Hai hai...
Selamat pagi, siang, sore dan malam.Terima kasih telah menyempatkan diri mampir ke work aku ini 😭💓 Terima kasih juga karena udah ngevote dan coment disini.
Seneng banget, bisa sampai sejauh ini.
***
Rose meletakan nampan air di depan Miranda yang sedang duduk dan sesekali memperhatikan detail apartemen Rose, istri pertama Abraham. Wanita itu kembali tersenyum singkat melihat Rose duduk didepannya, meskipun wajahnya tidak bersemangat sama sekali melihatnya.
"Jelaskan maksud kedatanganmu?" ucap Rose untuk membuka percakapan.
"Kalau dipikir ini pertama kalinya kita bertatap wajah berdua, dimana Reyhan bukannya jam segini harusnya sudah pulang?" tanya Miranda sambil melihat sekeliling.
"Jangan berbelit, aku tidak suka. Ada kepentingan apa?"
Miranda tersenyum, "Mas Abraham mengurung diri di kamar seminggu ini. Dia selalu menyalahkan dirinya sendiri dan aku tidak tega melihatnya mbak,"
Rose menghela napas, sebenarnya apa yang diinginkan wanita ular di depannya ini. Harusnya diakan senang Rose meninggalkan rumah dan itu tandanya dia bisa menghabiskan banyak waktu dengan Abraham. Lalu berita apa ini, Abraham mengurung diri di kamar. Yang benar saja kenapa dia melakukannya.
Rose mengamati Miranda dengan seksama, tapi ia tak bisa melihat apakah wanita di hadapannya ini sedang bermain-main dengan dia atau tidak. Sebab saat mengatakan itu kepalanya tertunduk sampai sekarang.
"Kamu sebagai istrinya gimana, kenapa tidak mengurus dan memperhatikannya." ujar Rose sambil menatap tajam Miranda.
"Tapi mbak kan juga istrinya." balas Miranda mendongakkan kepala menatap Rose.
Mata wanita itu memerah dan linangan air mata berkumpul disana siap untuk terjun turun ke pipinya. Rose memijat pelipisnya yang mendadak pusing.
"Aku akan bercerai dengan Mas Abraham," ucap Rose.
Miranda kaget bukan main mendengar perkataan yang didengarnya. Ia mengerti sekarang kenapa Abraham mengurung diri dan membentaknya dengan keras. Ini semua karena Rose meminta cerai pantas saja Abraham menggila.
"Jangan! Sebelumnya aku benar-benar meminta maaf pada mbak,"
"Maaf untuk apa?"
"Telah merebut suamimu. Aku tidak tahu jika mas Abraham masih memiliki istri karena tidak pernah melihat dia dengan wanita. Jadi aku pikir ia duda," cicit Miranda.
"Kau pikir aku sudah mati?"
"Tidak, bukan begitu. Aku hanya tidak tahu maaf sekali." ucap Miranda merasa bersalah.
Kemudian ia menceritakan kronologi hubungannya dengan Abraham, hingga kejadian kenapa ia bisa menikah dengan Abraham. Rose paham sekarang, kejadian ini tidak sepenuhnya salah Miranda. Wanita itu sedang mabuk saat itu begitu juga dengan suaminya.
"Aku mohon sama mbak jangan menceraikan mas Abraham, kalaupun harus ada yang pergi harusnya aku yang pergi mbak." ucap Miranda sambil menangis sesenggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Teen Fiction[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...