52. TAU

96 3 0
                                    

Aku memang seharusnya mengikhlaskan kamu. Seberat apapun usaha yang keluar, kalau takdir tidak mendukung. Aku bisa apa?

***

Kedua gadis itu turun dari mobil, keduanya memandang kediaman Argan dengan perasaan yang menggebu-gebu. Hari ini, mereka harus tau kebenarannya bagaimana pun caranya. Velery berjalan lebih dulu ke arah pintu utama rumah itu disusul Tere yang berada di belakangnya.

Ceklek...

Velery dan Tere berhasil memasuki rumah Angelina, sejauh yang mereka lihat hanya beberapa pelayan yang sedang lalu-lalang mengerjakan tugas mereka.

"Simbok! Kita harus cari simbok." ujar Tere sambil berjalan mendahului Velery.

Tere berjalan ke arah dapur, mengikuti naluri bahwa simbok akan ada di sana.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" ucap salah satu pelayan dengan sopan.

"Simbok,"

"Maksudnya dimana simbok?" jelas Velery.

"Oh, beliau sedang berada di kamar nona. Mari saya antar," ucap pelayan itu dengan hati-hati.

"Tak perlu, saya bisa sendiri." ucap Tere dingin kemudian melewati pelayan itu dan menuju tangga utama rumah megah itu.

***

"Simbok," ucap Tere setelah membuka pintu kamar Angelina.

Simbok menoleh ke arah pintu sambil mengusap air matanya yang keluar, dengan senyum simbok berjalan ke arah teman Angelina—Tere. Sementara Tere mengamati wajah simbok saat ini, ia yakin ada sesuatu yang besar dan tidak ia ketahui.

"Dimana Angel?" ucap Tere langsung.

Simbok terkejut dan tak dapat menyembunyikan rasa kagetnya, ia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Kemudian dengan bersimpuh simbok kembali menangis. Mengingat tentang Angelina, anak majikannya yang selama ini ia anggap sebagai cucunya sendiri.

Tere mendekat, saat itu juga Velery sampai di depan pintu kamar Angelina yang terbuka. Melihat keadaan yang membuatnya harus berpikir lebih.

"Aku perlu tau mbok, dimana Angel dan kenapa dia hilang begitu aja? Aku juga sahabat Angel apa nggak boleh aku tau sesuatu?" ucap Tere sambil berjongkok di samping simbok yang mengis tersedu-sedu.

"Non-non-Angel sedang di Ban-dung...," balas simbok sambil mengusap air matanya. Dengan susah payah ia berdiri dengan bantuan Tere.

"Angelina di Bandung? Kenapa?" tanya Velery dengan bingung.

"Non Angel diculik," balas simbok sambil berjalan ke arah ranjang Angelina.

"Jelasin semuanya!" ucap Tere tak sabar.

"Non Angel, akan marah jika banyak orang tau keadaanya. Simbok takut, non Angel akan kecewa dengan simbok." jujur simbok sambil melihat foto Angelina di meja dekat ranjang.

"Nggak! Angelina gak akan marah, kita sahabatnya! Kenapa dia harus nyembunyiin itu?! Gak masuk akal," ucap Tere tidak terima.

"Mbok ceritain ke kita semuanya. Angelina nggak akan marah," ucap Velery.

Simbok menceritakan semua, semuanya dari awal. Bahwa Angelina hidup dengan satu ginjal berkat kuasa Tuhan ia diberikan kesehatan sampai sekarang. Angelina pernah ikut dalam suatu kecelakaan yang membuat ingatannya hilang sebagian. Dan saat kejadian itu ginjalnya mengalami masalah, tapi ia tidak semudah itu untuk menyerah. Buktinya Tuhan masih sangat menyayanginya, memberikan kehidupan sampai saat ini.

Dibalik Sifat BadGirl ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang