55. KELUARGA ABRAHAM

86 5 0
                                    

Kenapa Tuhan mudah sekali membolak-balikkan perasaan manusia. Jika memang tidak berjodoh seharusnya jangan di satukan.

***

Hari ini rasanya sedikit berbeda dengan yang lainnya, suasanya yang seharusnya hangat mendadak menjadi suram dan menegangkan bagi mereka pelayan setia keluarga Abraham. Bibi Marin sebagai kepala pelayan di rumah Abraham mengawasi para pelayan yang sedang menyiapkan makan malam.

Wajah wanita itu terlihat khawatir dan takut, keringat membasahi pelipisnya.

"Apa yang akan terjadi...?" ucapnya sambil melihat ruang makan yang sudah terisi oleh tiga orang.

Di arah tangga Reyhan berjalan dengan riang, menuruni anak tangga satu persatu. Pelayang yang berpapasan dengannya menunduk hormat sementara Reyhan membalasnya dengan senyuman manis.

Cowok itu berjalan ke arah ruang makan, namun langkahnya terhenti ketika melihat seseorang yang asing baginya tengah memandang kearahnya sambil tersenyum. Ia duduk di hadapan Rose dengan senang sementara Rose terlihat sebaliknya.

Reyhan mengepalkan tangannya berjalan kearah ruang makan dengan wajah mengeras.

"KAK REYHAN..." seru seseorang dari belakangnya.

"Adel?"

Adella adalah adik kandung Reyhan yang berusia lima tahun, gadis itu terlihat senang berhambur ke pelukan Reyhan. Reyhan mengendurkan wajahnya yang terlihat kaku tadinya. Mencium puncak kepala Adella dengan sayang.

"Adel kangen kakak, kakak kangen adel jugakan?" tanya gadis mungil itu.

Reyhan sangat merindukan adik manisnya, tak terasa adiknya sekarang sudah bertumbuh sebesar ini.

"Iya kakak kangen Adel juga." balas Reyhan sambil mencubit pipi gembul Adella.

"Gendong," rengek Adella.

Reyhan menggendong Adella menuju meja makan, Abraham tidak menoleh sama sekali ke belakang. Jangan tanya bagaimana perasaan Reyhan sekarang. Apa ini, papanya membawa wanita lain ke rumah. Sungguh hal yang tidak bisa Reyhan percaya.

"Mama..." ucap Adella.

"Iya..." balas Rose dan wanita itu.

Reyhan menatap tajam wanita di seberang dengan perasaannya sangat kesal. Seumur hidupnya baru pertama kali ini dia bertemu dengan wanita yang tidak tahu malu.

Adella menoleh ke arah Rose sambil tersenyum lebar, Rose membawa Adella ke pangkuannya.

"Ingin rasanya gue lempar ini sendok ke wanita itu!" batin Reyhan.

"Reyhan." panggil Abraham.

Reyhan tak menggubris ia masih saja menatap ke arah wanita itu dengan pandangan meremehkan.

"Papa perlu bicara denganmu setelah makan," ucap Abraham.

Reyhan membiarkan begitu saja ucapan papanya. Memulai makan malamnya dengan diam dan sesekali menoleh ke arah mamanya yang sedang bercanda dengan adiknya.

"Mama jangan pura-pura..." batin Reyhan melihat senyum mamanya yang jelas berbeda bagi Reyhan.

***

Angelina terbangun dari lamunannya ketika mendengar suara notif ponselnya yang nyaring. Gadis itu meraih dan membuka satu dua pesan yang dikirim oleh Reyhan—pacarnya.

Dibalik Sifat BadGirl ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang