Ch. 16

18.9K 1.4K 81
                                    

Suzy makin tak tenang duduk di tempatnya, Sehun membuatnya makin tak karuan.

"S.. sehun." Cicit Suzy lagi. Meremas lengan Sehun yang hanya menatapnya dalam diam. Air mata Suzy sudah menggenang di pelupuk matanya. Sehun yang seperti ini membuatnya cemas. Sungguh.

Tanpa mengucapkan apa-apa lagi, Sehun langsung saja membawa Suzy masuk kedalam pelukannya. Mengusap sayang kepala gadis pujaannya itu lalu mengecupnya cukup lama.

Cukup sudah, air mata Suzy sudah tumpah mengenai kemeja mahal Sehun. Ia tak tau kenapa Sehun memeluknya, tapi Suzy hanya yakin jika itu pertanda buruk untuknya. "Sehun." Panggil Suzy pelan.

"Hm?" Gumam Sehun seraya mengecup lagi kepala Suzy.

"Apa.. hiks, aku.. aku tidak.. l..lulus hiks Sehun?" Tanya Suzy, berusaha menenangkan tangisannya tapi apa daya, ia tak bisa. Usapan Sehun di punggung dan kepalanya makin membuatnya histeris.

"Stt.. tak apa sayang." Bisik Sehun.

**

"Kau yakin Suzy tak lulus?" Bisik Chanyeol.

"Ak-"

Sret.

"Maaf kepada Oh Suzy. Anda tidak lulus." Kai yang memotong ucapan Jiyeon dengan menjangkau kertas di atas meja, lalu membisikannya pada tiga sahabat itu.

Sret.

"Tidak mungkin." Sanggah Baekhyun seraya merebut kertas itu dari tangan Kai.

"Kita lulus, kenapa Suzy tidak? Bahkan kita menyalin hampir semua jawabannya. Kenapa?" Bisik Chanyeol tak percaya. Ada yang salah disini. Chanyeol yakin. Sangat yakin.

Kai hanya diam, menatap sepasang manusia yang sedang berpelukan itu lalu tersenyum miris. Apa yang sebenarnya terjadi disini? Pikir Kai.

Sret.

Semua atensi kembali pada Sehun yang saat ini sedang berdiri dari kursinya dengan Suzy yang hanya diam dalam gendongan. Ada apa dengan anak itu.

"Kalian lekaslah pulang, aku harus segera kembali kerumah." Ujar Sehun, tersenyum kecil lalu berjalan keluar cafe. Yang harus ia lakukan, adalah pulang. Karena istri mungilnya sedang tak sadarkan diri, entah pingsan entah ketiduran. Sehun tak terlalu yakin. Meninggalkan empat manusia yang hanya bisa mengangguk kaku. Entah karena kaget entah karena apa, untuk yang ini Sehun bukannya tak terlalu yakin. Tapi tak peduli.

Sehun melenggang menuju parkiran, meletakan Suzy dengan hati-hati di kursi penumpang lalu menutup pintunya pelan.

Merogoh sakunya lalu menelfon Suho. Sang sekretaris tercintanya.

Tut.. tut.. tut..

Tersambung. Sehun menghidupkan mesin mobilnya lalu melirik Suzy sekilas. "Datang ke Kampus Seoul National University sekarang. Aku akan mengantar istriku dulu." Suruh Sehun tanpa menunggu jawaban dari Suho, sang sekretaris.

**

"Jangan luluskan calon mahasiswi bernama Bae Suzy. Atau lebih tepatnya Oh Suzy."

"Tapi Tuan-"

"Jangan membantahku atau akan aku hentikan danaku yang sudah mengalir ke Universitas ini."

My Teacher My Husband : My [CEO] HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang