Ch. 60

16K 1.3K 135
                                    

Suzy mengumpat kesal, dasar  teman sialan. Sudah tau dia sedang membawa nyawa lain dalam perutnya dan manusia kelebihan kadar bahagia itu malah mengajaknya berlari.

"Mati kau Byun Baekhyun! Mati!" Umpat Suzy murka. Menendang kerikil yang ia rasa menghalangi jalannya. Setelag mengajaknya berlari keliling kampus pria sialannya ita malah pergi entah kemana.

"Dasar sialan!" Suzy kembali memaki. Jika terjadi apa-apa pada ananknya lihat saja. Penyiksaan pertama dari Suzy sendiri dan penyiksaan penutup dari Sehun.

"Sia-"

"Suzy?"

Umpatan Suzy sepertinya harus  terhenti sampai disini, dilain kesempatam akan Suzy lanjutkan umpatannya yang tertunda ini. Tunggu segmen selanjutnya.

"Ya?" Suzy menyahut kalem. Setidaknya kesan pertama harus wah begitu 'kan.

"Kau terlihat lebih berisi ya." Myungsoo menyapa ramah. Berjalan mendekati Suzy dan mengusap kepalanya.

"O..oh,, h.. hai M.. Myungsoo." Suzy balik menyapa hanya saja lebih kaku. Maklum pertemuan kesekian kali dengan mantan kekasihnya. Hahahaha.

"Hamil?" Tanya Myungsoo. Anggukan Suzy berikan, tak ada alasan untuk tidak mengakui anak dari Sehun. Itu sebuah kebanggaan tersendiri.

"Selamat, semoga bayimu tumbuh sehat." Ujar Myungsoo dengan senyum yang sangat jelas ia paksakan. Bagaimana tidak? Tunangan, ah mantan tunangan yang kau tinggal sebentar hamil darah daging pria lain? Sakit bruh.

"Tentu, ayahnya sangat menyayanginya." Balas Suzy. Bukan bermaksud menyakiti, hanya saja Myungsoo perlu diajari bagaimana rasa sakit yang sebenarnya agar pria itu tak berbuat semaunya lagi.

"Maaf soal waktu itu, aku benar-ben-"

"Sudahlah, tak usah membuka luka lama lagi L." Ujar Suzy. Nada suaranya sudah bergetar entah kenapa, entah karena sakit, marah, sedih, tak terima atau apalah itu namanya. "Aku sudah terlalu sakit L, jangan mengungkitnya lagi, apa lagi membahasnya. Kau tak akan tau karena kau tak merasakannya." Lirih Suzy. Air mata Suzy sudah menggenang dan tangannya secara reflek meremat ujung bajunya.

Grep.

"Biarkan seperti ini untuk terakhir kali. Ku mohon." Bisik Myungsoo setelah menarik Suzy kedalam pelukannya. Penyesalan itu selalu datang terakhir tentu saja, kenapa dia tidak membawa Suzy saja waktu itu? Kenapa dia tak memberikan penjelasan lengkap saja? Kenapa dan kenapa lainnya. Jujur saja hati Myungsoo remuk sekarang, gadis dalam pelukannya bukan lagi miliknya, tetapi milik orang lain. Hati yang dulu menjadi miliknya sudah menjadi milik orang lain. Kurang sakit apa lagi Myungsoo?

"Aku benar-benar mencintaimu." Lirih Myungsoo.

Cup.

Mencium dahi Suzy lalu mengusap kepalanya gemas. Ini benar-benar yang terakhir kalinya. Dua jam lagi Myungsoo akan pergi dari Korea. Meninggalkan cintanya dan semuanya.

"I love u sweety."

Suzy diam bahkan saat Myungsoo sudah pergi menjauh darinya. Perlahan air mata sudah mengalir dari pipinya, entah kenapa rasa sakit itu datang lagi. Bahkan lebih perih.

Greb.

"Menangis saja. Tak masalah." Suara lain membisik di telinganya. Pelukan ini,, Sehun. Berarti Sehun melihat semuanya?

"Hiks." Suzy mencengkram erat pakaian pada bagian pinggang Sehun. Menelusupkan kepalanya pada dada Sehun dan menangis keras disana. Apa Sehun akan berfikir bahwa ia selingkuh? Melakukan tindak pengkhianatan? Apa Sehun akan menjauh lagi?

My Teacher My Husband : My [CEO] HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang