Hai gaes ✨
Kembali lagi bareng gue, hari ini bersyukur bisa update!! Yeay... 🙌🙌Jangan lupa vote + comentnya.
Maksa nih gue!Wkwkwk:v
***
Pertama kali yang ia lihat ketika membuka mata adalah mamanya yang sedang mangis di dalam pelukan papanya. Kemudian sebuah alat menghalangi pandangannya, ternyata itu adalah alat bernapas. Angelina mengedipkan perlahan matanya, samar-samar suara yang ia dengar hanya mendengung pada inderanya.
"Angel! Pa!" ucap Mona sambil menggoncangkan lengan Argan.
Angelina masih menyesuaikan suara dan juga cahaya lampu yang begitu menyilaukan baginya saat ini.
"Sayang kamu sadar juga, dokter!!" ujar Argan sambil berlari keluar ruangan Angelina.
"Ma-ma," ucap Angelina serak.
Datanglah dokter khusus yang menangani Angelina selama ia di Bandung. Ya! Gadis itu masih berada dikota kelahirannya entah berapa hari, Angelina sendiri juga tidak tahu pasti.
"Biar saya cek lebih dulu," ucap dokter perempuan itu sambil memeriksa keadaan Angelina yang baru sadar.
"A-air..." ujar Angelina.
Segera mungkin suster yang berada didekat Angelina dengan sigap mengambilkan air, membantu Angelina melepaskan alat pernapasan kemudian memberikan air pada gadis itu.
"Alhamdulillah akhirnya Angelina bisa melewati dari masa kritisnya. Tuhan pasti sangat menyayangi anak kalian," ucap dokter itu senang.
"Syukurlah sayang," ujar Mona lega, kemudian Argan memeluk bahu Mona sambil mengusapnya perlahan.
Angelina yang mendengar hal itu lantas mengernyitkan dahi, bingung. Masa kritis? Hal apa yang membuatnya sampai bisa mengalami masa kritis. Gadis itu mencoba memikirkannya hingga membuat telinganya berdengung juga kepalanya berdenyut ringan.
"Jangan dipaksakan Na, perlahan." ucap Argan melihat gerak-gerik Angelina yang memegang kepalanya.
"Sebaiknya Angel tidak berpikir lebih dulu, ada yang saya harus katakan dengan orang tua pasien. Tolong ke ruangan saya sebentar," ucap dokter itu.
Argan mengusap rambut Angelina dengan sayang, kemudian berpamitan dengan istrinya.
"Ma? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Angelina.
"Kamu koma selama 2 minggu, sayang." jawab Mona sambil menggenggam tangan Angelina.
"Apa?! Angel koma?" tanyanya heran.
Mona mengangguk, "Iya. Jangan dipaksa dulu untuk mengingat semuanya. Mama mohon sama kamu, jangan terlalu capek. Mama sayang banget sama kamu,"
"Iya, maafin Ina." ujar Angelina sambil tersenyum.
***
Selama seminggu ini Reyhan disibukkan dengan tambahan materi dan juga banyaknya latihan TO untuk ujian nasional yang akan dilaksanakan beberapa minggu kedepan. Bohong jika dia tidak mencemaskan keadaan Angelina. Pasalnya, baru saja rindunya terobati Eh! Malah harus dipisahkan lagi dengan Angelina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Dla nastolatków[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...