Hallo gaes...
Selamat bergabung kembali. Jangan lupa vote dan coment ya, share juga boleh.***
Reyhan membuka pintu utama kediaman Ripan dengan keras, pintu besar itu terdorong ke dalam hingga menampilkan beberapa pelayan keluarga Arden yang terdiam melihat ke arah cowok berseragam itu berada.
"Selamat datang Tuan Reyhan." ucap pelayan yang melihat kedatangan Reyhan sambil menunduk sopan.
"Dimana Ripan?"
"Den Ripan berada di kamar bersama Nyonya," balas salah satu pelayan.
"Aku perlu bicara dengan Ripan." ucap Reyhan dengan ekspresi datarnya, hal itu membuat beberapa pelayan yang masih muda saling berbisik. Karena yang selama ini mereka lihat adalah Reyhan yang penuh dengan senyum ramahnya.
"Baik saya akan panggilkan."
Reyhan duduk di ruang tamu keluarga Arden sambil mengusap kedua tangannya gelisah.
"Ada perlu apa?"
Reyhan segera berdiri dan menoleh ketika mendengar suara Ripan yang terdengar lemas. Kaget. Hal pertama yang bisa mendeskripsikan keadaan Reyhan sekarang.
Beberapa hari tidak bertemu ternyata bisa membuat Reyhan hampir melupakan bagaimana wujud sahabatnya itu. Jelas yang dilihatnya sekarang bukan sahabat yang ia kenal selama ini, Reyhan tidak pernah sedikit pun melihat Ripan semenyedihkan sekarang.
Rambut yang mulai memanjang di biarkan saja tanpa tertata dengan rapi, Reyhan bisa menebak jika Ripan telah kehilangan beberapa berat badannya.
"Lo sakit?"
"Seperti yang lo lihat gue tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja." Ripan berjalan ke sofa seberang Reyhan.
"Lo tau Angelina diculik?" tanya Reyhan.
Ripan mengangguk lemah, "Lo tau keberadaanya?"
"Nggak, tapi mama tau."
"Gue mau ketemu mama lo!"
"Silakan, dia di belakang. Gue mau balik ke kamar." balas Ripan membuat Reyhan memandang sahabatnya kasian.
"Perlu bantuan bro? Gue anter lo ke kamar dulu." ujar Reyhan melihat wajah pucat Ripan.
***
Reyhan mengendarai mobilnya dengan gila-gilaan di tol. Cowok itu beberapa kali memukul kemudi untuk meluapkan rasa emosinya. Kembali melihat maps di ponsel pintarnya, gelisah tak tenang sambil merapalkan doa-doa.
"Na..., kenapa lo selalu buat gue khawatir. Kenapa gue gak bisa lindungi lo," gumamnya.
"Harusnya gue tau keadaan lo, harusnya gue udah curiga dari dulu kenapa lo nggak ngehubungi gue. Bodoh banget gue! Argh..."
***
"Ini tempatnya?"
"Iya, jps sih berhenti di titik ini." ucap Raisa sambil menoleh ke kanan kiri yang hanya tanah kosong.
"Kalo gitu kita masuk aja!" ujar Nathan dengan semangat.
"Nggak semudah itu kak, coba lihat!" ucap Raisa sambil menahan tangan Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Sifat BadGirl ✅
Teen Fiction[End] "Angelina Carly Argan" Seorang badgirl sekaligus troublemaker yang merasa bahwa perasaan yang ia alami hanya sebuah ilusi. Perasaan yang tidak tau ujungnya dimana. Kecelakaan 3 tahun lalu membuat hampir semua memori di masa kecilnya terhapus...