"... Kim Myung Soo." Cicit Suzy tak percaya. Melangkah mundur saat ia tau bahwa si L itu mendekat padanya. Itu membuatnya jadi was-was. Masih teringat kejadian saat ia SMU dulu.
"Oh,, hai Suzy." Sapa Myungsoo. Tersenyum manis saat ia tau bahwa gadis yang sampai saat ini menjadi gadis pujaannya itu menatap takut padanya.
"Y..ya! Apa yang kau lakukan?!" Pekik Baekhyun histeris. Menjauhkan Suzy dari jangkauan Myungsoo dengan mendorong gadis itu agar bersembunyi di balik punggung Chenyeol dan Kai.
"Apa yang kau inginkan?!" Desis Jiyeon ikut-ikutan.
**
"Apa sudah selesai?" Tanya Sehun heran. Dia sudah mulai gerah disini. Penyerahan dana sudah selesai, lalu apa lagi? Jadwalnya masih banyak ngomong-ngomong.
"Tunggulah sebentar Wu bungsu! Kau cerewet sekali." Suho berbisik kecil. Lama-lama ia jengah juga dengan ocehan tak berguna manusia cadel di depannya ini.
"Hei JajangMyeon! Ini sudah kali yang kesepuluh kau mengatakan sebentar lagi. Pantatku sudah panas!" Bisik Sehun tak mau kalah. Kenapa ia bisa punya sekretaris macam Suho ini, apa yang di lihat kakaknya itu dari manusia cerewet ini? Sehun terkadang heran sendiri dengan situasi aneh seperti sekarang. Jika mereka sudah saling bosan, maka tak akan ada yang namanya atasan dab bawahan. Yang ada hanya pikiran tentang bagaimana menghilangkan kebosanan ini?!
"JajangMyeon kepalamu!" Sungut Suho, mendelik tajam pada Presdir muda itu dengan sedikit menginjak kakinya.
"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu. Masih ada acara lain yang harus kami hadiri. Sekian." Ujar Suho seraya berdiri dari duduknya, menjabat tangan pemilik panti asuhan yang yah, lumayan cantik itu. Tapi tak sampai bisa mencuri hati Suho, apa lagi Sehun.
"Baiklah, terima kasih atas bantuannya Presdir Oh, sekretaris Kim."
"Ya, sama-sama. Tak masalah." Ujar Sehun. Membungkuk kecil lalu pergi dari sana menuju parkiran.
"Akan ada acara lain Tembok! Jangan senang dulu kau!" Sungut Suho. Menjalankan mobilnya ketempat selanjutnya, mereka bagaikan artis yang pergi dari satu panggung ke panggung yang lainnya. Luar biasa!
"Jangan banyak bicara, jalankan saja mobilnya JajangRamyeon!" Perintah Sehun. Menyandarkan tubuhnya pada kursi penumpang dan memejamkan matanya nyaman. Sungguh ia benar-benar lelah.
"Bangunkan aku jika sudah sampai sekretaris Kim." Titah Sehun, mengerling lucu pada Suho yang hanya bisa mendelik kesal padanya.
"Baik presdir." Maka saat Sehun sudah mengatakan 'sekretaris Kim' saat itulah peran atasan dab bawahan kembali berlaku diantara mereka berdua.
"Anak baik."
"Dasar brengsek."
"Aku mendengarmu raMyeon!"
**
"Aku hanya menghadiri acara disini, tapi kenapa kalian malah meresponku seperti itu?" Heran Myungsoo. Terkekeh kecil seraya kembali berjalan bersama rombongan perusahaannya yang lain. Jangan lupakan jika Myungsoo itu juga Presiden direktur muda ok.
"Dasar gila! Dia benar-benar gila dan menjadi semakin gila!" Gerutu Baekhyun tak percaya. Meminum buble tea yang entah milik siapa, yang penting tenggorokannya tidak kering lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband : My [CEO] Husband
FanfictionKelanjutan dari kisah hidup Nyonya Oh yang terhormat, Oh Suzy. Sequel dari My Teacher My Husband. . . "Harvard? Oxford? Atau tetap di korea?" -Sehun. "Tetap korea." -Suzy. "Kenapa?" -Sehun. "Kau bisa saja mencari istri baru kalau begitu."