18 : TERTANGKAP

218 17 8
                                    

Jangan lupa vote. Ingat! Vote dulu lohh ya...

***

AKHIRNYA hari ini Angel bisa kembali kerumahnya. Sebenarnya pagi tadi ia sudah diperbolehkan untuk pulang, tapi Nathan mendapat kabar dari rumah jika kedua orang tuanya telah kembali. Terpaksa ia menyuruh pembantunya berbohong dan mengatakan pada orang tuanya jika Nathan dan Angel sedang berada di rumah teman untuk menginap.

Dan malam mereka baru bisa memutuskan untuk pulang kerumah disaat kedua orangtua mereka terlelap.

"Dek, lu jangan banyak bacot ya. Kalo mama sama papa tau lu masuk RS lagi gue yang kena." ucap Nathan sambil perlahan menutup pintu mobilnya.

"Iya. Bawel banget sih!"

Bruak...

Angel menutup pintu mobil Nathan dengan keras. Nathan tergelonjak kaget dengan dentuman keras yang Angel timbulkan, belum semenit ia mengatakan bahwa Angel harus berhati-hati.

"Bego! Lu gimana sih Na, kan gue udah bilang jangan banyak bacot." ucap Nathan lirih sambil menahan segala umpatan untuk adiknya itu.

"Lu tuh yang bego. Gue kan gak bacot gue cuma nutup pintu mobil aja." elak Angel.

Angelina berjalan masuk ke dalam rumahnya setelah dua hari kemarin akhirnya ia bisa kembali pulang. Tapi ada yang berbeda dengan rumahnya.

"Ini Papa belum bayar listrik atau gimana sih? Rumah udah kaya goa aja." pikir Angel.

"Udahlah masuk aja. Baru sembuh juga kebanyakan omong sih lu!" suruh Nathan.

Akhirnya kedua kakak beradik itu berjalan memauki rumahnya. Perlahan demi perlahan, agar Argan ataupun Mona tidak bangun.

Ceklek...

Nathan membuka dan menutup pintu dengan perlahan dengan Angel disampingnya. Ketika mereka berbalik, seseorang menatap mereka dengan tatapan mengerikan sambil melipat kedua tangannya di bawah dada.

"Ehh, Mama..." ucap Nathan sambil cengengesan.

"Udah bangun Ma? Padahal masih malem lo, itu langitnya masih gelap. Ada bintangnya juga." Angel yang berada di samping Nathan—kakaknya hanya bisa menepuk jidat dan malu dengan perkataan yang diucapkan kakaknya. Sudah jelas jika keduanya tertangkap, masih saja ingin mengelak.

"Kalian dari mana saja? Seharian gak ada di rumah,kalian kira Mama sama Papa gak tau?" omel Mona.

"Anu Ma, itu—"

"Udahlah Kak gak usah bohong. Bilang aja kalo kita—" Dengan cekatan Nathan menutup mulut Angel. Dan melayangkan tatapan Lo mau gue tewas? Angel hanya berdecak.

"Jadi gini Ma, ya emang dari kemarin atau lusa ya. Temen Nathan ada yang ngadain party di luar kota. Karena kata Papa Nathan harus jaga Angel sekalian aja Nathan ajak kesana." bohong Nathan.

"Gitu?"

Nathan dan Angel hanya mengangguk, terlihat Argan mulai menuruni tangga dengan piyamanya. Kemudian mendekati mereka, "Ada apa ini? Angel  Nathan dari mana kalian?"

"Katanya sih dari party temen Pa." ucap Mona kepada suaminya.

Angel menatap horor sang Mama. Pasalnya Mona seperti mengetahui sesuatu, maka perlahan ia menyodok tangan kakaknya.

"Kak."

"Apa?"

Keduanya berbicara dengan suara yang lirih. "Keknya Mama tau deh, kalo kita habis dari RS."

"Gaklah, gue udah bilang sama Paman supaya gak ngasih tau Papa apalagi Mama."

"Lu percaya gitu aja?"

Nathan berpikir sejenak, sepertinya benar perkataan Angel.

***

Mona, Argan, Nathan dan Angel sedang duduk di ruangan keluarga mereka. Nathan berusaha keras untuk menstabilkan ekspresi wajahnya. Sementara Angel hanya diam saja dengan tatapan tenang.

"Masih mau bohong lagi?" ucap Mona.

"Nathan gak bohong Ma. Apa perlu Nathan telpon temen Nathan?" berulang kali Mona mengatakan itu dan Nathan masih belum mengaku.

"Telpon aja." ucapb Argan.

"Udahlah! Iya Ma, Angel emang masuk ke tempat terkutuk itu. Dan ini semua bukan salah Kak Nathan, jadi jangan hukum Kak Nathan!" ucap Angel kepada kedua orang tuanya.

Argan dan Mona memang sudah mengetahui jika Angel masuk kedalam rumah sakit lagi. Itu semua bukan dari paman Angel, keduanya tau dari mata-mata yang dikirim untuk mengawasi keduanya.

"Nathan Angel, Mama tau kalian bohong itu buat Mama sama Papa. Tapi Mama paling gak suka sama pembohong, Mama gak mau anak-anak Mama itu jadi pembohong. Lebih baik kalian jujur." jelas Mona.

"Untuk kali ini Papa gak akan hukum kalian. Dan sekarang kalian balik ke kamar dan tidur." perintah Argan.

Nathan dan Angel segera dari tempat duduk mereka. Memberikan hormat kepada Papanya, segera kedua berlari masuk kedalam kamar sebelum Papanya berubah pikiran.


***







(Eakkkk bikin tato nama Angel bang Reyhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Eakkkk bikin tato nama Angel bang Reyhan.)

Selesai sudah chapter ini. Maap kalo cuma dikit, soalnya lagi banyak masalah. Jangan lupa pencet BINTANGNYA ya...!!!

Dibalik Sifat BadGirl ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang