Gue belum tau pasti ini apa. Rasa yang seperti—entahlah, sangat sulit untuk dideklarasikan. Tapi gue suka.
***
NATHAN berjalan dengan santai di koridor utama, sebelah tangannya memainkan kunci motornya. Bersiul sambil melihat-lihat sekitar apakah ada yang menarik di paginya hari ini. Dari kejauhan ia melihat Tere berjalan sendirian dengan earphone menggantung di telinganya. Ia hendak mendekati gadis itu, setidaknya untuk bertegur sapa.
"Pagi Tere..." sorak Nathan di depan Tere.
Gadis itu berhenti kemudian mendongakan kepalanya, menatap seseorang yang berani-beraninya mengganggu pagi harinya yang tenang ini. Cukup terkejut dengan yang ia lihat, seorang pangeran tanpa kuda putih. Maksudnya Nathan—kakak sahabatnya Angelina.
"Pagi?" balasanya kikuk, pasalnya baru pertama kali dia hanya berdua dengan Nathan. Bukan Nathan saja lebih tepatnya dengan laki-laki.
"Sendirian aja, kemana yang lain? Biasanya berempat terus?"
"Biasa sibuk sendiri-sendiri. Adek lo kan sekarang udah punya pacar, sedangkan mereka berdua lagi cari pacar." jelas Teresa sambil melepas sebelah earphonenya.
"Lu sendiri gak ikut nyari pacar?" tanya Nathan dengan gamblangnya.
"Enggak."
"Lah kenapa? Biar gak sendiri gitu."
Teresa menghentikan langkahnya. Melihat sosok di depannya ini dengan kesal, ternyata Nathan yang di deskripsikan Angel memang benar. Cerewet. Dan Tere tidak suka itu.
"Enggak guna!" setelah mengatakan itu Teresa memasang kembali earphonenya dan melanjutkan langkah meninggalkam Nathan yang terbengong dengan jawaban Teresa.
"Gak guna?"
"Yang bener aja ada cewek yang ngganggep pacaran gak guna?" gurutu Nathan.***
Velery dan Raisa telah lelah berkeliling sekolah untuk mendata sosok cogan di SMA Garuda Putih. Kakinya mulai lelah, tapi sebandinglah dengan perjuangan mereka setelah melihat deretan nama di kertas yang di pegang Raisa. Sebenarnya ide itu muncul dari otak ajaib Velery, dan Raisa hanya mau-mau saja menemani. Siapa juga yang tidak ingin melihat beragam spesies cogan.
"Capek juga ya. Cari minum yuk, kantin nyusul Angel." ucap Raisa dengan helaan nafas panjang.
"Yok lah!! Pegel kaki gue. Lagian sekolah gede banget sih. Seharusnya tuh ada ojek online supaya gak pegel nih kaki." ucap Velery asal.
"Yang bener aja sekolah ada ojek onlinenya." Raisa menggelengkan kepalanya.
***
Hari ini dunia Angelina tenang sangat tenang, seperti dia sedang melakukan meditasi di pinggiran air terjun. Tidak ada Velery dengan mulut merconnya, tidak ada Reyhan sang pacar yang selalu mengikutinya dimanapun dia berada. Gadis ini ingin banyak-banyak harinya seperti ini kalau begini caranya.
Brak...
Angel terkejut bukan main saat meja di sebelahnya di gebrak secara bruntal, ia menoleh dan mendapati Velery dengan wajah watadosnya. Ingin hati Angel menonjoknya dengan tangan cantiknya. Tapi rasanya enggan, karena ia masih sayang tangannya.
"Kampret! Kaget gue, bangsat, kalo aja jantung gue gak kuat udah jatuh sampe lambung nih!" ucapnya kesal dengan tatapan tajam tak sukanya.
"Hehehe..., maap ngel. Habisnya lo kaya jones banget dilihat dari belakang. Padahal udah punya cowok makan masih aja sendiri." ujar Velery dengan kekehan di akhir.
"Kita udah nemu banyak nih." Raisa menunjukkan ke Angel, sementara gadis itu hanya mengernyitkan dahinya meluhat dertan nama di hadapnnya.
"Apaan? Ronal, Jeno, Kino siapa lagi ini ya Tuhan." ucap Angelina membaca nama-nama disana.
"Deretan cogan di SMA GARUDA PUTIH." jelas Raisa santai tanpa berpikir.
"Ngapain..., kalian kurang kerjaan banget ya ampun. Cogan cogan buat apa coba??" Angelina tidak bisa mengerti ini, bagaimana pikiran teman-temannya ini. Dia benar-benar tidak tau, tolong selamatkan dia dari dua orang aneh ini.
"Ya buat daftar aja, sekalian siapa tau ada yang cocok sama gue. Ntar gue pacarin."
"Woah~ ngegas banget mba pengen punya pacar." kekeh Angelina.
"Salah siapa coba, yang tiap hari berdua-duaan. Tanpa memperdulikan kehidupan di dekatnya. Gue sebagai spesies makhluk hidup iri dong, pengen ada yang anter jemput pengen ada ya g elus-elus gitu. " Dengan jijik Angelina dan Raisa memandang temannya yang satu itu.
Bukan temen gue batin Angelina dan Raisa. Kemudian mereka terhenti berbicara ketika Teresa datang dengan wajah datar dan dinginnya. Mereka saling berpandangan satu sama lain, seolah mereka bisa bertelepati.
"Kenapa muka lu sepet amat pagi-pagi." ucap Angel melihat Terasa yang berkali-kali menghela napas.
"Bilangim deh sama kakak lo, jangan ikut campur urusan orang!"
"Lah kakak gue yang kena. Emang Kak Nathan ngapain lo sih?"
"Masa dia nyuruh gue cari pacar!!!"
Velery tertawa sangat keras. "Buahahahaha..."
"Ih lo mah gitu Vel! Seriusan gue, gara gara gue bilang lo nyari cogan sama Raisa."
"Kok gue dibawa-bawa. Rusak sudah reputasiku di depan Kak Nathan, ihh Tere..." rengek Raisa tidak terima.
"Ya maap!"
"Kok ngegas sih!"
"Elo juga ngegas oneng!!"
"Gak suka aku tuh sama Tere kalo gini."
"Gue masih warah, masih suka cowok!"
"Mendingan lo berdua diem atau gue tendang sampe Afrika sekarang!"
"TENDANG AJA!" teriak Raisa dan Tere bersamaan.
Ya ampun gusti gini banget hidup gue. Pengen banget gue tenang semasa hidup. Kalo gini rasanya kan gue makin betah hidup. Gak mau pergi dari mereka. Batin Angelina melihat ketiga temannya.
Sekian dulu teman-teman.
Vote dong guys, kalo ada typo maapken nih ye
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Teen Fiction[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...