Ch. 41

17.4K 1.3K 129
                                    

"Kau ingat? Aku tidak suka dan tidak mau hal seperti kemarin lalu terjadi lagi." Ceramahan singkat dari sang suami tercinta hanya Suzy tanggapi dengan anggukan dan senyuman manis khas darinya. Upaya menyelamatkan hidupnya dari ceramahan yang lebih panjang.

"Aku tau Sehun. Aku ingat, jadi.. bolehkah aku masuk sekarang? Aku tak ingin terlambat." Suzy mengemasi barang-barangnya lagi. Menatap Sehun sejanak lalu tersenyum simpul. Mencondongkan wajahnya pada Sehun lalu mengecup pipi prianya sebelum ia keluar dari mobil. Melambai singkat dan berbalik pergi memasuki kampus.

"Ya ya.. apa itu Oh Suzy? Aku dengar dia kemarin berkencan dengan pria tampan. Padahal dia sudah menikah bukan?"

"Ia, bahkan pria itu juga membelanya. Apa dia begitu murahan?!"

"Oh sialan. Tae brengsek Yeon. Kau benar-benar jalang yang sesungguhnya." Maki Suzy dengan wajah polosnya. Ia tak peduli dengan berita murahan yang hinggap ke telinganya.

Bruk.

"Kalian dengar ada berita hot dimading dari mahasiswi jurusam seni."

Perasaan Suzy tak enak, ia yakin seyakin yakinnya bahwa mahasiswi yang dimaksud adalah dirinya. Siapa lagi topik hangat jika bukan dia disini?

"Taeyeon sialan!!" Makinya lagi. Dia kesal benar-benar kesal saat ini.

Puk.

"Hyuna?" Cicit Suzy tak percaya, masalahnya gadis di depannya ini sudah merubah warna rambutnya menjadi lebih normal dari yang kemarin. Hitam. Sebelumnya? Jangan tanya karena warna rambutnya merah menyala seperti api!

"Apa aku sudah normal?" Tanya Hyuna.

"Sudah. Sangat normal." Jawab Suzy santai. Senyumnya bahkan mengembang lagi tanpa ia sadar.

"Aku dengar di mading ada.. um yeah.. it-"

"Aku tau. Aku ingin memastikan itu sendiri! Si brengsek itu perlu diberi pelajaran lagi. Sialan!" Sungut Suzy berapi-api. Berjalan dengan tangan terkepal kuat tanpa tau bahwa ia meninggalkan Hyuna di belakang sana sendirian.

**

"Ya ya itu dia."

"Awas, biarkan dia melihatnya sendiri."

Sret.

Sret.

Sret.

Sret.

Sret.

Suzy hanya diam. Ia melihat gerombolan pembuat onar semasa SMAnya yang berdiri di depan mading. Meremukan kertas yang ada di tangan mereka lalu menunjuk gerombolan Taeyon satu persatu.

"Kau yang memasangnya? Ingin adu tinju denganku?" Usul Baekhyun seraya menunjuk Yunho. Salah satu antek-antek Taeyon.

"Badan kecilmu? Cih.. simpan untuk membantu ibumu mencuci piring saja." Tawa gerombolan laknat itu pecah.

Sret.

Bugh.

"Simpan omong kosongmu untuk menangis nanti sialan!" Maki Baekhyun. Melempar kertas yang ia remuk tepat ke wajah Yunho.

"Apa-apaan kau sialan?!" Teriak Taeyon marah. Menunjuk Baekhyun dengan wajah yang memerah padam lalu melotot pada Jiyeon.

"Satu-satu denganku?! Ayo!" Tantang Jiyeon. Menarik rambut Taeyon hingga gadis itu memekik kesakitan.

My Teacher My Husband : My [CEO] HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang