" Pangeran carbon.. pangeran.. " Teriak seorang perajurit memanggil manggil tuannya ia berlari memasuki istana mencari cari sang pangeran.
" Ada apa? Kenapa kau berteriak? " Ujar pangeran tenang menghampiri sang prajurit. Ia menyilangkan kedua tangannya ke belakang punggung nya.
" Maafkan hamba tuanku pangeran. Hamba memasuki istana dengan lancang akan tetapi hamba benar-benar terdesak tuan karena telah terjadi keributan diluar sana yang di sebabkan oleh raden mahesa dan nyi kembang " Ujar sang prajurit dengan nafasnya yang terengah engah.
" Apa? Raden mahesa apalagi yang dia inginkan? Bukankah kemarin ia sudah mendapatkan apa yang dia mau? " Tanyanya pada sang prajurit ia tak habis pikir mengapa raden mahesa melanggar perjanjian antara dirinya dan mahesa. Yang berisi tentang penyerahan sebagian kerajaan untuk perdamaian setelah memberikan sebagian kerajaannya mahesa seharusnya tidak lagi membuat keributan akan tetapi mahesa itu tidak pernah puas setelah mendapatkan apa yang dia mau.
" Hamba tidak tahu tuanku pangeran, raden mahesa mengatakan kerajaan yang tuanku berikan padanya hanya kerajaan kecil itulah sebabnya ia menjadi marah sekarang ia membuat keributan dan menyerang warga kita dengan pasukannya. " Jelasnya
" Tidak ku sangka raden mahesa benar benar licik. Perajurit! kerahkan seluruh pasukan untuk menghadapi raden mahesa " Titahnya dengan suara lantang
" Sandika tuanku "
" Ada apa tuanku kenapa kau begitu cemas? " Ujar putri prameswari saat menghampiri pangeran ia adalah tunangan pangeran carbon yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.
" Tidak apa. Aku akan keluar menghadapi raden mahesa kau tetaplah disini. Jangan keluar karena diluar sangat berbahaya. "
" Tapi tuanku..
" Aku mohon!.. Ini demi keselamatan mu. " potong pangeran cepat. Sementara putri prameswari hanya bisa menunduk patuh toh tidak ada yang bisa ia lakukan selain berdiam di dalam istana karena iapun tidak bisa bertarung.
Sementara di luar sana terlihat putri gayatri dan raden kian santang yang sedang kewalahan menghadapi raden mahesa dan nyi kembang.
" Kau kelihatannya sudah kelelahan putri menyerahlah dan minta ampun lah padaku mungkin dengan begitu kau tidak akan kehilangan nyawa mu " Ujar nyi kembang dengan suara khasnya
" Aku tidak akan menyerah pada orang orang seperti kalian " Jawab putri gayatri dengan lantang meskipun ia kelelahan. Ia tidak akan menyerah demi menyelamatkan kerajaan pajajaran. Kerajaan yang sangat berarti baginya kerajaan yang di huni oleh orang yang dicintainya pangeran carbon.
" Gayatri AWAS! " Teriak pangeran carbon menghampirinya dan menariknya dengan cepat pada saat ia keluar dari istana ia melihat gayatri yang hampir terkena tusukan pedang dari musuh. Pangeran kemudian memeluk tubuh sang putri.
" Kau tidak apa apa " Tanyanya dengan cemas sambil menyentuh kedua pipi sang putri.
" I..iya.. Aku.. baik baik saja " Ujarnya dengan sedikit terbata ia masih terkejut dengan apa yang barusan terjadi.
" Syukurlah.. Dengarkan aku baik baik, kita jangan sampai lengah mereka adalah lawan yang sangat picik. Kau harus berhati hati tetaplah disamping ku aku akan melindungi mu. " Ujarnya dengan keyakinan gayatri mengangguk tanpa mengeluarkan suara.
Mereka berdua bersiap meyerang raden mahesa dan nyi kembang.Raden kian santang yang tengah mengalahkan amuk marugul pun ikut andil membantu pangeran carbon.
" Pangeran gunakan cemeti mu untuk mengalahkan mereka. " Teriaknya pada pangeran yang kesulitan menghadapi raden mahesa yang juga harus melindungi dan memastikan gayatri disebelah nya baik baik saja. Pangeran pun lalu mengeluarkan cemetinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/98742323-288-k860595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RANJANI_True Love Never End
FanfictionKisah ini tentang antara cinta dan benci kisah cinta yang tak pernah mati. Pangeran yang hidup kembali di jaman modern demi menemukan cinta sejatinya, anjani yang tak pernah ia sadari bahwa mereka adalah sepasang kekasih di masa lalu yang terpisahka...