangga menuju lantai empat.

" Baik, kak. Terimakasiihh ". Senyum kami bertiga.

Di lantai empat sangatlah luas, lebih luas dari lantai dua ataupun tiga. Di lantai ini terbagi tiga pintu ruang, ruang kelas delapan, ruang agama, dan ruang osis. Ini semua fasilitas milik kami, anak excellent.

" Kereen ". Hanya itu yang kami bisa ucapkan. Kami bertiga membuka pintu ruangan osis, di dalam ruangan osis juga ada banyak ruang-ruangan osis lainnya, seperti ruang anggota osis, ruang bendahara osis, ruang sekertaris osis, ruang wakil ketua osis, dan ruang ketua osis. Sisanya aku tidak sebutkan karena terlalu banyak.

" Kita harus kemana? ". Bingung Kezia.

Aku sendiri juga bingung, aku melihat satu persatu pintu ruang di dalam ruangan osis. Terdapat satu pentujuk.

" Itu, kita kesana! ". Kataku menunjuk satu ruangan disebelah kananku.

Ruang Operator Osis. Kami siap masuk ke dalam ruangan ini.

" Aneh, padahal kemarin jelas kaca jendelanya pecah! ".

" Iya, gak ada sama sekali orang disana! ".

" Entahlaa gue juga ga tauu. Yang jelas pintunya baik-baik aja, gak ada yang rusak ".

" Ella! ". Panggil Kezia. Aku melihat Kezia dan Dey sudah berdiri didepan pintu ruang operator osis.

Ruang Rapat Osis. Depan persis ruang operator, terdengar jelas debatan para osis di ruang rapat itu tapi aku tidak terlalu peduli.

" Ayo ". Kataku ke mereka berdua untuk segera masuk ke ruang operator.

" Dan gue gak ngerti kenapa ada sepeda rongsok di dalam kelasnya ".