Siwon menghela nafas pelan, memundurkan tubuh Suzy dengan lembut, lalu mengusap kepalanya. "Kita bicarakan nanti ok. Sekarang mari kita bahas tentang calon kakak ipar dari kakak iparmu."
Mata Suzy membola. Calon kakak ipar dari kakak ipar? Itu artinya si Naga Tonggos bau ini akan segera menikah? Oh yang benar saja?!
"BENARKhmmmmppppp." Kris mendengus tajam, membekap mulut berisik Suzy dengan tangan besarnys agar suara teriakan lima oktaf itu tidak keluar dari mulut si ibu hamil.
"Tak usah berteriak!" Sungut Kris.
"Puah siapa? Siapa wanita beruntung yang mendapat Wu Yi Fan?" Tanya Suzy antusias. Duduk manis dengan melipat tangan di atas meja lalu menatap Kris dengan mata berbinar andalannya. Dia turut bahagia.
Kris melongo, ternyata respon Suzy sangat di luar bayangannya, Kris pikir respon Suzy akan sama dengan si duda tua yang duduk di sebelah kanannya itu. Kris jadi terharu.
Huks.
"Kenapa kau sesenang itu?" Heran Kris bertanya, ayahnya saja terlihat tak antusias. Lalu kenapa bocah ini yang malah bahagia, seperti dia saja yang akan dilamar. Atau itu bawaan dari si bayi yang ada di perutnya? Entahlah. Kris tak mengerti.
"Tentu saja! Aku akan punya teman nantinya. Semuanya hanya pria dan aku merasa menjadi wanita jadi-jadian jika berada diantara kalian." Jawab Suzy. Mendengus kecil pada akhir kalimatnya karena jika di pikir-pikir lagi, sifat blak-blakan yang ia punya sekarang tak lain dan tak bukan adalah tularan dari Oh yang terhormat ini.
"Jadi Pa- siapa yang kau maksud?" Siwon bertanya heran. Berharap semoga perempuan yang akan menjadi calon menantunya nanti akan bahagia dunia akhirat. Sebab, manusia macam Kris ini adalah bentuk lain dari raja iblis.
"Pa-?" Gumam Suzy dalam diam. Pikirannya menjelajah ke semua manusia berawalan Pa- yang kemungkinan masuk nominasi dari kakak ipar sialannya ini.
"Jadi, Pa- yang ku maksud di sini adalah Par-"
"Park Chanyeol?" Sela Suzy dengan wajah polos tak berdosanya.
"Semoga anakmu tak ikut bodoh seperti ibunya." Jengah Kris.
"Heiiii!" Kesal Suzy. Bodoh apanya, dia itu salah satu siswi pilihan yang beruntung se-altar, se-rumah, se-kamar, se-ranjang, dan se- se- segala macam se- dengan Sehun.
"P-"
"Park Jiyeon!" Pekik Suzy histeris.
"Maaf saja selera ku ini hight class." Kris bersungut-sungut, hampir saja manusia kelebihan kalsium itu memgumpati adik ipar bodohnya itu. Bagaimana mungkin pangeran macam dirinya jatuh cinta pada upik abu kurang ajar itu? Heol dalam mimpi jugs tak akan pernah.
"Lalu siapa?" Tanya Siwon mulai jengah. Munusia ini seperti sedang bermain-main dengannya.
"Namanya Park Eun Mi." Ujar Kris.
"Jelek sekali. Aku kira Jiyeon. Ya sudah kalau begitu, aku sudah tak tertarik." Komentar Suzy dan berlalu menuju dapur, bayinya butuh asupan gizi yang cukup agar pintar seperti Sehun kelak.
"Apa manusia kekurangan ekspresi itu sudah sampai atau belum ya?" Gumam Suzy penasaran. Mengaduk susu coklatnya dan membawa gelas tersebut ke meja makan. "Sepertinya belum, Korea ke Amerika itu jauh sekali."
**
"Hei Chan, aku penasaran. Kapan wanita jejadian ini akan menikah?" Tanya Baekhyun.
"Dia akan jadi perawan tua!" Jawab Chanyeol santai. Melirik Jiyeon sekilas guna melihat bagaimana ekspresi yang akan di perlihatkan oleh sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband : My [CEO] Husband
FanfictionKelanjutan dari kisah hidup Nyonya Oh yang terhormat, Oh Suzy. Sequel dari My Teacher My Husband. . . "Harvard? Oxford? Atau tetap di korea?" -Sehun. "Tetap korea." -Suzy. "Kenapa?" -Sehun. "Kau bisa saja mencari istri baru kalau begitu."