Sebenarnya Angelina sangat ingin pergi ke mall, tapi ketiga sahabatnya malah mengajak dirinya ke cafe dekat perumahan. Dengan embel-embel kangen sama satpam cafe. Kenapa tidak masuk akal sekali alasan mereka. Akhirnya mereka sampai di cafe itu, keempat gadis itu menoleh kesana kemari mencari satpam yang bisanya menjaga cafe itu.
"Gak ada. Balik aja, mau ke mall." ujar Angelina malas.
Baru beberapa langkah, sebelah tangan gadis itu di tarik paksa Velery. "Mungkin satpamnya masih ke toilet, atau di dalem. Jadi kita harus kedalem."
"Iya. Udahlah Ngel ikut aja, lagian gue haus pengen minum kopi kayanya enak." Raisa juga menarik sebelah tangan Angel lainnya.
"Iya deh iya." dengan pasrah Angelina mengikuti ketiga temannya memasuki cafe itu.
Mereka memilih tempat dekat kaca, Raisa memesankan mereka kopi dan juga beberapa kue. Ia harus berjalan ke sebelah kasir untuk memesan, pasalnya di cafe ini tidak ada pelayan yang mencatat pesanan mereka. Hanya ada sekitar dua orang yang sibuk mengantarkan pesanan pelanggan lainnya.
Raisa kembali ke meja dimana teman-temannya berada, terlihat Velery yang sibuk mengambil selfie, Tere yang sedang mendengarkan musik dan Angelina yang sedang menopang dagunya menatap ke arah luar.
Raisa melihat jam di tangannya, "Lima belas menit lagi. Kalo Reyhan gak dateng berarti kita ke mall."
Benar, gadis itu sudah tau alasan mereka ke sini. Butuh setengah jam untuk menjelaskan kepada gadis itu, jika saja tidak ada Velery. Tere yakin ia akan guling-guling di kamar Angel.
Raisa melirik ke jalan, sebuah sepeda motor hadir di parkiran cafe. Matanya menyipit. "Kak Reyhan! Untung Angel sibuk sama hp."
Raisa mendekat, "Ngel! Perut gue mendadak mules. Gue mau ke toilet dulu."
Velery dan Tere menangkap sinyal yang Raisa berika, segera mereka memikirkan apa yang harus mereka lakukan untuk meninggalkan Angel disini sendiri sebelum Reyhan masuk ke dalam cafe ini.
Tere berpura-pura menjawab telpon, "Oh ya, mama? Di rumah? Sejak kapan aku kok gak tau sih ma...iya udah Tere balik sekarang."
Sementara Velery, "Huwekk..."
"Kenapa lo?" tanya Angel setelah menatap kepergian Raisa.
"Gak tau, kayanya masuk angin deh. Kembung nih perut gue." sambil menepuk perutnya, Angel mengernyitkan dahinya. Ada apa dengan ketiga temannya saat ini.
"Gue harus pulang Ngel sekarang! Ibu negara balik ke rumah. Bye~" tanpa menunggu jawaban dari Angel.
"Ngel, pusing gue."
"Yaudah pulang aja yuk!"
"Eh~jangan! Lo disini aja pesenannya belom dateng, pasti si Raisa belum bayar juga. Kan dia kere." ceplos Velery segera gadis itu mengambil handphone dan tasnya berlari pergi mejauh dari Angel.
"Eh-eh, Vel!! Kampret tu bocah. Kok gue jadi sendirian sih." ujar Angelina mengerutu tak jelas.
***
Reyhan tak sengaja menabrak seseorang yang sepertinya ia kenal, tapi karena kurang jelas siapa gadis itu ia mengacuhkannya. Berjalan masuk ke dalam cafe menemui pujaan hatinya; Angelina. Cowok itu menerawang melihat apakah sudah ada sosok yang ia cari.
"Ah, disana." ucapnya sambil tersenyum membuat sebagian cewek yang melihat penampakan itu tersedak dan cengo seketika.
Siapa tuh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Teen Fiction[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...