Miracle, yang diinginkan jutaan manusia di dunia. Berharap negeri sihir ada dan kalian menjadi salah bagiannya. Melakukan sesuka hati kalian.
***
TIGA hari telah berlalu sosok itu masih saja enggan keluar rumah atau pergi sekolah. Makan pun jarang ia lakukan. Yang dia kerjakan hanya melamun di kamar dan sesekali ke toilet. Dona sangat khawatir dengan kondisi putra semata wayangnya, dia pernah begini. Dulu beberapa tahun yang lalu, tanpa semangat hidup, berbicara seinginnya.
Dona membuka pintu kamar Ripan perlahan takut-takut membangunkan anaknya, sedikit melongokkan kepalanya mengintip. Dona melihat putranya berdiri di belakang jendela kaca kamarnya dengan pandangan datar.
"Cepet sembuh sayang, mama gak mau kamu gini terus." ujarnya lirih kemudian menutup kembali pintu.
Pandangannya hanya tertuju pada satu titik, sesuatu di langit sana. Pikirannya hanya terfokuskan pada satu objek yaitu Angelina. Bagimana kabar gadis itu, apa dia bersenang-senang dengan Reyhan, apa gadisnya itu tidak merindukannya sekarang, kenapa dia tidak mengunjunginya. Banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya.
"Na, apa gue harus mohon sama lu. Untuk sedikit bisa ngerti keadaan gue? "
***
Entah apa yang menyerang pemikiran Angelina, Raisa, Tere dan juga Valery saat ini hingga mereka sekarang sedang berhadapan di meja perpustakaan seperti sekarang. Bukan karena hukuman. Bukan juga karena ingin belajar.
Istirahat pertama tadi Angelina sempat pergi sejenak, menjauh dari teman-temannya untuk meminum obatnya. Meskipun sekarang dia jarang sekali sakit, mencegah lebih baik bukan. Walau dia tau meminum itu hanya akan meredakan tidak untuk menghilangkan.
"Na, kesambet apasih lo pengen ke sini?" tanya Valery tak beres dengan sahabatnya yang satu itu.
Raisa telah membawa beberapa novel baru di sampingnya, sementara Tere sibuk dengan ponselnya padahal tidak ada yang menchat dia. Angelina segera menarik asal salah satu novel, entah itu novel apa. Sekarang dirinya hanya ingin tenang. Menjauhi Reyhan juga.
"Jangan banyak bacot. Gue gak nyuruh jugakan buat ikut, salah sendiri nurut aja kesini!!!" Angelina menyatukan rambutnya menjadi satu kemudian mengikatnya.
"Ahh bosen. Gue ke kantin aja deh. Cancing di perut gue dangdutan di sini." menunjuk perutnya.
"Yaudah sana pergi aja, lagian berisik sih lo." usir Raisa sambil mengibaskan tangannya, Teresa mengeser kurisnya ke belakang.
"Gue ikut Valery ya ke kantin, gue juga laper belom makan. Eh! Lebih tepatnya laper lagi," ucap Tere sambil cengengesan tidak jelas.
"Dasar babon! Udah lo makan aja yang banyak biar tambah gendut." ucap Angelina sambil terkekeh di akhir, Teresa mendelik menatap sahabatnya horor. Itu semua karena progam diet Teresa gagal, salahkan Velery yang selalu mengimingkan makanan, hingga membuat berat badan Teresa bertambah 3 kg.
***
Angelina pulang dari rumah dengan selamat diantar oleh sopir ojek online. Reyhan sedang sibuk dengan urusan OSIS, ya bisa di bilang ini adalah urusan yang terakhir dirinya di OSIS karena selanjutnya dia akan rehat dan fokus ke pelajaran karena sudah kelas akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Teen Fiction[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...