53. KEMBALINYA

92 5 0
                                    

Hallo gaes...
Selamat bergabung kembali...

Detik-detik ending nih...
Terima kasih udah membaca cerita gue sampai saat ini.

Terima kasih juga atas saran dan vote kalian. Terima kasih banyak pokoknya... 😍😍

***

Ruangan itu terlihat sepi. Hanya terdengar suara jarum jam yang berdetik,  dan juga suara mesin pendeteksi detak jantung. Perlahan mata itu terbuka, hal pertama yang ia lihat hanya langit-langit berwarna putih. Di tolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, ternyata ia hanya seorang diri.

Angelina melihat jam dinding di ruangan itu, pukul 8 malam. Betapa terkejutnya ia menyadari bahwa dirinya tidur selama 7 jam.

"Waw, rekor baru." gumamnya.

Gadis itu berencana berjalan ke arah dinding kaca ruangannya, yang menunjukan ramainya malam dengan kendaraan serta lampu dari berbagi gedung dan jalan.

"Sampai kapan gue bisa bertahan?"

Brak...

Angelina menoleh ke arah pintu yang dibuka dengan bruntal oleh seseorang. Disana terlihat Tere dan Velery dengan napas memburu, Angelina mengamati pakaian mereka. Sepertinya mereka lansung menemuinya setelah pulang sekolah.

Tere berjalan ke arah Angelina dengan cepat. Dengan kilatan amarah pada matanya, Angelina tau hal apa yang akan terjadi.

Plak...

Velery jelas kaget. Sementara Angelina hanya bisa menerimanya tanpa bantahan sedikit pun. Gadis itu kembali menegakkan kepalanya menatap sahabatnya.

"Tere..., tere... Lo gila??" Velery mendekati Tere, membawa gadis itu sedikit menjauhi Angelina.

"Dia yang gila!! Bisa-bisanya dia nyimpan semua ini dengan bagusnya tanpa kita sadari?" teriak Tere.

Gadis itu mendekati Angelina yang hanya menatapnya dengan tatapan biasa saja, tanpa amarah. Angelina siap menerima semua perlakuan Tere, ia tau gadis itu kecewa padanya. Tapi bukankah ia juga tidak bersalah atas ini, Angelina hanya ingin sedikit privasi yang hanya dirinya saja yang tau.

"Kenapa Angel? KENAPA? Jelasin alasan lo nyembunyiin semua ini dari kita? Kita ini sahabat Ngel, bahkan lo diculik aja gue gak tau?!! Sahabat macam apa gue ini, ketika sahabatnya lagi ke sulitan dan gak tau gimana. Gue malah enak-enakan keluyuran ke sana sini. Ha?? Jelasin!!!" ujar Teresa murka.

Angelina menundukan kepalanya. Ini yang ia tidak mau, semua salah paham terhadapnya. Semua mengasihaninya memandang lemah padanya. Angelina tidak suka itu.

"Sorry,"

Teresa mendecak, kemudian memegang bahu Angelina.

"Alasan, gue butuh alasan."

Velery memandang kedua sahabatnya dengan was-was. Ia tahu betul, Teresa punya karakter keras di balik sifat cueknya selama ini. Gadis itu sangat tidak merima pengkhianatan, pembohongan di dalam hidupnya.

"Ini. Ini alasannya," ujar Angelina membuat Teresa dan Velery mengkerutkan dahi.

"Gue buat khawatir semua orang! Gue buat kalian cemas dan merasa bersalah,  ini alasannya. Gue nggak mau di pandang lemah! Gue tau gue emang lemah tapi gue benci orang lain harus memperjelas kalo gue itu lemah! Gue benci." tambah Angelina sambil meneteskan air mata.

"Waktu gue mungkin gak akan lama, gue takut. Gue takut kalo..."

Velery memeluk Angelina dengan erat, gadis itu menangis menjadi-jadi sambil mendekap Angelina. Angelina membalas pelukan itu, mencurahkan semua ketakutannya.

Dibalik Sifat BadGirl ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang