Satu minggu setelah semua kejadian buruk yang menimpa keluarga Argan dan juga Arden, keadaan kembali membaik. Beberapa luka Nathan telah mengering keadaan Angel juga sudah membaik. Meskipun akhir-akhir ini ia sering kambuh dengan penyakit maag-nya tapi seperti biasanya ia mencoba untuk tersenyum. Tuk menutup luka yang ada.
Kau indah, aku yakin itu.
Hingga rasamu masih membekas disini.Di dalam hati.
Meskipun aku lupa semua kenangan tentang sosok yang mampu menciptakan rasa terbesar ini.
Aku yakin. Kau ada.
Aku yakin, kita akan bertemu.
Angelina menutup buku diarynya. Mengembalikannya di atas meja belajar, menutupnya dengan buku diary yang lain. Memang benar itu bukan buku diary pertama Angel, dari kecil ia memang sering mencurahkan perasaannya melalui tulisan. Entah berapa banyak buku diary yang di milikinya.
"Gabut banget, anjir!"
Ia melompat ke ranjangnya, merebahkan tubuhnya menghadap langit-langit. Mencoba menghubungi salah satu dari sahabatnya. Tapi tidak ada yang membalas.
"Mereka pada gak punya kuota apa gimana seh. Kere banget sumpah..." ia mulai kesal.
"Kerumah mama Dona aja deh, paling Ripan juga gabut di rumah."
Ia mengganti pakaiannya dengan sweter biru muda dengan celana jeans hitam tak lupa sneaker putih kesukaannya. Rambutnya di kucir satu beberapa helai rambutnya dibiarkan terjatuh.
"Cantik deh gue. Pantes aja tuh ketos kesemsem sama gue:v ngomong-ngomong kemana ya tuh ketos kok gak nampak di hadapan gue lagi. Ehh...kenapa gue jadi mikirin tuh ketos bar-bar, efek kelamaan jomblo nih gue. Gawat ini mah!!!"
***
Di rumah Ripan. Semua anak basket berkumpul disana, sekedar nongkrong atau meminta makan saja ke Ripan. Kata mereka mayan dapet makan gratis, apalagi tante Dona kalo masak gak nanggung-nanggung.
Sementara Ripan sesekali menanggapi gurauan mereka, rasa bersalahnya tetap ada. Walaupun ia sudah minta maaf kepada Angel dan Nathan. Ia masih tidak tenang. "Woy, Pan! Lo mikirin apa sih?"
"Jangan-jangan lu mikirin Bella lagi!"
"Bela sape nih?"
"Bella. Mantan tersayang Ripan, yang bodynya kek gitar prancis."
"Anjay! Yang bahenol itu? Lu masih ada rasa sama dia Pan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Teen Fiction[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...