GO!Angel berteriak, ia meminta tolong dibukakan pintu karena pintunya tertutup dan tidak bisa kembali dibuka.
" Angel, tenang ada gue ". Hanif menghampiri Angel yang menangis di depan pintu.
Greegg. Pintu terbuka saat Angel berdiri menghampiri Hanif.
" Hai ". Sapa Cila.
Mereka masuk ke ruang pertama, Angel panik karena Cila tidak menahan pintunya agar tidak tertutup namun *teriakkannya terlambat, pintu lebih cepat tertutup dan mengurung mereka bertiga di dalam ruangan ini yang dipenuhi dengan banyak semak-semak yang lebat, daun-daun berlendir, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan merambat lainnya.
*teriakan memberitahu pintu jangan sampai tertutup
Cila berjalan dengan santai, melihat sekelilingnya. " Ini kayak goa ". Tatap Cila sedikit jijik. Ia berjalan mendekati dedauan seperti bunga, warnanya juga menarik. " Apa ini beracun? ". Lihat Cila ke dedaunan yang berlendir mirip bunga itu.
Hanif menghampirinya. " Bentuknya aneh ya? ". Hanif yang penasaran mencoba ingin menyentuhnya.
" Mereka seperti bernafas ". Melas Angel yang masih berdiri tak jauh dari pintu masuk mereka.
Hanif menurunkan tangannya, Ia saling bertatapan dengan Cila, dan mereka mundur beberapa langkah.
Glek. Ini seperti mimpi yang nyata. Lendir-lendir itu seperti keluar dari mulut-mulut mereka, si dedaunan.
" Arrgghh! Nyebelin! Gue harusnya gak ikut lo! ". Teriak Kelly.
" Sstt berisik! Bantu gue! ". Wezi yang baru masuk ke ruang tiga sangat syok melihat ruangan penuh lumpur dan super becek yang lengket.
" Riq, bantu dong!!! ". Emosi Kelly karena melihat Toriq yang sudah jalan lebih dulu ke depan.
" Apaansi! Gak mungkin gue balik lagi! ". Kesal Toriq yang terus berjalan kesusahan.
" Udah! Cepet jalan! ". Toriq berhasil sampai di sebuah batu besar dan duduk disana.Wezi mengerutkan dahi." Lung gue disini! Gak bisa jalan gue. Becek bangett ". Teriak Wezi yang sudah lelah saat itu.
" Wezi! Lo sama anak excellent juga kayaan mereka, haha. Lebay lo, tibang becek doang juga ". Terdengar teriakkan Gia dari ruang lain yang sedang mengejek Wezi.
" Dih! Apaansi! Ngeselin banget tuh cewe, dia ga tau aja lumpur kek mana! ". Kesal Kelly. Wezi yang menahan emosi tetap berusaha berjalan di atas lumpur yang licin dan lengket.
Gelap, sunyi, dan lorong yang sangat panjang dilihat oleh Ogi dan Mia. Di awal masuk mereka tidak memiliki
kecurigaan apapun, hingga terus berjalan lurus menghampiri cahaya di depan mereka. Namun entah kenapa, semakin lama, semakin menjauh cahaya itu." Mia, sebentar deh ". Ogi menghentikan langkahnya.
Mia menoleh ke Ogi. " Kenapa gi? ". Bingung Mia yang belum menyadari apa-apa.
Ogi menoleh ke belakang, cahaya? Sama seperti yang ada di depannya. Jika itu pintu seharusnya lorong itu jauh lebih gelap karena jelas pintunya tadi tertutup rapat.
" Ayo, kita harus cepat! ". Kata Ogi yang berlari ke arah pintu tadi.
" Lho?! Ogi! Tunggu guee, kok gak kesana? ". Bingung Mia yang ikut berlari mengikuti Ogi.
" Ini ada yang gak beres, Mi! ". Tungkasnya terus berlari.
Mia yang tidak mau ketinggalan Ogi, mempercepat lariannya. " Gue gak mau sendirian gii ". Melasnya. Ogi pun menggenggam tangannya, ia berlari bersama. Namun lariannya hanya menjadi sia-sia.
![](https://img.wattpad.com/cover/313231803-288-k410369.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PCS
Action• Tayang setiap hari Sabtu atau Minggu • Ella anak orang kaya yang senang akan fantasinya, mendapati berbagai macam cerita suram tentang rumah barunya dan mengalami kejadian-kejadian mistis di dalam sekolah termegahnya. Ella bertemu dengan berbagai...