58. CERAI

68 4 0
                                    

Hai gaes!!!
Balik lagi bareng aku, mendekati ending nih. Yang udah baca sampai sini makasih banget.

Yang sudah dukung cerita ini, vote cerita ini aku ucapin Terima kasih banyak sebanyak-banyaknya.

Jangan lupa vote dan coment ya...

Cuss...

Manusia tak bisa menebak bagaimana akhir dari cerita mereka. Ya begitulah sang takdir, kalau begini manusia bisa apa?

***

Angelina menatap setiap tetesan air hujan yang bercucuran dari atap kamarnya. Menengadahkan tangan menampung air yang baru jatuh, aneh rasanya ia tiba-tiba merasakan sedih. Pertanda apa sebenarnya, tak mau pikir panjang gadis itu berjalan masuk kembali ke kamarnya.

"Huft..., nggak ada kerjaan gini kaya gak guna banget gue jadi manusia." celetuk gadis itu.

Kalau saja dia masih bisa sekolah dan berada di Jakarta, pasti jam-jam sekarang ia akan mendengarkan ceramah guru bahasa inggrisnya.

"Jadi rindu, hehe..." ucap Angelina.

"Ina," seru seseorang dari balik pintu kamarnya.

Gadis itu melompat dari kasurnya berlari ke arah pintu, kemudian membukanya. Disana ia dapat melihat Mona dengan Argan yang menggunakan pakaian santai. Hal itu jelas membuat Angelina bingung, tidak mungkinkan kedua orangtuanya tidak kerja.

"Papa sama mama..."

"Kita ambil cuti beberapa minggu, lagian yang punya perusahaankan papa." ucap Argan sambil terkekeh.

"Sombong~" gurau Angelina.

"Udah waktunya makan siang, ayo kita makan bareng nenek." ujar Mona sambil memeluk bahu Angelina.

Gadis itu merasa ada yang tidak beres dengan kedua orang tuanya, pasti ada hal yang mereka sembunyikan dari Angelina. Ya, Anggelina yakin sejauh ini intuisinya tidak pernah salah.

"Aneh," ucap Angelina.

"Apa yang aneh sayang?" balas Argan.

"Sikap mama sama papa aneh, kenapa manggil Angel harus berdua coba. Biasanya cuma mama aja kalau enggak papa aja yang manggil. Kenapa kali ini harus barengan?" ujar Angelina sambil memandang curiga Mona dan Argan.

"Kamu ini ada-ada aja, apa yang aneh sih Na. Lagian papa kamu nih! Gak mau jauh-jauh dari mama pengen deket terus, " ucap Mona.

"Iya, papa pengen deket terus sama mama kamu. Kangen istri nggak papakan?" ujar Argan.

Angelina hanya menggeleng tak percaya dengan kedua orang dewasa di depannya. Alhasil ia berjalan lebih dulu dari Argan dan Mona, meninggalkan sepasang suami istri yang sedang bergurau itu.

***

Reyhan galau.

Vino juga galau.

Apalagi Ripan.

Ketiga cowok itu menghembuskan napas secara bersamaan di meja kantin.  Nathan yang berhadapan langsung dengan Vino dan Ripan memandang bergantian ketiga sahabatnya itu.

Dibalik Sifat BadGirl ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang