Jangan datang jika untuk singgah sementara. Jangan kembali jika dengan tujuan yang sama sebelum kau pergi...
***
SEBUAH mobil berwarna merah memasuki area rumah mewah, sang pemilik membuka pintu mobil dan melangkah masuk ke dalam rumah itu. Mendorong pintu besar di hadapannya, terlihat beberapa pelayan rumah itu membungkuk untuk memberi hormat kemudian beberapa dari mereka mengikuti langkah tuannya.
"Papa kemana?" ucap Reyhan.
"Beliau sedang dalam perjalanan bisnis ke Singapura, tuan muda." ucap orang kepercayaan keluarga Abraham. Reyhan hanya mengangguk kecil, kemudian menuju kamarnya.
Kali ini ia berniat untuk membersihkan diri dengan air dingin. Menyalakan shower untuk menenangkan pikirannya, rasanya akhir-akhir ini ia mulai banyak berpikir. Mulai dari tugasnya sebagai ketua OSIS, masalahnya dengan Angel hingga hubungannya dengan keluarganya sendiri.
Reyhan Arya Abraham begitulah namanya, banyak orang yang beranggapan bahwa dia paket lengkap, bagaimana tidak. Dia tampan bahkan sangat, dia juga pandai, dia juga termasuk golongan orang kaya. Tapi siapa mengira di belakang semua itu tersimpan kesedihan yang teramat dalam.
Keluarganya sejak lama tak pernah berkumpul bersama seperti dulu. Semenjak 2 tahun lalu, kecelakaan membuat ibunya mengalami koma saat itu, karena menolong adiknya yang menyeberang.
Kejadian itu terjadi begitu cepat, tepat di depan mata Reyhan. Truk besar menabrak ibunya membuat tubuh itu terpental lumayan jauh. Adiknya saat itu juga terluka namun tidak parah. Tapi sayangnya nyawa ibunya masih di ambang dua dunia.
Reyhan berjalan keluar dari kamar mandi berjalan menuju lemari pakaiannya.
"Udah lama gue gak jenguk mama, terakhir kata dokter keadaan mama lumayan membaik. Gue harus pastiin kesana." Reyhan memilih baju di lemari yang cocok digunakan untuk kesana.
***
Sudah dua hari ini Angel berada di rumah sakit dengan infus berada di tangannya. Mama dan Papanya mungkin tidak tau jika dirinya sedang berada di tempat terkutuk ini. Tapi dia beruntung keadaannya mulai membaik dan tidak terjadi apa-apa dengannya.
Tadi malam ia mendapat pesan dari ketiga sahabatnya, ketiganya menanyakan keberadaan Angel yang tidak hadir ke sekolah selama ini. Kali ini Angel harus berbohong kepada sahabatnya demi merahasiakan semuanya, ia mengatakan jika neneknya di Bandung merindukannya jadi ia harus kesana. Untung saja ketiga sahabat Angel percaya.
"Gue bosen disini..., gak ada yang bisa gue lakuin. Padahalkan gue pengen lari-larian, gue pengen jalan sama yang anak-anak, gue pengen makan martabak...enak kali ya." Angel membayangkan martabak dengan berbagai toping di atasnya, air liurnya menetes seketika.
"Kakak...gue bosen." rengeknya.
Nathan yang sedang bermain game di sofa memandang ke arah Angelina, "Ada apa?"
"Mau martabak yang 6 toping itu loh." keluh Angel.
"Ntar malem, kalo sekarang belum buka." balas Nathan.
"Gak mau! Pokok maunya sekarang..." Angel memandang kakaknya sambil memasang wajah kesal.
"Angel-"
"Enggak! Maunya sekarang titik gak pake koma apalagi tanya. Buruan cariin..." Angel melotot.
"Lo itu sakit, tapi kok kayak orang nyidam sih. Jangan-jangan... Lo-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Teen Fiction[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...