Jangan lupa vote dulu sebelum membaca, budayakan seperti itu. Dan coment aja kalau perlu, sorry kalo ada typo.
***
HARI yang di tunggu telah tiba, persiapan tim basket Ripan sudah sangat matang. Seratus persen ia yakin jika sekolah mereka akan menang dalam pertandingan ini. Pagi sekali Ripan menjemput Angel, dengan seragam basket sekolah yang melekat indah di badan atletis Ripan.
"Pan! Lu jangan sampe kalah ya. Awas aja kalo kalah, gue tendang kepala lo!" ucap Angel disamping Ripan.
Ripan tersenyum mendengarnya, baginya apapun yang dilakukan oleh Angel membawa dampak tersendiri olehnya. Ia mengangguk mantap sambil menengok ke samping.
"Serahin aja ke gue, gue bakal bawa piala itu buat lo!" ucapnya sambil mengusap puncak kepala Angel.
Angel tersenyum lebar ke arah Ripan, "Janji?"
Ripan melihat kelingking Angel, kemudian dia menautkan kelingkingnya. "Janji."
***
Suara gemuruh suporter basket telah berkumandang, sekolah lawan baru saja menampilkan aksi cheers.
Di pinggir lapangan Angel, Raisa, Tere dan Velery menyaksikan pertandingan dengan santai. Dengan gaya cuek Angel, membuat kakak kelas sekolah lain bertanya-tanya dan memperhatikan Angel dengan tatapan tak suka.
"Eh, siapa tuh? Lagaknya udah cantik sendiri aja. Iyuh..."
"Taudah, dari sekolah sebelah. Liat aja seragamnya. Tampang kaya tukang jualan sayur aja bangga."
"Iya, masih cantikan kita kali."
Mereka bertiga tertawa terbahak, membuat Velery menatapnya tajam.
"Mbak-mbak. Kalo punya mulut tolong di kondisikan! Tau gak suara kalian itu mencemari udara yang ada di sekitar gue dan temen-temen gue." ucap Velery.
Salah satu dari mereka menatapnya tak suka, Helga namanya.
"Eh, lu gak tau gue siapa?" ucap Helga.
Angel menoleh kebelakang tepat dimana Velery dan Helga beradu mulut. Memandang mereka dengan tatapan datar dan dinginnya.
"Harus ya gue tau lo? Emang lu anak pejabat? Cucu dari soekarno, sehingga seluruh dunia harus tau lo siapa?" ucap Valery sambil berkacak.
"Lo!?" Helga menunjuk Velery tak suka.
Angel berdiri melerai Velery dan kakak kelas itu, mereka menbuat kenyamanannya terganggu. Menatap tak suka ke arah Helga memandang dari atas hingga bawah, membuat Helga risih.
"Ngapain lo lihat gue kayak begitu?"
Angelina mengunyah permen karetnya kemudian membuat gelembung. Dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Teen Fiction[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...