59. Anissa ~ One minute

8.5K 437 8
                                    


Okay, buat yang penasaran gimana wajahnya Bang Jo.

Dean As Jonathan Dean Redford #meleleh 😘

*
"Katakan!" perintahku ketika Daniel hanya berdiri di dekat sofa, merasa heran karena aku belum juga menyalakan tv setelah beberapa saat duduk.

"Apa?" tanyanya.

"Jangan berlagak seperti orang bego, Daniel. Katakan apa yang sebenarnya terjadi!"

Daniel duduk di sampingku, meletakkan kepalanya di bahuku. Mengendus leherku, nafasnya terasa hangat disana.

"Jangan coba ngeles ya!" aku memperingati.

"Give me five minutes." bisiknya, hidungnya mulai mengenai kulit leherku. Membuatku berusaha sekuat mungkin untuk tetap fokus.

"No way!" bantahku sedikit menghindar darinya. Jika Daniel mulai menciumiku, aku pastikan aku tidak akan mendapat jawaban darinya.

"Sayang.." bujuknya kembali menarikku mendekat.

"Two minutes." tawarnya.

"One." balasku sambil menahan desahanku karena Daniel mengisap tulang selangkaku.

Sialan!

"One minute and fifty five seconds."

Desahanku terlepas karena sekarang bibirnya mengulum payudaraku yang masih tertutupi baju kaos milik Daniel yang aku pake tadi.

Aku bisa merasakan jika Daniel tersenyum penuh kemenangan di sela kegiatannya.

"Kamu suka mengambil kesempatan, Daniel!" ucapku dalam sekali hembusan nafas.

"Hmh.." Daniel sudah tidak peduli lagi dengan kata-kataku. Menyelipkan tangannya ke dalam bajuku dan mulai menggoda payudaraku.

"Sayang, kita pindah." ujarnya dengan suara serak.

"Hm?" tanyaku mencoba meraih kedasaranku. Daniel tidak menjawab, namun bibirnya berpindah ke bibirku sambil mengangkatku pindah ke ranjang.

"Waktumu habis, Mr. Notonegoro." kataku melepaskan diri ketika Daniel meletakkan tubuhku di kasur.

"Please, sekali aja, ya? Icha?" pintanya memohon. Sorot matanya di penuhi gairah membuatku kasihan.

"Sekali saja."

Daniel langsung membuka baju kaosku dan menciumi perutku.

*

Aku menggeliat dan meringis pelan merasa seluruh badanku sakit. Membuka mataku dan mendapati Daniel sedang bersandar di kepala bed menatap laptop di depannya, dengan pakaian lengkap. Bukan baju yang dipakainya tadi pagi. Dia pasti sudah mandi dan berganti baju.

Daniel menyimpan laptopnya di nakas dan berbalik menatapku.

"Akhirnya bangun juga." ujarnya di sela ciuman bertubi-tubi pada keningku.

"Jam berapa ini?"

"Tiga."

"Sore??" teriakku kaget.

"Hm."

"Lama banget aku tidurnya. Kenapa gak bangunin?"

"Gak papa. Kasian kamunya."

"Badanku sakit semua." keluhku.

"Mau aku pijet?" tawarnya.

"Pijetan kamu nanti kemana-mana!" tolakku. Daniel tertawa pelan.

"Mau panggil pijet pro? Pasti hotel ini nyediain."

"Aku gak suka badan aku digerayangi orang!"

DanissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang