"Kau harus mengucapkan terima kasih pada seseorang." Ujar Kris dengan senyum tipis. Menepuk pelan pundak ayahnya dan membalik badan tegap itu untuk mengahadap pada para undangan di belakangnya.
"Terima apa? Terima kasih? Siapa?" Heran Siwon. Seingat Siwon yang syukurnya masih belum pikun, semua biaya ia yang tanggung. Sehun hanya mencari fotografer dan bayaran? Itu masih pakai uang Siwon. Jika diingat-ingat lagi Siwon bisa merutuk sendiri kadang-kadang.
"Dad, aku sudah mengantarkan fotografer terbaik seantero Korea. Dia juga ikut dalam beberapa pernikahan artis dan pejabat tinggi Korea. Contoh terbaru double Song couple." Siwon bersumpah, itu kalimat terpanjang Sehun yang tak bermutu sedikit pun. Dan ajaibnya, Sehun rela membuang-buang suara hanya untuk menjelaskan berita seperti durasi pembawa acara gosip? Woah! Daebak! Siwon akan berterima kasih pada Suzy.
"Lalu apa masalahnya?" Tanya Siwon heran. Bersyukur jika fotografernya bagus bukan? Itu berarti hasilnya ju-
"Bayarannya!" Satu kata penuh makna dengan kandungan berupa lembaran won yang pasti berlembar sangat banyak.
"Kita sudah melakukan pembag-"
"Dad hanya menyuruh untuk mencari. Bukan untuk membayar!"
"Kalau begitu bay-"
"Terlambat! Bayar sendiri! Ayo keluarkan kardu kredit, atau jika malas tuliskan saja di atas cek sesuai dengan nominal yang sudah ditentukan!"
"Sungguh anak setan!"
"Kalau begitu anak setan pergi dulu bapak setan!" Siwon menghela nafas lelah, mengeluarkan selembar cek dan menatap fotografer di depannya. Bersiap-siap untuk menuliskan nominal yang sudah mereka sepakati. Kata mereka berlaku untuk Oh setan Sehun dan si fotografer double Song couple ini.
"Berapa nominalnya?"
"Satu juta won."
"Oh Sehuuun keparat!"
"Park Jiyeon. Dia yang sudah membantuku untuk mengungkap kebusukan Park Eunmi." Ujar Kris seraya menunjuk Jiyeon dengan dagu runcingnya.
"Hiks apa? Aku? Kenapa?" Heran Jiyeon yang masih berlarut dalam kesedihannya menangisi nasib Kris tang teramat sialan.
"Kemarilah." Panggil Kris menggerakan tangan agar Jiyeon mendekat padanya.
Jiyeon yang masih bingung hanya menurut dengan menaiki tangga kecil untuk mencapai tempat Kris berdiri saat ini. Sedikit membungkuk untuk memberi hormat pada Siwon yang berdiri di depannya.
"Dia yang sudah membantuku." Ujar Kris sekali lagi. Membuat Siwon mengangguk dan memeluk Jiyeon seraya membisikan kata terima kasih. Sontak saja itu membuat air mata Jiyeon jatuh kembali, kenapa? Ayah kandungnya saja tak pernah memeluknya sehangat ini. Dan sekarang, ayah orang lain yang rela memberikam pelukan senyaman ini? Katakan, siapa yang tidak akan menangis?
"Terima kasih karna sudah menyelamatkan keluargaku hmm." Jiyeon mengangguk cepat. Jika saja si Tuan Park gila hormat itu seperti ini padanya, pasti hidup Jiyeon sangat tenang hingga sekarang.
**
Jiyeon mengeryit heran. Menajamkan penglihatannya kesudut Cafe tempat ia menanti kedatangan si pasangan sepupu idiot Byun Baekhyun dan Park Chanyeol.
"Perasaanku saja atau itu memang Park Eunmi kekasih si Dragon ball?" Gumam Jiyeon penasaran. Berimigrasi dari satu meja ke meja lain agar bisa lebih dekat dengan si sepupu Somi alias kekasih Kris. Bermaksud menguping walau ia tau itu sangat tidak sopan. "Persetan dengan tata krama untuk sekarang ini. Aku sangat penasaran." Bisik Jiyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband : My [CEO] Husband
FanfictionKelanjutan dari kisah hidup Nyonya Oh yang terhormat, Oh Suzy. Sequel dari My Teacher My Husband. . . "Harvard? Oxford? Atau tetap di korea?" -Sehun. "Tetap korea." -Suzy. "Kenapa?" -Sehun. "Kau bisa saja mencari istri baru kalau begitu."