"Sehun kapan Kris akan menikah?" Suzy bertanya seraya memandang foto hasil USG bayi mereka. Haaah hatinya menghangat tiba-tiba.
"Tahun depan. Kenapa?" Sehun bertanya kembali. Tumben-tumben istrinya ini mau peduli dengan kehidupan percintaan Kris. Apa bawaan bayi?
"Berarti baby sudah lahir. Uwaaah." Suzy bergumam dengan tangan yang mengelus-elus perut buncitnya. Membuat Sehun mau tak mau tersenyum simpul. Ya, menjelang tahun depan ada sekitar empat bulan lagi dan empat bulan lagi juga kemungkinan jagoan kecilnya akan lahir. Sehun rasa ia harus segera menyiapkan perlengkapan bayi setelah ini.
"Sehun. Aku ingin makan steak." Adu Suzy. "Ah, dan juga aku ingin makan paha daging kalkun. Uwoah, pasti sangat enak." Suzy mulai menjilati bibirnya sendiri, membayangkan saus yang meleleh dari paha kalkun yang masih mengepulkan asap membuatnya merasa benar-benar lapar.
"As you wish baby." Kekeh Sehun. Memutar stir kearah kanan guna berbelok untuk menuju restoran yang ada di sebelah jalan sana. Sehun tau itu restoran terbaik di Korea ini.
**
Ckit.
"Berhati-hatilah hitam! Apa kau bisa menyetir atau tidak?!" Sungut Jiyeon seraya menggigit lengan Kai. Hampir saja mereka mati muda karena si hitam ini yang berbelok tak memberi aba-aba.
"Tak bisakah kau memberi kode huh?" Omel Chanyeol seraya mengelus dadanya. Jantungnya hampir saja copot kalian tau?!
"'Hei teman-teman kita akan berbelok jadi pegangan yang kuat ya' tidak mungkin aku seperti iyu bodoh! Salahkan Sehun yang berbelok tidak dengan aba-aba lampu sennya!" Sungut Kai berapi-api. Dasar sialan si tembok berjalan itu. Dia pikir ini jalan milik kakek buyutnya?
"Aku hampir keguguran ya tuhan." Baekhyun mendesah frustasi. Mengelus perut ratanya dengan gelengan kepala yang begitu di dramatisir.
"Owh berhenti bersikap menjijikan Baek!" Sungut Jiyeon jengah. Baekhyun ini perempuan atau laki-laki sebenarnya. Kenapa semua yang ada pada Baekhyun itu sangat tidak normal. Mulai dari tubuh mungil, tangan yang melentik, kaki yang tak ada betis alias kaki model, dan wajah yang tidak ada tampan-tampannya. Apa Baekhyun ini salah tempat saat pembagian jenis kelamin? Yang seharusnya dia berada di barisan perempuan malah berbaris di barisan para pria? Atau jenis kelamin perempuan sudah habis sehingga ia terpaksa diberikan jenis kelamin laki-laki? Haah Jiyeon turut prihatin.
"Aku tak salah jenis kelamin Jiyeon! Hentikan pemikiran bodohmu itu!" Desis Baekhyun tak terima.
"Dari mana manusia ini tau?"
"Wajahmu menjelaskan semuanya!" Sungut Baekhyun.
"Daeeebak!"
**
"Kalkun! kalkun! kalkun! kalkun! kalkun!" Suzy bergumam pelan dengan garpu di tangan kanannya. Sesekali akan menyandar dengan nyaman di bahu Sehun saat ia merasa lelah berteriak kalkun kalkun sepanjang penantiannya.
"Kenapa kalkunnya lama sekali. Perutku sudah lapar. Aaark bayiku memakan ususku. Oo baby menggigit perutku aargh." Suzy mulai berulah yang tidak-tidak. Menggelepar seperti cacing kepanasan dan sesekali akan menggigit telinga Jiyeon yang kebetulan duduk disebelahnya.
"Aark aku berubah menjadi Zombi waaaaah Sehun." Lagi. Semakin kesini Suzy semakin menggila. Apa efek kalkun begitu dahsyat?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband : My [CEO] Husband
FanfictionKelanjutan dari kisah hidup Nyonya Oh yang terhormat, Oh Suzy. Sequel dari My Teacher My Husband. . . "Harvard? Oxford? Atau tetap di korea?" -Sehun. "Tetap korea." -Suzy. "Kenapa?" -Sehun. "Kau bisa saja mencari istri baru kalau begitu."