Selamat datang kembali di sini, YEAY....
Jangan lupa vote dan coment ya! Selamat membaca.
***
Pagi yang cerah dengan matahari yang bersinar terang, ditambah kicauan burung yang saling bersautan juga angin yang bersembus sepoi-sepoi. Menerbangkan tirai yang ada di sebuah kamar itu. Decitan pintu terdengar diikuti suara gesekan lantai dengan alas kaki.
Wanita itu menatap sendu keadaan putra semata wayangnya, di usapnya suari hitam itu dengan sayang. Membuat sosok itu membuka mata perlahan.
"Bangun sayang," ucap Dona.
"Eugh..., jam berapa ma?" tanya Ripan sambil mengucek matanya.
"Jam delapan." jawab Dona sambil tersenyum memandang putranya, wanita itu berjalan menutup jendela kamar Ripan.
"Jangan kelelahan, mama cuma punya kamu Ripan. Angin malam nggak baik buat kesehatan, kamu tau kan?" ucap Dona.
Seakan dejavu dengan kata-kata Dona, cowok itu kembali mengingat kejadian semalam. Dimana ia bertemu dengan salah satu sahabat Angelina- Teresa. Ia juga kembali teringat tentang kejadian yang menimpa Angelina, tertegun sejenak.
"Gimana sampai lupa sih?" ucap Ripan berlari ke arah kamar mandi untuk membasuh muka.
"Ada apa Ripan?" tanya Dona bingung.
"Ripan harus cari Angelina ma, hari ini juga Ripan harus tahu keberadaan dia." jawab Ripan mantap.
Dona berjalan mendekati putranya di ambang pintu, wanita itu mengusap lembut wajah dan rambut Ripan. Hal itu membuat pandangan Ripan yang kalut melembut, cowok itu menatap wajah Dona yang tersenyum ke arahnya. Ripan tau Dona sedang khawatir dengannya, tapi bagaimana lagi ia juga khawatir dengan keadaan gadisnya-Angelina.
"Ripan baik-baik aja ma, mama kurang tidur ya? Mama punya kantung mata." ucap Ripan.
"Bagaimana dengan kamu sayang? Kamu keliahatan kacau gini, hari ini jangan kemana pun. Mama sudah cari orang untuk menemukan Angel, kita diam dan terima informasi saja." saran Dona sambil memegang lengan Ripan.
Cowok itu menyadari, bahwa keadaannya saat ini juga tidak dalam keadaan baik. Ia sangat tau karena dia pemilik tubuhnya, sebenarnya ia ingin tapi hati dan pikirannya terus merapalkan nama Angelina.
"Ripan. Nurut ya sama mama? Tunggu sebentar lagi sebentar lagi kamu akan tau keberadaan Angelina," tutur Dona lembut.
Hatinya luluh melihat wajah Dona yang ingin menangis, Ripan membawa tubuh mamanya kedalam pelukan. Meski berat hati, ia juga tidak ingin membuat Dona selalu khawatir dengannya.
"Andai saja adik kamu masih ada."
"Ma..."
Ripan mengusap punggung Dona perlahan, menunduk dalam-dalam. Ia tau semuanya hanya untuknya hanya tentang dirinya, hidup Dona dan kelanjutan keluarga Arden ada padanya.
"Ripan akan nurut sama mama, Ripan janji." ucap Ripan sambil memeluk mamanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Teen Fiction[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...