Mulmed ~ Perut Nissa, 16 Minggu.
"Assalamu Allaikum." sapaku pada Mama yang membuka pintu untukku dan Daniel.
"Waalaikum Salam. Masuk sayang" ajak Mama sambil memelukku lalu memeluk Daniel.
"Mama sehat?" tanya Daniel ketika melepas pelukan Mama.
"Sehat, Nak. Kalian gimana?" Mama menutup pintu dan masuk ke dalam.
"Sehat Ma."
"Kapan kalian balik ke malang?"
"Semalam." jawabku yang sudah duduk di sofa ruang tengah.
"Ini oleh-oleh dari Bali. Ma." ujar Daniel meletakkan kantongan kertas yang dibawanya.
"Oh. Makasih ya. Sempet juga nyari oleh-oleh?"
"Nissa, Ma. Katanya rugi klo ke Bali gak beli produk Spa. Makanya sekalian nyari buat Mama." jawab Daniel yang sudah duduk di sampingku.
"Soalnya Mbak Cher ada titip juga."
"Kalian mau minum apa?" Mama berjalan ke dapur. Aku mengikutinya dan duduk di kursi makan.
"Kita sudah sarapan kok, Mah. Daniel kamu mau minum apa?"
"Air putih, sayang."
"Jadi gak mau minum nih?"
"Air putih aja deh." Aku mengambil dua gelas dan mengisinya dengan air putih.
"Mama ada buat puding jagung. Kamu mau?"
"Mau, Mah." aku mengangguk senang.
"Nanti dibawa pulang juga. Mama sudah telpon Mas Abe, sore nanti dia singgah ambil buat Mbak Cheryl."
"Daniel, kesini deh." ajakku pada Daniel. Dia bangkit dari sofa dan duduk di sampingku. Mama mengeluarkan puding jagung dari kulkas dan meletakannya di meja. Mengambil dua piring kecil untuk kami.
"Gimana kehamilan kamu?" tanya Mama ikut duduk di depan kami.
Aku melirik Daniel, dia mengangguk tak kentara.
"Sehat, Ma. Icha mau kasi tahu Mama juga kalo bayiku kembar."
"Oh ya?" Wajah Mama langsung terlihat antusias.
"Kamu ngecek di Bali?"
"Iya. Tapi sebelum ke Bali kami sudah tahu waktu pemeriksaan rutin sama Dr. Pudji."
"Kami ingin memastikan sebelum memberitahu Mama." sambung Daniel.
"Mama senang sayang." Mama mengusap tanganku. "Mama senang sekali. Kembar ataupun tidak, Mama sangat senang untukmu. Untuk kalian berdua." ucap Mama berkaca-kaca.
"Makasih, Ma." ucapku dan Daniel bersamaan.
"Icha belum kasitau Mbak Cher. Icha rada gak enak, Ma. Gimana bilangnya ya?"
"Gak papa sayang. Rejeki orang kan beda. Mbak Cher pasti ngerti."
"Icha sama Daniel mau ngajak Mbak Cher sama Mas Abe makan malam. Kalau Mama juga mau ikut lebih asyk lagi."
"Kalian aja deh. Berempat. Double date aja." ujar Mama dengan senyumannya.
"Mama kenapa sih males banget keluar rumah?"
"Gak papa. Mama nonton aja di rumah."
*
Aku sedang berbaring di sofa dengan Daniel sedang memijit betisku sambil nonton dan sesekali ngobrol.
"Niel?"
"Hm?"
"Kita makan malam kapan? Sama Mbak Cher?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Danissa
RomanceGue Daniel Alfin Notonegoro. Gue punya segalanya. Semua cewek yang gue suka pasti suka juga sama gue kecuali satu orang, Annissa Larasati Dunn! Daniel Alfin Notonegoro, aku sebenarnya takut sama dia, oke, aku hanya takut pada matanya, mata yang bahk...