Jangan lupa vote dulu, coment jika perlu.
***
SUARA derapan langkah dari sepatu yang bergesakan dengan lantai terdengar jelas di koridor. Mungkin karena suasana koridor yang mulai sepi ketika jam pelajaran telah dimulai. Gadis itu berjalan santai, tak merasakan ketakutan sama sekali akan amukan sang guru nantinya.
Ceklek...
Pintu kelasnya di buka, keadaan mulai hening.
"Kamu! Jam berapa ini baru dateng? Sini!" perintah guru berbadan gempal yang mengajar di kelas.
Gadis itu berjalan mendekati sang guru, membiarkan tatapan teman sekelasnya.
"Valery! Kalau ditanya itu dijawab!" ucap guru itu.
"Emang ibu tadi nanya apa?" ucap Valery sambil melepas earphonenya.
"Jadi kamu tadi pakai itu? Astaga, pantesan gak denger. Oke ibu ulang sekali lagi. Kenapa jam segini baru sampai?" tanya bu guru itu.
Valery melihat jam yang melingkar di tangannya. Pukul 07.35 lebih 19 detik. Hanya telat sedikit, kenapa guru itu marah-marah.
"Aduh bu! Cuma telat 5 menit 19 detik doang. Gini ya bu, saya jelasin. Sebenarnya saya itu gak telat bu, saya sampe sekolah jam 07. 30. Habis itu saya ke kantin sebentar buat sarapan, karena saya belom sarapan. Dan kalau saya gak sarapan saya bisa gak konsen. Terus habis itu saya ke toilet dulu bu, terus jalan kesini. Ibukan tau toilet kesini kan jauh jaraknya, ada 5 belokan. Terus karena saya capek, jadi saya duduk dulu di kursi. Waktu mau sambung jalan lagi ada kakak kelas minta id line saya, jadi saya kas-"
"Cukup! Ibu pusing, lebih baik sekarang kamu duduk dan mengerjakan soal di buku seperti yang lain."
"Siap, laksanakan!" ucap Velery sambil hormat.
Ia berjalan ke arah mejanya yang berada di dekat Angel sambil menahan tawanya. Sementara Angel yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala saja. Bagaimana dia bisa berteman dengan spesies orang seperti Velery.
***
Bel istirahat berbunyi. Nathan, Vino, Ripan dan Reyhan berjalan menuju markas mereka. Suara deringan ponsel milik Reyhan menghentikan langkah mereka.
"Sorry nih bro, gue harus ke ruang OSIS dulu. Mau nyerahin proposal" ujar Reyhan.
"Yang jadi ketos sih, sibuk terus...." sindir Vino sambil menengok ke arah lain.
"Gue kan orang penting. Gak kayak lo, udahlah. Kalian ke kantin pesenin gue makanan, cacing gue udah pada demo." ucap Reyhan sambil menepuk perutnya
Mereka bertiga berpisah dengan Reyhan. Nathan dan Vino terus saja berkomentar tentang adek kelas yang berdandan mirip tante-tante.
"Lihat noh, itu bibir merah banget. Habis makan darah kayaknya..." ucap Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Teen Fiction[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...