Maaf jika ada typo!!
***
Dimarkas BBG { BadBoy Ganteng } mereka berempat sedang melakukan sidang. Sebelumnya, Vino dan Nathan membantu mereka berdua untuk membersihkan luka-lukanya. Vino berperan sebagai hakim saat ini.
"Jadi? Ada yang mau jelasin?" tanya Vino.
Mereka berdua hanya diam. Nathan yang sedari tadi juga diam sekarang ia kesal karena masalah ini terlatu berbelit menurutnya. Nathan memang tipikal orang yang tidak sabaran. Ia menatap Ripan dengan tatapan dinginya.
Seolah tau arti tatapan itu, Ripan berbicara menjelaskan dengan singkat.
"Berantem sama banci," ucap Ripan dingin.
Reyhan yang mendengar ucapan Ripan tersulut emosinya ia menatap Ripan dengan tatapan mematikan. Ripan juga menatapnya demikian.
" Dia pikir cuma dia yang bisa begitu, gue juga bisa nih! " pikir Ripan menunjukan tatapan tajamnya.
Vino menatap keduanya secara bergantian. Memang ada yang tidak beres ini, ia mulai berdehem. Mereka bertiga menatap Vino.
"Masih gak ada yang ngaku?" ucap Vino sekali lagi.
Hening. Kondisi diruangan ini mulai memanas, persediaan oksigen terasa habis disini. Reyhan yang sedari tadi diam, tak berkata apa-apa. Melangkahkan kaki menuju pintu, meninggalkan mereka.
"Eh lo mau kemana Rey?" ucap Vino.
Tak ada sahutan dari Reyhan juga tak ada yang mengejarnya. Mereka membiarkan Reyhan pergi, itu faktanya.
***
Reyhan keluar dari markas dengan wajah gusar, tak mau mendengar berbagai makian yang muncul dari bibir Vino.
"Arghhh..." Reyhan mengacak rambutnya asal. Hari ini ia sangat lelah dengan semuanya, semua hal yang terjadi pada hari ini. Ia memutuskan untuk meninggalkan sekolah. Mengambil tasnya di kelas.
Dengan santai ia kembali dengan tas yang bertengger di bahu kirinya, tak mendengarkan teriakan Bu Fatma yang sedang mengajar di kelasnya. Dengan langkah gontai ia menuju parkiran.
Ternyata koridor masih sangat ramai karena sebagian kelas yang jamkos, dengan wajah tampannya yang tanpa ekspresi sedikitpun dengan mudah bisa menggait tatapan kagum dari kaum hawa yang sedang melihatnya.
Berbagai teriakan didengarnya, entah itu pujian bahkan makian sekalipun.
***
Gadis itu senantiasa mengikuti seorang lelaki yang berada di jarak yang cukup jauh dari pandangannya. Berbelok di koridor sana dan menuju tempat parkir. Angelina, ia sedang memantau bagaimana keadaan Reyhan saat ini. Bagimana reaksinya jika melihat apa yang Angel perbuat.
"APA-APAAN NIH...!!" teriak Reyhan.
Ia melihat keadaan mobilnya yang tak utuh sempurna. Emosinya memuncak, setelah ia pendam sedari tadi. Karena permasalahnya dengan BBG yang belum terselesaikan, dari Ripan yang membela gadis itu, dan aksi tonjok-menonjok tadi.
Dan sekarang ia harus melihat keadaan mobilnya sekarang.
"Woy siapa yang berani-beraninya nyentuh mobil gue!!" ucap Reyhan yang emosinya sudah ada diubun-ubun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Genç Kurgu[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...