Ch. 5

26.5K 1.9K 87
                                    

Sehun memasuki rumahnya dengan langkah santai. Melonggarkan ikatan dasinya dan berjalan menaiki anak tangga.

Ia benar-benar lelah. Mengembangkan Senyum tipis lalu membuka pintu kamar.

Astaga naga! Ya tuhaaan! Apa yang anak ini lakukan?! Pikir Sehun kaget. Mundur beberapa langkah lalu mengusap dadanya.

"Ada apa dengan pakaianmu Nyonya Oh?" Tanya Sehun heran. Membuka jasnya lalu melemparkannya tepat di depan wajah Suzy.

Bagaimana tidak kaget, istri kecilnya itu hanya mengenakan kemeja putih Sehun yang tentunya sangat amat besar di tubuhnya yang mungil itu. Oh ingatkan Sehun agar tidak kelepasan.

"Benahi pakaianmu eum." Ujar Sehun. Duduk di samping Suzy lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Sehun, aku.. um.. itu, aku.." Suzy terbata sendiri dengan ucapannya.

"Jiyeon! Ayo ke cafe tempat biasa meja 27. Penting!" Suzy gelagapan dengan ponsel yang bertengger di telinganya.

"Baiklah!" Ujar Jiyeon. Memutuskan sambungan telfon lalu beranjak untuk mengambil tasnya.

"Baek Yeol! Cafe biasa. 27. Darurat!" Jiyeon tak kalah panik. Memberitau duo saudara yang ia yakini bahwa mereka sedang duel game sekarang.

"Buang itu buang! Ganti baju! Celana mana celana mana?! Cepaaat Yeol!" Teriak Baekhyun histeris. Menarik rambut belakang Chanyeol ke depan lemari pakaian.

"Lima menit!" Tekan Baekhyun.

"Siapa yang melahirkan?" Pertanyaan bodoh Chanyeol membuat Baekhyun bingung.

"Siapa yang mengandung?" Tanya Baekhyun balik.

"Kau seperti ayah yang sedang panik menanti kelahiran anakmu." Ujar Chanyeol polos. Bahkan kelewat polos.

Pletak.

"Bodoh!" Maki Baekhyun gemas. Mengambil asal kunci mobil lalu membawa dompetnya.

--

"APA?!!" Teriak Jiyeon, Baekhyun, dan Chanyeol bersamaan.

"Jangan berteriak three I." Bisik Suzy risih.

"Apa itu?" Tanya Chanyeol heran.

"Three idiot!" Tekan Suzy kesal.

"Kepalamu!" Dengus Jiyeon.

"Jadi bagaimana?" -Jiyeon.

"Jawabanmu ia?" -Baekhyun.

"Atau kau langsung saja?" -Chanyeol.

"Apaan pertanyaan kalian ini? Aku tidak mengatakan ia!" Dengus Suzy dengan wajah memerah.

"Berart-"

"Langsung langsung apanya? Kau ingin kepalamu ku tebas?" Ujar Suzy risih.

"Jadi?" Tanya mereka bertiga serempak.

"Jangan katakan kau menolaknya?" Was-was Jiyeon.

Anggukan Suzy sukses membuat Jiyeon murka. Mengambil garpu di piringnya dan mengetok kepala Suzy dengan yah, lumayan keras.

"Kau Bae S- eh, maksudku Oh Suzy? Sehun wajar saja meminta anak darimu." Ujar Chanyeol.

"Pert-"

"Pertama. Kau istrinya! Apa kau ingin dia menghamili wanita lain dan lambat laun kau akan tersingkirkan." Jiyeon menyela ucapan Baekhyun dengan seenak jidatnya.

My Teacher My Husband : My [CEO] HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang