Please, tekan bintang di setiap chapter. 😻😻😻
Gila gila gila!!!!
Gue nyium Nissa!!!
OMG!!
Semalam emang dia yang nyium gue. Gak lama. Gue juga gak bisa maksa karna kita lagi di Glow! Gue senangnya minta ampun semalam.
Tapi barusan ini gue yang nyium dia lamaaa!!!
Yang lebih gila lagi, Nissa gak ngedorong gue menjauh!
Gue baru ngerasaain gimana senangnya nyium cewek kali ini. Salah satu perasaan terbaik selama hidup gue.
Ya Tuhan, ekspressi malunya Nissa itu pengen banget gue foto trus tempel di dinding kamar gue yang polos. Biar sebelum tidur gue bisa liat wajahnya yang memerah karena malu.
Begitu gue lepas, dia langsung ngedorong gue dan kabur. Gue nyusul dan ngajak sarapan. Abis itu gue tanya mau makan siang apa, dia nolak pengen pulang. Gue minta dia tetep tinggal dan dia mau.
Ponsel Nissa yang berada di meja berdering dan dia malah menatapnya dengan ekspressi takut. Gue tegur dan ngasih ke dia. Mamanya yang nelpon dan ternyata dia takut ngangkat. Takut ketahuan nginap d tempatku. Dia ngobrol sama Mamanya beberapa menit dan disitu gue tahu kalo Nissa di panggil Icha. Dan dia ngaku ke Mamanya kalo sup ayam buatan gue mirip dengan masakan Mamanya.
Good!
Beberapa saat kemudian Tari nelpon dan dia langsung angkat dan ngobrol. Satu yang gue sadari, ternyata nada dering ponsel Nissa berbeda. Gue jadi penasaran, telpon gue nada deringnya apa?
Setelah ngirim pesan bahan-bahan buat makan siang sama Bu Titik, gue mulai perhatiin gerak-gerik Nissa waktu ngomong sama Tari.
Dia ngangkat alisnya bertanya ketika dia ngeliat gue lagi merhatiin dia, tapi gue menggeleng. Obrolan mereka selesai dan Nissa bilang ke gue kalo dapat salam dari Tari, abis itu dia natap ke tv dan naroh ponselnya lagi di meja. Gue tahu kalo dia tahu gue lagi merhatiin dia.
"Waalaikum salam." kata gue.
Gue mendial ponsel Nissa dan terdengar suara wanita ;
"Why can't I say that I'm in love?
I wanna shout it from the rooftops"
Gue natap Nissa dengan kening berkerut dan dia dengan cepat menatapku ketika mendengar nada dering ponselnya.
"I wish that we could be like.. "
Nissa langsung mengambil ponselnya di meja dan mereject panggilan gue.
"Apaan sih, Niel?" tanyanya gak suka. Dia langsung keliatan gelisah.
"Nada dering ponselmu berbeda setiap orang?" tanya gue.
"Beberapa." ketusnya.
"Nada untuk panggilanku masuk kategori yang mana?"
"Apa sih Daniel gak penting." dia mencoba mengelak.
"So. You're in love with me." tembak gue.
"Sinting!" ucapnya ketus. Tapi pandangannya menjauh dari gue.
"Apa maksudmu semalam kalau kamu gak bisa?" tuntut gue.
"Maksud kamu?"
"Kamu bilang sama aku kalau kamu gak bisa. Maksud kamu kamu gak bisa bilang kalau kamu juga ngerasain hal yang sama? Sesuai nada dering ponselmu? Itu maksud kamu?" kata gue biar dia terpojok
KAMU SEDANG MEMBACA
Danissa
RomansaGue Daniel Alfin Notonegoro. Gue punya segalanya. Semua cewek yang gue suka pasti suka juga sama gue kecuali satu orang, Annissa Larasati Dunn! Daniel Alfin Notonegoro, aku sebenarnya takut sama dia, oke, aku hanya takut pada matanya, mata yang bahk...